SMP PGRI Klungkung Masih Krisis Siswa

Dipastikan, semua tamatan SD akan tertampung di SMP negeri. Karena jumlah siswa yang tamat dari SMP menuju SMA/SMK lebih banyak daripada siswa SD yang tamat menuju SMP.

Apabila siswa memilih jalur zonasi tersebut, maka satu-satunya SMP swasta di Kabupaten Klungkung, yakni SMP PGRI Klungkung terancam krisis siswa. Kepala Dinas Pendidikan Klungkung Dewa Gde Darmawan mengatakan, PPDB untuk siswa tahun ajaran 2020-2021 dimulai 22 Juni - 26 Juni 2020. Semua tamatan SD di Klungkung pada tahun ajaran ini dipastikan tertampung di SMP negeri. "Siswa SD yang melanjutkan ke jenjang SMP 2.990 siswa. Sementara tamatan SMP ke jenjang SMA/SMK sebanyak 3.006 siswa," ujar Darmawan, Selasa (17/6).

Meskipun demikian Disdik tetap memberikan pilihan, jika ada siswa yang memilih sekolah di SMP swasta. Pada intinya sesuai arahan Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta, jangan sampai ada siswa tidak tertampung di sekolah. "Apabila nanti ada kendala saat pendaftaran online, masyarakat/siswa jangan resah. Data siswa sudah kami atur, dan sudah kami tentukan sekolahnya sesuai zonasi," ujarnya.

Untuk proses pendaftaran nanti siswa cukup mengisi formulir secara online, dan melampirkan foto scan dari KK dan lainnya. ‘’Nanti semua kan KK itu discan dan diupload. Sehingga tidak perlu lagi ada legalisir ke Disdukcapil, terlebih di tengah pandemi Covid-19 ini," ujarnya.

Sebelumnya SMP Dharma Yasa, di Desa Timuhun, Kecamatan Banjarangkan, Klungkung, sudah berubah status menjadi sekolah negeri yakni SMPN 4 Banjarangkan. Sementara SMP Satap (stau atap) dengan SD Desa Selat, Klungkung dinaikkan statusnya menjadi SMPN 4  Semarapura. Sedangkan satu-satunya SMP swasta yakni SMP PGRI Klungkung. Selama ini sebagian besar anak-anak yang masuk di sekolah swasta ini adalah anak dari panti asuhan. Mereka dari luar Klungkung. *wan