Warga Desa Sudimara Digelontor 702 Paket Beras

Bantuan dari donatur itu diberikan untuk meringankan beban masyarakat memenuhi kebutuhan ekonomi di tengah pandemi Covid-19.  Total nominal untuk 702 paket bantuan itu sejumlah Rp 70.200.000. Melalui penggalian dana secara sukarela yang dilakukan, Paguyuban Yowana Kanti yang beranggota 62 orang, terkumpul dana sebesar Rp 93.500.000. Sisanya dana sekitar Rp 20 juta dipersiapkan untuk 4 bulan ke depan guna membantu 27 kepala keluarga (KK) yang telantar di Desa Sudimara.

Penggagas Paguyuban Yowana Kanti I Ketut Ariadi menjelaskan pembagian sembako dilakukan di tengah pandemi Covid-19 untuk membantu meringankan beban masyarakat.

“Awalnya pemerintah desa mempunyai gagasan untuk penggalian dana, akhirnya dibentuk paguyuban untuk mempererat rasa persaudaraan. Gayung bersambut, rekan-rekan asli Desa Sudimara yang berada di luar desa setuju ikut peduli tanah kelahiran,” kata Ariadi.

Kata dia, bantuan 702 paket beras diberikan kepada masyarakat yang sama sekali belum pernah menerima bantuan sosial dari pemerintah. Termasuk juga masyarakat yang terdampak Covid-19. “Jadi ini murni bantuan donatur, bukan dari pemerintah desa,” tegasnya.

Ariadi berharap langkah ini dilakukan berkesinambungan. Tidak hanya pada saat Covid-19, melainkan dilakukan secara rutin lewat ide ataupun gagasan dengan tujuan untuk ikut membangun Desa Sudimara. “Kami harapkan kegiatan ini dilakukan secara rutin,” ucapnya.

Sementara itu salah seorang penerima bantuan beras, I Ketut Santun,  merasa bersyukur. Di tengah ekonomi yang sulit, bantuan beras yang diterima sangat membantu. Terlebih lagi saat ini anaknya I Made Mahaputra mengalami sakit stroke, sementara dia dan sang istri hanya jualan bubur setiap pagi. “Tidak bisa saya ngomong apa, bantuan beras ini sangat bermanfaat,” ujarnya. *des