Layanan Rapid Test Gratis di Pintu Masuk Bali Dihentikan Mulai Pagi Ini
Awak Kendaraan Logistik Wajib Rapid Test Mandiri
DENPASAR, NusaBali
Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Provinsi Bali hentikan pelayanan rapid test gratis untuk awak kendaraan logistik di dua pintu masuk Bali, Pelabuhan Gilimanuk (Jembrana) dan Pelabuhan Padangbai (Karangasem).
Nantinya, awak kendaraan logistik yang masuk Bali wajib kantongi surat keterangan rapid test secara mandiri. Penghentian layanan rapid test gratis bagi awak kendaraan logistik di pintu masuk Bali melalui arah barat (Pelabuhan Gilimauk) dan arah timur (Pelabuhan Padangbai) tersebut resmi berlaku, Kamis (18/6) pagi ini pukul 08.00 Wita. Terkahit hal ini, Sekda Provinsi Bali Dewa Made Indra selaku Ketua Harian GTPP Covid-19 Provinsi Bali telah mengeluarkan Surat Edaran (SE) Nomor 257/GugasCovid-19/VI/2020 tanggal 16 Juni 2020 tentang Penghentian Rapid Test Gratis di Pelabuhan Gilimanuk dan Pelabuhan Padangbai.
Hal ini dilakukan sebagai tindak lanjut hasil Rapat Evaluasi Pintu Masuk Ketapang-Gilimanuk tanggal 15 Juni 2020 dan surat Ketua Harian GTPP Covid-19 Provinsi Bali Nomor 189/GugasCovid19/-V/2020 tentang Penanganan Covid-19 tanggal 30 Mei 2020.
GTPP Covid-19 Provinsi Bali sendiri sebenarnya telah bersurat kepada perusahaan-perusahaan dan asosiasi logistik agar melengkapi awak kendaraan mulai sopir sampai kernet dengan surat keterangan rapid test hasil negatif Covid-19/berbasis PCR secara mandiri. Surat tersebut dilayangkan 30 Mei 2020 lalu, dalam rangka sosialiasi dan mencegah penyebaran Covid-19 di Bali. Namun, para awak kendaraan pengangkut logistik bukannya tertib, tapi mereka semakin abai.
Itu sebabnya, GTPP Covid-19 Provinsi Bali putuskan untuk hentikan layanan rapid test gratis bagi awak kendaraan logistik di Pelabuhan Gilimanuk dan Pelabuhan Padangbai. Nantinya, para awak kendaraan logistik wajib tunjukkan surat keterangan rapid test secara mandiri di pintu masuk Bali.
Menurut Sekda Provinsi Bali, Dewa Made Indra, surat keterangan rapid test mandiri nantinya akan dikeluarkan oleh laboratorium rumah sakit pemerintah atau pemerintah daerah atau dinas kesehatan atau pihak berwenang lainnya yang ditentukan oleh GTPP Covid-19 setempat, sesuai dengan persyaratan yang ditentukan. PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) juga telah menyiapkan fasilitas rapid test gratis bagi para awak kendaraan logistik di areal Pelabuhan Gilimanuk dan Pelabuhan Padangbai.
“Kalau mau secara mandiri, PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) telah menyiapkan pelaksanaan rapid test secara mandiri di Pelabuhan Ketapang dan Pelabuhan Gilimanuk, bagi masyarakat pengguna jasa yang membutuhkan pelayanan surat keterangan rapid test sebagai salah satu syarat menyeberang ke Bali,” ungkap Dewa Indra saat memimpin Rapat Evaluasi Upaya Menekan Transmisi Lokal yang dilaksanakan secara daring dari ruang kerjanya, Selasa (16/6).
Dewa Indra pun sudah sosialiasikan kebijakan tersebut secara daring pada kegiatan berbeda, seperti dalam Training of Trainers (TOT) Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) KKN Tematik ‘Desa Adat Tangguh Covid-19 Universitas Udayana’. Tidak lama berselang, Dewa Indra juga memimpin ‘Rapat Evaluasi Upaya Menekan Transmisi Lokal’ yang diikuti seluruh stakeholder terkait, termasuk Pemkab/Pemkot se-Bali, TNI, Polri, desa adat, dan desa dinas.
