Ribuan Pemedek Padati Pura Sakenan
Ribuan pamedek dari berbagai daerah di Bali memadati Pura Sakenan, Serangan, Denpasar Selatan guna menghaturkan sembah bakti serangkaian Pujawali di pura tersebut yang bertepatan dengan Hari Raya Kuningan, pada Saniscara Kliwon Wuku Kuningan Sasih Katiga, Sabtu (17/9).
DENPASAR, NusaBali
Pantauan NusaBali, cuaca yang semakin panas jelang pukul 12.00 wita kemarin nampaknya tidak mampu mengalahkan semangat para pemedek untuk menghaturkan bhakti, Meski harus berdesak-desakan. Para pecalang telah disiagakan di masing-masing pintu masuk untuk membatasi para pamedek per satu sesi persembahyangan. Para pamedek pun dengan sabar menunggu giliran, meski terik mentari menyengat.
Ketut Wati, seorang ibu rumah tangga nampak kebingungan menenangkan anaknya yang rewel akibat kepanasan dan berdesak-desakan.
Saat itu, Wati tengah menunggu giliran untuk sesi persembahyangan selanjutnya. Dia pun terpaksa keluar dari kerumunan dan mencari tempat berteduh, sembari terus menenangkan anaknya. "Saya niat sembahyangnya memang hari ini (kemarin, red), karena puncak pujawali di hari raya Kuningan. Walau kosek (penuh, red), tidak apa-apa yang penting dapat nangkil," tutur wanita asal Tianyar, Karangasem yang sudah lama tinggal di Nusa Dua, Badung.
Memilih sembahyang di puncak pujawali, juga dilakukan oleh keluarga Putu Ratih asal Tabanan. Pasalnya, dia mengaku sudah rutin melakukannya, sehingga sudah terbiasa sembahyang berdesak-desakan di Pura Sakenan. "Sudah kebiasaan sembahyangnya pas Kuningan. Jadi habis sembahyang dari rumah, langsung ke sini," katanya.
Manggala Karya, Ida Bagus Gede Pidada mengatakan, pelaksanaan pujawali berjalan hikmat dipuput oleh Ida Pedanda Gede Putra Bajing dari Griya Tegal Jingga, Lebah dan Ida Pedanda Gede Oka Timbul dari Gria Sanur. Ida Bhatara akan nyejer selama 3 hari hingga, Selasa (20/9) mendatang. Sedangkan Umanis Kuningan dipuput oleh Ida Pedanda Gede Made Putraka Timbul, Senin Ida Pedanda Gede Made Karang, serta penyineban Selasa mendatang dipuput oleh Ida Pedanda Gede Putra Ngenjung. * in
Ketut Wati, seorang ibu rumah tangga nampak kebingungan menenangkan anaknya yang rewel akibat kepanasan dan berdesak-desakan.
Saat itu, Wati tengah menunggu giliran untuk sesi persembahyangan selanjutnya. Dia pun terpaksa keluar dari kerumunan dan mencari tempat berteduh, sembari terus menenangkan anaknya. "Saya niat sembahyangnya memang hari ini (kemarin, red), karena puncak pujawali di hari raya Kuningan. Walau kosek (penuh, red), tidak apa-apa yang penting dapat nangkil," tutur wanita asal Tianyar, Karangasem yang sudah lama tinggal di Nusa Dua, Badung.
Memilih sembahyang di puncak pujawali, juga dilakukan oleh keluarga Putu Ratih asal Tabanan. Pasalnya, dia mengaku sudah rutin melakukannya, sehingga sudah terbiasa sembahyang berdesak-desakan di Pura Sakenan. "Sudah kebiasaan sembahyangnya pas Kuningan. Jadi habis sembahyang dari rumah, langsung ke sini," katanya.
Manggala Karya, Ida Bagus Gede Pidada mengatakan, pelaksanaan pujawali berjalan hikmat dipuput oleh Ida Pedanda Gede Putra Bajing dari Griya Tegal Jingga, Lebah dan Ida Pedanda Gede Oka Timbul dari Gria Sanur. Ida Bhatara akan nyejer selama 3 hari hingga, Selasa (20/9) mendatang. Sedangkan Umanis Kuningan dipuput oleh Ida Pedanda Gede Made Putraka Timbul, Senin Ida Pedanda Gede Made Karang, serta penyineban Selasa mendatang dipuput oleh Ida Pedanda Gede Putra Ngenjung. * in
Komentar