'Kita Sudah Biasa Dikeroyok'
Koster Tanggapi Soal Koalisi Besar Keroyok PDIP di Pilkada 2020
Menurut Koster, pertarungan Pilkada 2020 masih 6 bulan lagi, PDIP kini masih mempersiapkan jagonya dengan matang.
DENPASAR, NusaBali
Ketua DPD PDIP Provinsi Bali, Wayan Koster, sangat percaya diri menghadapi duel Pilkada serentak 9 Desember 2020 mendatang. Koster tidak masalah Partai Golkar-NasDem menggalang koalisi besar hadang PDIP di Pilkada nanti. Karena pertarungan ‘lapangan’ akan menjadi pembuktiannya.
Hal itu diungkapkan Koster di sela-sela menghadiri sidang paripurna di Gedung DPRD Bali, Senin (15/6) siang. Menurut Koster, PDIP siap di segala cuaca. "Silahkan saja ada kata keroyok mengeroyok. Kita sudah biasa dikeroyok," ujar Koster.
Kata Koster, dalam duel Pilkada atau perhelatan pemilu tarung di lapangan yang menentukan. "Tapi nanti pembuktiannya di lapangan yang menentukan itu. Kita lihat saja nanti," ujar Koster.
Menurutnya, pertarungan Pilkada 2020 masih 6 bulan lagi. PDIP masih mempersiapkan jagonya dengan matang. "Pilkada masih jauh. Kita sedang persiapkan calonnya. Tenang, sabar tunggu saja," ujar politisi asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Kabupaten Buleleng ini.
Untuk saat ini Partai Golkar menggalang koalisi untuk hadapi Pilkada Denpasar 2020, Pilkada Badung 2020, Pilkada Tabanan 2020, Pilkada Jembrana 2020, Pilkada Bangli 2020 dan Pilkada Karangsem 2020. Golkar dengan NasDem Bali menggalang koalisi dengan memotori komunikasi politik di tingkat provinsi. Nanti akan berlanjut ke level kabupaten dan kota. Golkar buat sementara sudah menjalin komunikasi politik dengan NasDem, Partai Demokrat, PSI dan Hanura di level Provinsi.
Ketua DPD I Golkar Bali, Nyoman Sugawa Korry, secara terpisah di Kantor DPD I Golkar Bali, Jalan Surapati Nomor 9 Denpasar, Senin kemarin mengatakan Golkar Bali dalam hadapi Pilkada serentak semangatnya adalah perubahan. "Yang kekal itu adalah perubahan. Untuk di Pilkada 2020 masyarakat yang inginkan perubahan itu. Seperti di Kabupaten Jembrana, masyarakat Jembrana sangat memimpikan adanya perubahan setelah 10 tahun terakhir ini pembangunan hanya segitu-segitu saja," tegas Wakil Ketua DPRD Bali ini.
Menurut Sugawa Korry, Golkar dalam Pilkada berinisiatif mengggalang koalisi ingin berkompetisi yang sehat. "Seperti napas Partai Golkar berpolitik secara cerdas dan santun. Kita berkompetisi secara sehat di Pilkada," ujar politisi asal Desa Banyuatis, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng ini. *nat
Hal itu diungkapkan Koster di sela-sela menghadiri sidang paripurna di Gedung DPRD Bali, Senin (15/6) siang. Menurut Koster, PDIP siap di segala cuaca. "Silahkan saja ada kata keroyok mengeroyok. Kita sudah biasa dikeroyok," ujar Koster.
Kata Koster, dalam duel Pilkada atau perhelatan pemilu tarung di lapangan yang menentukan. "Tapi nanti pembuktiannya di lapangan yang menentukan itu. Kita lihat saja nanti," ujar Koster.
Menurutnya, pertarungan Pilkada 2020 masih 6 bulan lagi. PDIP masih mempersiapkan jagonya dengan matang. "Pilkada masih jauh. Kita sedang persiapkan calonnya. Tenang, sabar tunggu saja," ujar politisi asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Kabupaten Buleleng ini.
Untuk saat ini Partai Golkar menggalang koalisi untuk hadapi Pilkada Denpasar 2020, Pilkada Badung 2020, Pilkada Tabanan 2020, Pilkada Jembrana 2020, Pilkada Bangli 2020 dan Pilkada Karangsem 2020. Golkar dengan NasDem Bali menggalang koalisi dengan memotori komunikasi politik di tingkat provinsi. Nanti akan berlanjut ke level kabupaten dan kota. Golkar buat sementara sudah menjalin komunikasi politik dengan NasDem, Partai Demokrat, PSI dan Hanura di level Provinsi.
Ketua DPD I Golkar Bali, Nyoman Sugawa Korry, secara terpisah di Kantor DPD I Golkar Bali, Jalan Surapati Nomor 9 Denpasar, Senin kemarin mengatakan Golkar Bali dalam hadapi Pilkada serentak semangatnya adalah perubahan. "Yang kekal itu adalah perubahan. Untuk di Pilkada 2020 masyarakat yang inginkan perubahan itu. Seperti di Kabupaten Jembrana, masyarakat Jembrana sangat memimpikan adanya perubahan setelah 10 tahun terakhir ini pembangunan hanya segitu-segitu saja," tegas Wakil Ketua DPRD Bali ini.
Menurut Sugawa Korry, Golkar dalam Pilkada berinisiatif mengggalang koalisi ingin berkompetisi yang sehat. "Seperti napas Partai Golkar berpolitik secara cerdas dan santun. Kita berkompetisi secara sehat di Pilkada," ujar politisi asal Desa Banyuatis, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng ini. *nat
1
Komentar