Dalam paparannya, Dewa Indra menyampaikan kronologi masuknya Covid-19 ke Bali, trend kasus, dan upaya penanganan yang telah dilaksanakan GTPP. Menurut Dewa Indrea, pada bulan-bulan awal, kasus Covid 19 di Bali didominasi oleh imported case (tertular di luar Bali).
"Mengacu fakta di lapangan, kasus imported case Covid-19 di Bali didominasi oleh Pekerja Migran Indonesia (PMI). Pada saat itu, Gugus Tugas Covid-19 menerapkan SOP khusus yaitu ‘lokalisir carrier’. Kita lakukan pemeriksaan yang sangat ketat terhadap PMI melalui rapid test dan uji swab. Mereka yang positif langsung ditangani Gugus Tugas Provinsi, sementara yang negatif dikarantina oleh pemerintah kabupaten/kota,” kenang Dewa Indra.
“Pemprov Bali juga melibatkan peran aktif desa adat, dengan membentuk Satgas Gotong Royong. Upaya tersebut terbukti cukup efektif dan hingga akhir Mei 2020, kasus transmisi lokal berhasil dikendalikan," lanjut birokrat asal Desa Pemaron, Kecamatan Buleleng ini.
Namun, kata Dewa Indra, memasuki bulan Juni 2020, kasus Covid-19 di Bali mengalami dinamika dengan lonjakan transmisi lokal (tertular di daerah Bali). Bahkan, data per 5 Juni 2020 menunjukkan bahwa jumlah kasus transmisi lokal telah melampaui imported case.
Karena itu, GTPP Covid-19 Provinsi Bali melakukan perubahan strategi, dengan menggencarkan edukasi dan sosialisasi tentang pentingnya penerapan protokol kesehatan untuk mencegah meluasnya penyebaran Covid-19. "Naiknya angka transmisi lokal ini adalah bukti bahwa ada sebagian masyarakat yang belum disiplin menerapkan protokol kesehatan, seperti menggunakan masker, rajin mencuci tangan dengan sabun pada air mengalir, menjaga jarak, dan menjaga stamina tubuh,” beber mantan Karo Keuangan Setda Provinsi Bali dan Kepala BPBD Provinsi Bali ini.
Masih terkait dengan kasus transmisi lokal, Dewa Indra menyebut pasar sebagai tempat berisiko dan menjadi klaster baru dalam penyebaran Covid-19. "Jadi, kita harus tingkatkan kewaspadaan dan ikuti imbauan pemerintah tentang protokol kesehatan," katanya.
Dewa Indra menyimpulkan beberapa hal yang segera akan ditindaklanjuti. Pertama, perlu upaya pencegahan transmisi lokal yang dilakukan secara bersama-sama. Terkait upaya pencegahan di pasar, Dinas Perindustrian-Perdagangan (Disperindag) Provinsi Bali diminta segera melakukan koordinasi dengan Disperindag Kabupaten/Kota, untuk melakukan upaya pengawasan dan sosialisasi secara masif di pasar-pasar.
Kedua, diperlukan suatu upaya pengawasan atau kontrol yang kuat di lingkungan pasar yang melibatkan untur TNI/Polri, sehingga pengawasan kepada masyarakat yang belum patuh terhadap protokol kesehatan dapat dilakukan. Ketiga, upaya sosialisasi kepada masyarakat, khususnya yang kurang informasi, harus terus dilakukan baik menggunakan media sosial, media cetak, maupun media elektronik. Keempat, penguatan Satgas Gotong Royong harus kembali digalakkan untuk meminimalkan penyebaran transmisi lokal di wilayah pedesaan.
“Kesimpulan ini akan segera saya ditindaklanjuti, termasuk melalui surat edaran. Untuk itu, saya meminta seluruh komponen mari kita perkuat kerjasama dalam upaya menekan penyebaran Covid-19, sehingga virus ini dapat segera berlalu," pinta Dewa Indra. *nat
Komentar