Anggota dan Staf Kesekretariatan DPRD Buleleng Jalani Swab
Sempat Kontak Erat Tim Ahli Gubernur Positif Covid
SINGARAJA, NusaBali
Sebanyak sepuluh orang anggota DPRD Buleleng dan staf kesekretariannya menjalani swab test di RS Pratama Giri Emas, Senin (15/6) pagi.
Mereka diputuskan tim kesehatan Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Buleleng menjalani swab karena memiliki riwayat kontak dengan salah satu tim ahli Gubenur Bali asal Buleleng.
Sepuluh orang yang terjaring dalam daftar tracing tim surveylance itu disebut dua orang di antaranya adalah anggota DPRD Buleleng dan delapan orang lainnya staf kesekretariatan. Mereka diinformasikan sempat berkontak dengan tim ahli gubernur Bali yang terkonfirmasi positif saat yang bersangkutan datang berkunjung ke kantor DPRD Buleleng pekan lalu. Pasien terkonfirmasi asal Kecamatan Sukasada yang juga merupakan tim ahli DPRD Buleleng yang saat ini ditangani GTPP Covid-19 Provinsi Bali.
Sekretaris GTPP Covid-19 Buleleng, Gede Suyasa saat dikonfirmasi Senin (15/6) melalui video conference penyampaian penanganan Covid-19, membenarkan telah melakukan swab kepada 10 anggota dan staf kesekretariatan DPRD Buleleng di RS Pratama Giri Emas. Saat ini GTPP Covid-19 Buleleng pun masih menunggu hasil swab sepuluh orang tersebut.
“Test swab ini hasil tracing yang sebelumnya memang tim medis kami mendapatkan informasi bahwa ada yang sempat berkontak dengan pasien kasus teronfirmasi,” jelas Suyasa yang juga Sekda Buleleng itu. Tracing juga lebih awal dilakukan kepada anggota keluarganya yang memang tinggal di Buleleng, termasuk teman-temannya yang sempat berkontak erat. Mantan Kadisdikpora Buleleng ini juga menjelaskan jumlah 10 orang yang di swab Senin kemarin data jumlahnya masih sangat dinamis. Dia pun tak memungkiri jumlah tersebut dapat berkembang karena masih terus dilakukan tracing.
Sementara itu dari perkembangan kasus Covid-19 di Buleleng, Suyasa yang pernah menjabat sebagai Asisten III Setda Buleleng itu juga menjelaskan khusus Senin (15/6) tidak ada perkembangan kasus baru. Jumlah komulatif pasien terkonfirmasi positif masih tetap 82 orang, yang terinci 5 orang berasal dari Pasien Dalam Pengawasan (PDP), 9 di antaranya terkonfirmasi yang sebelumnya bersttaus Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan sisanya 68 orang terkonfirmasi dari status sebelumnya sebagai Orang Tanpa Gejala (OTG).
Dari 82 orang yang dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19, 74 diantaranya dinyatakan sudah sembuh dan dipulangkan. Dua orang di antaranya dipulangkan pada Senin (15/6) setelah mengantongi dua kali tes swab terakhir yang dinyatakan negatif. Mereka adalah pasien yang dikode PDP 58, yang berasal dari Kecamatan Seririt sembuh setelah dirawat selama 27 hari sejak 18 Mei lalu. Dia pun dipulangkan tim medis setelah mendapatkan hasil swab test ke-13 dan 14 negatif. Hal yang sama juga dialami PDP 87 yang juga berasal dari kecamatan Seririt. PDP 87 dipulangkan dan dinyatakan sembuh setelah menjalani isolasi selama 9 hari dan hasil tes swab ke 5 dan ke 6 dinyatakan negatif.
Kesembuhan dua pasien terkonfirmasi yang ditangani GTPP Covid-19 Buleleng tersebut menyisakan 8 orang pasien positif yang masih menjalani perawatan. Enam orang di antaranya dirawat di RS Pratama Giri Emas dan 2 orang lainnya di rumah sakit wilayah Denpasar karena sebelumnya dirujuk gugus tugas kabupaten.
Selain itu GTPP Covid-19 Buleleng juga menyatakan dua orang PDP yang sebelumnya dirawat dan masih menunggu hasil swab, negatif Covid-19 sehingga total PDP negatif sebanyak 18 orang. Keduanya yakni PDP 95 asal Sawan yang sebelumnya dirawat karena memiliki gejala batuk berdarah, pneumonia, TB dan rapid test reaktif. PDP 95 yang dinyatakan clear dari Covid-19 kembali di rujuk ke RSUD Buleleng untuk menjalani perawatan sebagai pasien umum. Seorang lainnya yakni PDP 99, yang sebelumnya dirawat karena gejala demam, batuk, sait tenggorokan dan nyeri kepala. Seteah mengantongi dua kali test swab negatif, PDP 99 yang sudah sembuh langsung dipulangkan.
Sementara itu perkembangan kasus Covid-19 yang sangat fluktuatif di Buleleng dengan pasien sembuh terus ada, diharapkan gugus tugas kabupaten dapat tertangani sampai titik 0. Namun perkembangan kasus Covid-19 Buleleng ke depannya sangat dipengaruhi oleh penerapan protokol kesehatan di masyarakat. “Sekarang tergantung masyarakat akan memberikan sikap mendukung ke arah itu atau tidak. Karena masih ada masyarakat saat ke pasar tidak menggunakan masker, atau menggunakan masker tidak di posisi yang tepat. Sehingga kita sama-sama mengingatkan,” tegas dia. *k23
Komentar