PPDB SMP di Buleleng, Pendaftaran Daring, Posko Pelayanan Tetap Siaga
Kendala yang dihadapi mulai dari pendaftar salah pencet jalur yang dibuka bersamaan hingga belum dilengkapi peta Google Maps.
SINGARAJA, NusaBali
Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2020/2021 jenjang SMP di Kabupaten Buleleng dimulai pada Senin (22/6). Untuk tahap pertama PPDB berbasis daring ini, SMP di Buleleng menerima peserta didik melalui empat jalur, yakni jalur zonasi, afirmasi, perpindahan orangtua, dan prestasi secara bersamaan hingga 24 Juni 2020.
Kepala Sekolah SMPN 1 Singaraja, Ni Putu Karnadhi mengatakan, dengan adanya PPDB berbasis daring ini menjadikan minim pendaftar yang datang langsung ke sekolah. "Bisa dilihat hampir tidak ada orangtua siswa yang datang ke sekolah. Sebagian besar memang yang mendaftar melalui laman website yang sudah kami sediakan," ujar Putu Karnadhi saat ditemui di kantornya, Selasa (23/6).
Meski digelar secara daring, pihaknya masih membuka posko pelayanan di sekolah bagi orangtua yang mengalami kendala selama mendaftar. "Karena menggunakan sistem daring, laman pendaftaran kami buka terus selama 24 jam. Hanya saja pelayanan di sekolah sampai pukul 12.00 Wita. Beberapa yang mengalami kendala pendaftaran dan datang ke sini langsung diarahkan oleh staf kami," jelasnya.
Hingga hari kedua PPDB, jumlah pendaftar di SMPN 1 Singaraja sebanyak 385 siswa dengan rincian 273 pendaftar di jalur zonasi, 90 pendaftar di jalur prestasi, 11 pendaftar di jalur afirmasi, dan 11 pendaftar di jalur perpindahan orangtua. Karnadhi menyebutkan pihak sekolah masih disibukkan dengan verifikasi data para pendaftar, lantaran PPDB digelar secara daring karena pandemi Covid-19.
Ia menyebutkan ada sejumlah kendala yang muncul saat PPDB ini. Umumnya pendaftar belum melengkapi persyaratan yang diminta pihak sekolah. Contohnya di jalur zonasi, pendaftar tidak melampirkan berkas hasil scan print out Google Earth yang menjadi salah satu persyaratan. Untuk itu pihaknya tetap memberikan kesempatan untuk melengkapi berkas yang kurang selama masa pendaftaran belum ditutup.
"Kendala lainnya yang kami temukan adalah karena empat jalur dibuka berbarengan, ada beberapa pendaftar yang 'salah kamar'. Misalnya yang bersangkutan hendak mendaftar jalur afirmasi, persyaratan sudah lengkap, termasuk persyaratan yang spesifik seperti melampirkan kartu KIS/KKS/KPS, namun salah pencet ke jalur zonasi. Sehingga kami harus konfirmasi ulang," paparnya.
Berbeda dengan SMPN 1 Singaraja, temuan di SMPN 2 Singaraja hingga hari kedua PPDB justru banyak yang tetap melakukan pendaftaran sekolah dengan mendatangi sekolah. "Meski kami juga membuka pendaftaran secara daring, namun mayoritas pendaftar lebih banyak yang manual dengan datang langsung ke sekolah," ujar Kepala Sekolah SMPN 2 Singaraja, Nyoman Purnayasa.
Walaupun banyak yang melakukan pendaftaran tatap muka, ia menjamin protokol kesehatan pencegahan Covid-19 tetap diterapkan di sekolah. "Kami membuka lima loket pendaftaran untuk menghindari kerumunan. Dan yang datang mendaftar hanya boleh satu orang yang berkepentingan saja. Rata-rata yang datang pun perwakilan dari masing-masing sekolah yang mendaftarkan sekian siswanya," ungkapnya.
