Kuningan, Air PDAM Ngadat
Suasana Hari Raya Kuningan di Banjar/Desa Getakan, Kecamatan Banjarangkan, Klungkung, tak ‘semanis’ sebelumnya.
SEMARAPURA, NusaBali
Kondisi ini menyusul ngadatnya distribusi air dari PDAM Klungkung sejak Jumat (16/9). Keluhan dari warga pun tak terelakkan, apalagi ketika hari raya ini air sangat diperlukan. Sehingga untuk konsumsi mereka terpaksa membeli air kemasan. Sedangkan untuk mandi dan mencuci pakaian, mereka berbondong-bondong ke sungai.
Informasi yang dihimpun, jumlah sambungan rumah (SR) di Banjar Getakan 350 SR. Sejak Jumat lalu, tepatnya saat Penampahan Kuningan. Ketika itu tiba-tiba air PDAM ngadat ngadat, kondisi ini membuat warga kelabakan. Apalagi saat mebat air sangat diperlukan, hanya saja ketika hendak membeli air, warung penjual air juga tutup karena hari raya.
Hal itu dibenarkan Ida Ayu Rina, warga Banjar Getekan. Kata dia, hingga Minggu (18/9), air PDAM belum mengalir.
“Kalau ngadatnya pagi-siang kami tentu masih bisa menyiasati dengan bak penampungan, tapi ini terjadi full 24 jam,” keluhnya. Pihaknya berharap petugas PDAM segera turun, untuk memperbaiki. Pasalnya, biaya yang dihabiskan untuk membeli air kemasan cukup tinggi. Terlebih saat warga mandi ke sungai, jaraknya cukup jauh sekitar 500 meter dari pemukiman warga.
Dikonfirmasi terpisah Kepala Bagian Teknik PDAM Klungkung I Ketut Karnata mengaku, belum menerima informasi tersebut. Kata dia, memang di hulu kawasan tersebut ada pergantiang pipa induk. Namun pihaknya belum berani memastikan apakah itu penyebabnya. “Kita baru terima informasi ini, akan segera kita cek ke lapangan,” katanya. * wa
Informasi yang dihimpun, jumlah sambungan rumah (SR) di Banjar Getakan 350 SR. Sejak Jumat lalu, tepatnya saat Penampahan Kuningan. Ketika itu tiba-tiba air PDAM ngadat ngadat, kondisi ini membuat warga kelabakan. Apalagi saat mebat air sangat diperlukan, hanya saja ketika hendak membeli air, warung penjual air juga tutup karena hari raya.
Hal itu dibenarkan Ida Ayu Rina, warga Banjar Getekan. Kata dia, hingga Minggu (18/9), air PDAM belum mengalir.
“Kalau ngadatnya pagi-siang kami tentu masih bisa menyiasati dengan bak penampungan, tapi ini terjadi full 24 jam,” keluhnya. Pihaknya berharap petugas PDAM segera turun, untuk memperbaiki. Pasalnya, biaya yang dihabiskan untuk membeli air kemasan cukup tinggi. Terlebih saat warga mandi ke sungai, jaraknya cukup jauh sekitar 500 meter dari pemukiman warga.
Dikonfirmasi terpisah Kepala Bagian Teknik PDAM Klungkung I Ketut Karnata mengaku, belum menerima informasi tersebut. Kata dia, memang di hulu kawasan tersebut ada pergantiang pipa induk. Namun pihaknya belum berani memastikan apakah itu penyebabnya. “Kita baru terima informasi ini, akan segera kita cek ke lapangan,” katanya. * wa
1
Komentar