Proyek Pasar Banyuasri Separo Jalan, Pemborong Janji Sesuai Target
Pasca terkena refocusing anggaran mencapai Rp 56 miliar, namun pembangunan Pasar Banyuasri tetap berjalan sesuai rencana.
SINGARAJA, NusaBali
Meskipun anggarannya kena refocusing anggaran untuk penanggulangan pandemi Covid-19, proyek revitalisasi Pasar Banyuasri, Buleleng, tetap berlanjut. Progres proyek hingga Selasa (23/6) kemarin, sudah mencapai 50 persen. Pemkab Buleleng menjadwal ulang penuntasan proyek pasar ini hingga April 2021, namun pihak pemborong atau rekanan berjanji menyelesaikan sesuai target awal, Desember 2020.
Hal tersebut terungkap saat Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Buleleng I Putu Gede Astawa, bersama Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Buleleng I Putu Adiptha Eka Putra, melakukan pengawasan dan pemantauan progres proyek revitalisasi Pasar Banyuasri, Selasa kemarin. Bangunan utama pasar sudah dalam pembangunan di lantai tiga. Sedangkan blok bangunan ruko di bagian barat dan timur juga sudah dalam tahap finishing sembari pemasangan atap dengan instalasi baja berat.
Direktur Utama PT Tunas Jaya Sanur I Made Budi Atmika, selalu rekanan proyek, mengatakan sejauh ini pekerjaan bangunan sudah melampaui target yang seharusnya masih di posisi 47 persen. Tetapi sudah mampu diselesaikan 50 persen. Rekanan ini kini masih mempekerjakan 350 orang pekerja didominasi tenaga lokal, namun tetap menerapkan protokol kesehatan Covid-19. Menurut Atmika, dalam pemantauan dan pengawasan Kejari Buleleng, Selasa kemarin, mengaku dirinya fokus dalam penyelesaian proyek sesuai target awal di perjanjian yang ditandatangani dengan Pemkab Buleleng.
Meskipun saat ini Pemkab Buleleng merefocusing anggaran pembanguann revitalisasi Pasar Banyuasri Rp 56 miliar dari total anggaran Rp 156,9 miliar untuk penanganan Covid-19. “Kami hanya fokus bisa hasilkan progres kerja dan selesai tepat waktu, sesuai target selesai Desember 2020. Itu salah satu skema, selanjutnya kami serahkan ke Pemkab Buleleng mengkaji bagaimana skema terbaiknya,” ungkap Budi Atmika.
Proses pengerjaan mega proyek Pemkab Buleleng ini dari 50 persen, jelas dia, secara struktur sudah selesai 80 persen. Seluruh proses pembangunan hingga saat ini tak mengalami kendala berarti. “Kalau material, karena kami buat metode praktis sudah disiapkan di gudang. Jadi di sini tinggal install saja, yang import hanya lift sudah dalam proses,” imbuhnya. Dia mengaku telah menerima anggaran proyek ini 46 persen, setara Rp 72 miliar.
Kepala Dinas PUTR Buleleng I Putu Adiptha Eka Putra mengatakan yang menjadi kendala hanya soal anggaran yang saat ini sedang disiapkan skema terbaiknya, sehingga proyek Pasar Banyuasri tetap bisa dituntaskan. “Kondisi di lapangan, progres proyek sudah plus tiga persen. Memang saat ini kendalanya hanya masalah anggaran dengan kekurangan Rp 56 miliar. Pimpinan akan mengambil skema terbaik dengan tidak berisiko hukum dan tidak ada dampak negatif,” kata dia.
Kajari Buleleng I Putu Gede Astawa mengapresiasi kinerja rekanan yang menggarap proyek Pasar Banyuasri. Meski dalam kondisi pandemi Covid-19. Dia telah menerima laporan karena pandemi, kondisi anggaran Pemkab Buleleng sedikit terganggu. Karena banyak anggaran dialihkan ke penanganan Covid-19. Namun demikian tetap tak memengaruhi kinerja rekanan. “Kami terkesan dengan pihak ketiga atas capaian progres pembangunnanya, saya acungi jempol. Kami dari Kejari memang melakukan pendampingan dan pengawasna pembangunan di Pemkab,” ungkapnya.
