Bupati Giri Prasta Pimpin Aksi Tanam Pohon Tabebuya di Tukad Mati
MANGUPURA, NusaBali
Bupati Badung, I Nyoman Giri Prasta memimpin langsung aksi menanam pohon Tabebuya di sepanjang Tukad Mati, Kelurahan Legian, Kecamatan Kuta, Badung pada Jumat (19/6) pagi.
Aksi menanam pohon ini bagian dari upaya penghijauan serta menambah estetika di sepanjang kawasan aliran sungai itu.
Disela-sela penanaman pohon itu, Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta mengatakan, aksi penanaman pohon tersebut bagian dari gerakan yang bertajuk 'Satu Pohon Sejuta Manfaat' yang diinisiasi Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (LHK) Badung. Sehingga, pada Jumat pagi itu melakukan penanaman pohon Tabebuya sebanyak 400 batang di sepanjang Tukad Mati Tengah, Kelurahan Legian tersebut. Untuk pohon Tabebuya itu, Bupati Giri Prasta mengaku ditanam dengan jarak 5 meter dan kedalaman 40 centimeter. "Hari ini berkaitan dengan sudah rampungnya penataan lanjutan Tukad Mati yang dilakukan oleh Balai Wilayah Sungai Bali Penida, kami Pemkab Badung menanam Pohon Tabebuya di sepanjang bantaran sungai. Semoga dengan penanaman ini alam kembali hijau. Akar pohon ini dapat menahan tanah dengan kuat, dahannya bisa menjadi tempat hidup burung dan keindahan bunganya dapat dinikmati masyarakat dan wisatawan," terangnya
Bupati Giri Prasta mengatakan, gerakan penghijauan dengan Pohon Tabebuya ini sangat penting dilaksanakan, karena banyak manfaat yang akan diperoleh. Selain mampu menahan erosi, bunga yang dihasilkan oleh pohon tersebut nantinya juga dapat menambah estetika keindahan Tukad Mati sehingga dapat dinikmati oleh masyarakat sekitar dan wisatawan yang berkunjung ke kawasan Legian. Pihaknya juga berharap dengan adanya penanaman bibit pohon ini kiranya dapat membantu menjaga keasrian ekosistem daerah aliran sungai sepanjang Tukad Mati serta berkontribusi dalam menciptakan lingkungan yang asri dan suhu udara yang baik bagi masyarakat sekitar, yang nantinya dapat juga dinikmati oleh anak cucu. "Pada saat proses fotosintesis, pohon ini juga mampu menyerap karbondioksida yang ditimbulkan dari asap knalpot kendaraan yang berlalu lalang disekitarnya. Nah, dari hasil proses fotosintesis itu, pohon ini menghasilkan oksigen sehingga kualitas air dan udara di sekitar menjadi lebih segar. Dalam konsep Tri Hita Karana (utamanya hu
bungan manusia dengan alam) kita memanusiakan dan mendewakan pohon karena satu pohon mempunyai berjuta manfaat untuk lingkungan maupun kehidupan umat manusia. Dari pohon kita banyak belajar tentang filosofi hidup bagaimana kita manusia juga harus bisa memberikan manfaat positif bagi lingkungan," ungkapnya
Dalam agenda penanam pohon itu, Bupati Giri Prasta juga membeberkan kesiapan Badung dalam menyambut tatanan budaya hidup baru (new normal) sesuai dengan petunjuk dan arahan Pemerintah Pusat. Sembari menyebutkan bahwa pihaknya sudah menyiapkan regulasi penerapan new normal pariwisata secara bertahap dengan mengedepankan clean, health dan safe. "Kami mohon kepada masyarakat dan pelaku usaha pariwisata untuk bersabar menyambut new normal pariwisata, kita sudah menurunkan tim verifikasi guna mengecek kesiapan objek daerah tujuan wisata (ODTW) yang ada di Kabupaten Badung. Kesehatan dan ekonomi harus seimbang. Apabila masyarakat kita sehat otomatis ekonomi juga akan menjadi sehat. Kedepan sektor UMKM kita dorong, warga kita bantu untuk membuat akomodasi wisata berbasis masyarakat. Warga Badung harus menjadi tuan rumah di Badung. Kawasan Kuta dan Badung selatan merupakan dapurnya Badung, tentu daerah ini tetap menjadi prioritas bagi Kabupaten Badung," tegasnya.
Dalam penanamam pohon tersebut, turut dihadiri oleh anggota DPRD Bali I Bagus Alit Sucipta, anggota DPRD Badung Nyoman Graha Wicaksana, Putu Yunita oktarini, AA Anom Gumanti, Kadis LHK Wayan Puja, Camat Kuta Nyoman Rudiarta, Lurah Legian Made Madia Surya Natha, Ketua LPM Legian Wayan Puspa Negara. *dar
1
Komentar