Banyak Berkas Siswa Ditolak di SMP ‘Favorit’
PPDB SMP di Kabupaten Tabanan
TABANAN, NusaBali
Penerimaan peserta didik baru (PPDB) tahun ajaran 2020/2021 jenjang SMP di Tabanan dimulai pada Senin (22/6).
Sejumlah sekolah pun disibukkan dengan verifikasi data, lantaran PPDB kali ini digelar secara online karena pandemi Covid-19.
Khusus di sekolah yang masih menjadi ‘favorit’ yakni SMPN 1 Tabanan dan SMPN 2 Tabanan, PPDB hari pertama pendaftaran jalur perpindahan orangtua, jalur afirmasi, dan jalur prestasi, banyak berkas siswa yang ditolak.
Seperti PPDB di SMPN 1 Tabanan, jumlah pendaftar hingga pukul 13.00 Wita, sebanyak 147 siswa. Rincian pendaftar yang ditolak adalah dari jalur afirmasi dari 10 yang mendaftar, 2 berkas yang ditolak, dan jalur prestasi dari 59 yang mendaftar, 4 berkas ditolak. Total ada 6 berkas siswa yang mendaftar di SMPN 1 Tabanan ditolak. Sementara untuk jalur perpindahan orangtua, dari 13 yang mendaftar belum ada yang ditolak.
Hal serupa juga terjadi di SMPN 2 Tabanan. Total pendaftar berjumlah 34 orang. Rinciannya, jalur prestasi dari 26 yang mendaftar, 9 berkas ditolak. Jalur afirmasi dari jumlah pendaftar 4 orang, 3 berkas ditolak. Jalur perpindahan orangtua, dari 4 yang mendaftar, 1 berkas ditolak. Sehingga total ada 13 berkas siswa yang ditolak saat pendaftaran hari pertama.
Kepala SMPN 1 Tabanan I Wayan Widastra menjelaskan PPDB hari pertama berjalan lancar. Pendaftaran hari pertama hingga pukul 13.00 Wita di SMPN 1 Tabanan berjumlah 147 orang. Dari jumlah itu ada 6 berkas ditolak. Masing-masing berkas yang ditolak, 2 berkas dari jalur afirmasi dan 4 berkas dari jalur prestasi. “Yang ditolak ini perlengkapannya tidak sesuai juknis. Contohnya di jalur prestasi, surat keterangan hasil belajar (SKHB) tidak lengkap atau ada sertifikat yang didaftarkan tidak sertifikat juara, hanya piagam peserta,” beber Widastra.
Menurutnya untuk persiapan PPDB di tengah pandemi ini, ada 15 orang yang ditugaskan. Bahkan pihaknya sudah menyediakan posko yang siap membantu pendaftaran siswa, terutama apabila orangtua yang belum paham mengenai cara pendaftaran online.
Sementara Kepala SMPN 2 Tabanan I Gede Darmika mengatakan hal serupa. Pendaftaran yang ditutup hingga pukul 12.00 Wita, dari 34 pendaftar ada 13 berkas yang ditolak. “Yang ditolak ini ada sejumlah persyaratan yang tidak dipenuhi. Contohnya di jalur perpindahan orangtua, di surat pernyataan yang harusnya dilengkapi materi Rp 6.000 tidak dilengkapi, sehingga kami minta untuk menyempurnakan kembali,” katanya.
Darmika menambahkan di SMPN 2 Tabanan meskipun pendaftaran secara online, ada sejumlah orangtua calon siswa yang datang ke sekolah menanyakan pendaftaran. Namun yang datang tidak banyak, dan sudah diberikan pemahaman mengenai protokol kesehatan Covid-19.
Menurut Darmika, PPDB khusus jalur perpindahan orangtua, afirmasi, dan prestasi digelar pada 22 – 24 Juni, kemudian dilanjutkan dengan pendaftaran dari jalur zonasi pada 29 Juni – 1 Juli 2020. “Kami di SMPN 2 Tabanan menerima siswa sesuai dengan jumlah rombel (rombongan belajar), yakni 11 rombel dengan masing-masing rombel 32 orang,” tandasnya.
Seperti diketahui di tengah pandemi Covid-19 ini PPDB diputuskan secara online untuk memutus rantai penyebaran Covid-19. Ada empat jalur sesuai juknis yang dibuat, yakni jalur afirmasi dengan presentase 15 persen, jalur prestasi 30 persen. Kemudian jalur perpindahan orangtua sebanyak 5 persen dan jalur zonasi 50 persen. *des
Komentar