Dia berharap rekanan tetap mempertahankan kinerja. Sehingga proyek bisa tuntas dan pasar ini bisa cepat difungsikan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat Buleleng.*k23
Hal tersebut terungkap saat Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Buleleng I Putu Gede Astawa, bersama Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Buleleng I Putu Adiptha Eka Putra, melakukan pengawasan dan pemantauan progres proyek revitalisasi Pasar Banyuasri, Selasa kemarin. Bangunan utama pasar sudah dalam pembangunan di lantai tiga. Sedangkan blok bangunan ruko di bagian barat dan timur juga sudah dalam tahap finishing sembari pemasangan atap dengan instalasi baja berat.
Direktur Utama PT Tunas Jaya Sanur I Made Budi Atmika, selalu rekanan proyek, mengatakan sejauh ini pekerjaan bangunan sudah melampaui target yang seharusnya masih di posisi 47 persen. Tetapi sudah mampu diselesaikan 50 persen. Rekanan ini kini masih mempekerjakan 350 orang pekerja didominasi tenaga lokal, namun tetap menerapkan protokol kesehatan Covid-19. Menurut Atmika, dalam pemantauan dan pengawasan Kejari Buleleng, Selasa kemarin, mengaku dirinya fokus dalam penyelesaian proyek sesuai target awal di perjanjian yang ditandatangani dengan Pemkab Buleleng.
Meskipun saat ini Pemkab Buleleng merefocusing anggaran pembanguann revitalisasi Pasar Banyuasri Rp 56 miliar dari total anggaran Rp 156,9 miliar untuk penanganan Covid-19. “Kami hanya fokus bisa hasilkan progres kerja dan selesai tepat waktu, sesuai target selesai Desember 2020. Itu salah satu skema, selanjutnya kami serahkan ke Pemkab Buleleng mengkaji bagaimana skema terbaiknya,” ungkap Budi Atmika.
Proses pengerjaan mega proyek Pemkab Buleleng ini dari 50 persen, jelas dia, secara struktur sudah selesai 80 persen. Seluruh proses pembangunan hingga saat ini tak mengalami kendala berarti. “Kalau material, karena kami buat metode praktis sudah disiapkan di gudang. Jadi di sini tinggal install saja, yang import hanya lift sudah dalam proses,” imbuhnya. Dia mengaku telah menerima anggaran proyek ini 46 persen, setara Rp 72 miliar.
Kepala Dinas PUTR Buleleng I Putu Adiptha Eka Putra mengatakan yang menjadi kendala hanya soal anggaran yang saat ini sedang disiapkan skema terbaiknya, sehingga proyek Pasar Banyuasri tetap bisa dituntaskan. “Kondisi di lapangan, progres proyek sudah plus tiga persen. Memang saat ini kendalanya hanya masalah anggaran dengan kekurangan Rp 56 miliar. Pimpinan akan mengambil skema terbaik dengan tidak berisiko hukum dan tidak ada dampak negatif,” kata dia.
Kajari Buleleng I Putu Gede Astawa mengapresiasi kinerja rekanan yang menggarap proyek Pasar Banyuasri. Meski dalam kondisi pandemi Covid-19. Dia telah menerima laporan karena pandemi, kondisi anggaran Pemkab Buleleng sedikit terganggu. Karena banyak anggaran dialihkan ke penanganan Covid-19. Namun demikian tetap tak memengaruhi kinerja rekanan. “Kami terkesan dengan pihak ketiga atas capaian progres pembangunnanya, saya acungi jempol. Kami dari Kejari memang melakukan pendampingan dan pengawasna pembangunan di Pemkab,” ungkapnya.
Dia berharap rekanan tetap mempertahankan kinerja. Sehingga proyek bisa tuntas dan pasar ini bisa cepat difungsikan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat Buleleng.*k23
1
Komentar