Hiasi Gitar dengan Motif Rangrang
Harga kain Rangrang, Nusa Penida, Klungkung, kian merosot.
Pemusik Selamatkan Kain Rangrang Nusa Penida
SEMARAPURA, NusaBali
Hal ini karena kain ini bersaing ketat dengan jenis kain lain. Merosotnya harga penjualan kain Rangrang menginspirasi I Wayan Sukadana, vocalis The Leveh Band, Nusa Penida, untuk mengkemas kain Rangrang dalam berbagai bentuk. Ia menghias gitar dengan motif kain Rangrang.
“Hal ini untuk menginspirsi sekaligus memromoasikan, kalau kain Rangrang tidak hanya bisa dimodif untuk pakaian,” ujar I Wayan Sukadana, saat ditemui Jumat (16/9). Kata dia, gitar dibalut kain Rangrang ini sebagai ciri khas The Leveh Band yang selama ini menyanyikan lagu tentang Nusa Penida. Sukadana memesan produk ini, dari rekannya I Putu Sudarsana, seorang perajin gitar. Gitar kualitas bagus dipermak dengan kain Rangrang dengan harga Rp 4 juta/buah,
I Putu Sudarsana alias Putu Parker mengatakan, permak satu gitar membutuhkan kain Rangrang 55 cm x 50 cm, dengan memakan waktu sebulan. Kain Rangrang di clear doff terlebih dahulu, kemudian diresin, lanjut di em dan di cleaar glose. Hasilnya pun mengkilat dan rapi. Selain paga gitar, kain Rangrang juga bisa dipermakkan pada gelas, meja dan lainnya. “Saya berharap dengan upaya ini, harga kain Rangrang yang kini merosot bisa kembali terangkat, yang berdampak pada kesejahteraan perajin,” ucap pria asal Nusa Penida, yang kini tinggal di Jakarta ini. Dia memromosikan produk ini lewat online dan pembicaraan dari mulut ke mulut.
Perajin kain Rangrang di Nusa Penida, Ni Wayan Murniati mengatakan, kain Rangrang laris-larisnya pada 2012. Ketika itu dia bisa menjual 500 lembar kain dalam sebulan, dengan harga Rp 600.000 - Rp 750.000/lembar. Kini ia paling banyak bisa menjual 50 lembar kain, dengan kisaran harga Rp 150.000 - Rp 250.000/lembar. “Penyebabnya mungkin karena persaingan dengan jenis kain lainnya yang harganya lebih terjangkau,” ujarnya. * wa
Komentar