Purnayasa menambahkan, dengan pendaftaran melalui perwakilan sekolah sebelumnya, lebih memudahkan pihaknya dalam tahapan verifikasi siswa pendaftar. Hingga hari kedua PPDB, jumlah pendaftar di SMPN 2 Singaraja sebanyak 291 siswa dengan rincian 233 pendaftar di jalur zonasi, 29 pendaftar di jalur prestasi, 19 pendaftar di jalur afirmasi, dan 10 pendaftar di jalur perpindahan orangtua.*cr75
Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2020/2021 jenjang SMP di Kabupaten Buleleng dimulai pada Senin (22/6). Untuk tahap pertama PPDB berbasis daring ini, SMP di Buleleng menerima peserta didik melalui empat jalur, yakni jalur zonasi, afirmasi, perpindahan orangtua, dan prestasi secara bersamaan hingga 24 Juni 2020.
Kepala Sekolah SMPN 1 Singaraja, Ni Putu Karnadhi mengatakan, dengan adanya PPDB berbasis daring ini menjadikan minim pendaftar yang datang langsung ke sekolah. "Bisa dilihat hampir tidak ada orangtua siswa yang datang ke sekolah. Sebagian besar memang yang mendaftar melalui laman website yang sudah kami sediakan," ujar Putu Karnadhi saat ditemui di kantornya, Selasa (23/6).
Meski digelar secara daring, pihaknya masih membuka posko pelayanan di sekolah bagi orangtua yang mengalami kendala selama mendaftar. "Karena menggunakan sistem daring, laman pendaftaran kami buka terus selama 24 jam. Hanya saja pelayanan di sekolah sampai pukul 12.00 Wita. Beberapa yang mengalami kendala pendaftaran dan datang ke sini langsung diarahkan oleh staf kami," jelasnya.
Hingga hari kedua PPDB, jumlah pendaftar di SMPN 1 Singaraja sebanyak 385 siswa dengan rincian 273 pendaftar di jalur zonasi, 90 pendaftar di jalur prestasi, 11 pendaftar di jalur afirmasi, dan 11 pendaftar di jalur perpindahan orangtua. Karnadhi menyebutkan pihak sekolah masih disibukkan dengan verifikasi data para pendaftar, lantaran PPDB digelar secara daring karena pandemi Covid-19.
Ia menyebutkan ada sejumlah kendala yang muncul saat PPDB ini. Umumnya pendaftar belum melengkapi persyaratan yang diminta pihak sekolah. Contohnya di jalur zonasi, pendaftar tidak melampirkan berkas hasil scan print out Google Earth yang menjadi salah satu persyaratan. Untuk itu pihaknya tetap memberikan kesempatan untuk melengkapi berkas yang kurang selama masa pendaftaran belum ditutup.
"Kendala lainnya yang kami temukan adalah karena empat jalur dibuka berbarengan, ada beberapa pendaftar yang 'salah kamar'. Misalnya yang bersangkutan hendak mendaftar jalur afirmasi, persyaratan sudah lengkap, termasuk persyaratan yang spesifik seperti melampirkan kartu KIS/KKS/KPS, namun salah pencet ke jalur zonasi. Sehingga kami harus konfirmasi ulang," paparnya.
Berbeda dengan SMPN 1 Singaraja, temuan di SMPN 2 Singaraja hingga hari kedua PPDB justru banyak yang tetap melakukan pendaftaran sekolah dengan mendatangi sekolah. "Meski kami juga membuka pendaftaran secara daring, namun mayoritas pendaftar lebih banyak yang manual dengan datang langsung ke sekolah," ujar Kepala Sekolah SMPN 2 Singaraja, Nyoman Purnayasa.
Walaupun banyak yang melakukan pendaftaran tatap muka, ia menjamin protokol kesehatan pencegahan Covid-19 tetap diterapkan di sekolah. "Kami membuka lima loket pendaftaran untuk menghindari kerumunan. Dan yang datang mendaftar hanya boleh satu orang yang berkepentingan saja. Rata-rata yang datang pun perwakilan dari masing-masing sekolah yang mendaftarkan sekian siswanya," ungkapnya.
Purnayasa menambahkan, dengan pendaftaran melalui perwakilan sekolah sebelumnya, lebih memudahkan pihaknya dalam tahapan verifikasi siswa pendaftar. Hingga hari kedua PPDB, jumlah pendaftar di SMPN 2 Singaraja sebanyak 291 siswa dengan rincian 233 pendaftar di jalur zonasi, 29 pendaftar di jalur prestasi, 19 pendaftar di jalur afirmasi, dan 10 pendaftar di jalur perpindahan orangtua.*cr75
Komentar