Buah Impor Masih Difavoritkan
Ibu-ibu rumah tangga di Buleleng tampak semangat mempersiapkan sarana dan prasarana untuk perayaan Hari Raya Kuningan, Saniscara Kliwon Kuningan, Sabtu (17/9) ini.
SINGARAJA, NusaBali
Terutama kebutuhan berupa buah-buahan yang menjadi sarana utama untuk banten. Tampak bahan kebutuhan berpa buah impor masih menjadi favorit ibu-ibu rumah tangga untuk keperluan Kuningan.
Seperti terlihat Jumat (16/9) pada salah satu pusat perbelanjaan di Buleleng, stand buah impor tampak ramai dikerumuni ibu-ibu untuk persiapan hari raya. Dari beberapa pantauan pada pusat pembelanjaan di Buleleng, buah impor masih menjadi primadona. Meski beberapa waktu lalu ada tiga jenis buah impor dinyatakan mengandung lilin dan dilarang untuk beredar. Namun pemburuan buah impor masih sangat tinggi, terutama untuk buah-buah impor yang masih diizinkan untuk dijual.
Sebagian besar ibu-ibu rumah tangga membeli buah impor karena bentuk dan warnanya lebih menarik. Salah seorang pembeli buah impor Made Sinar mengatakan buah impor lebih menarik jika digunakan dalam banten. Karena warnanya lebih menjolok dibandingkan buah lokal. Kata dia, sebagian buah impor juga berharga lebih murah dibandingkan buah lokal. Antara lain, harga buah pir dan apel fuji perkilogramnya, Rp 18.000 – Rp 30.000.
Sedangkan harga jeruk bali dan buah lokal lainnya berkisar Rp 20.000 – Rp 30.000 per kilogram. Harga yang bersaing membuatnya memilih buah yang memiliki ukuran lebih besar dan manis. Untuk mendapatkan buah lebih segar, pembeli biasanya rela antri dan memilih buah lebih awal atau berbelanja
di saat pasar atau super market sudah sepi.
Biasanya yang paling rame saat Pahing Kuningan. Sinar dan sejumlah ibu-ibu lainnya memilih datang berbelanja buah saat H-1 Hari Raya yakni pada Penampahan Kuningan. Karena saat itu pasar dan super market sudah sepi, sedangkan buah baru juga banyak dikeluarkan untuk menganti yang sudah lama. *k23
Terutama kebutuhan berupa buah-buahan yang menjadi sarana utama untuk banten. Tampak bahan kebutuhan berpa buah impor masih menjadi favorit ibu-ibu rumah tangga untuk keperluan Kuningan.
Seperti terlihat Jumat (16/9) pada salah satu pusat perbelanjaan di Buleleng, stand buah impor tampak ramai dikerumuni ibu-ibu untuk persiapan hari raya. Dari beberapa pantauan pada pusat pembelanjaan di Buleleng, buah impor masih menjadi primadona. Meski beberapa waktu lalu ada tiga jenis buah impor dinyatakan mengandung lilin dan dilarang untuk beredar. Namun pemburuan buah impor masih sangat tinggi, terutama untuk buah-buah impor yang masih diizinkan untuk dijual.
Sebagian besar ibu-ibu rumah tangga membeli buah impor karena bentuk dan warnanya lebih menarik. Salah seorang pembeli buah impor Made Sinar mengatakan buah impor lebih menarik jika digunakan dalam banten. Karena warnanya lebih menjolok dibandingkan buah lokal. Kata dia, sebagian buah impor juga berharga lebih murah dibandingkan buah lokal. Antara lain, harga buah pir dan apel fuji perkilogramnya, Rp 18.000 – Rp 30.000.
Sedangkan harga jeruk bali dan buah lokal lainnya berkisar Rp 20.000 – Rp 30.000 per kilogram. Harga yang bersaing membuatnya memilih buah yang memiliki ukuran lebih besar dan manis. Untuk mendapatkan buah lebih segar, pembeli biasanya rela antri dan memilih buah lebih awal atau berbelanja
di saat pasar atau super market sudah sepi.
Biasanya yang paling rame saat Pahing Kuningan. Sinar dan sejumlah ibu-ibu lainnya memilih datang berbelanja buah saat H-1 Hari Raya yakni pada Penampahan Kuningan. Karena saat itu pasar dan super market sudah sepi, sedangkan buah baru juga banyak dikeluarkan untuk menganti yang sudah lama. *k23
Komentar