2 Kasus Rabies di Mendoyo Dauh Tukad, Target Vaksinasi 825 Ekor Anjing
NEGARA, NusaBali
Pemkab Jembrana menggelar vaksinasi massal rabies di Desa Mendoyo Dauh Tukad, Kecamatan Mendoyo, Jembrana, menyusul temuan kasus anjing rabies di desa yang juga masuk sebagai zona merah rabies baru.
Bahkan dalam kurun 5 bulan terakhir, ada 2 kasus anjing rabies di desa setempat. Kegiatan vaksinasi massal rabies itu dipantau oleh Bupati Jembrana I Putu Artha, Selasa (23/6). Sesuai pemetaan Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana, ada sekitar 825 ekor anjing yang menjadi target vaksinasi di desa setempat. Di samping menyediakan pusat layanan vaksinasi di kantor desa, juga dilakukan layanan vaksinasi ke rumah-rumah warga.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana I Wayan Sutama, mengatakan estimasi populasi anjing di Kabupaten Jembrana saat ini mencapai 46.955 ekor. Dari estimasi itu, dinas telah memvaksin sebanyak 42.082 ekor atau 89,62 persen. Di samping mendekatkan layanan vaksin melalui jajaran petugas di kecamatan, dinas juga melakukan vaksinasi massal terutama di desa-desa yang masuk zona merah.
“Saat ini kami sasar di Mendoyo Dauh Tukad. Kami targetkan dari total estimasi populasi 825 ekor anjing di Mendoyo Dauh Tukad, seluruhnya bisa divaksin,” ujar Sutama, di sela-sela kegiatan vaksinasi di kantor Desa Mendoyo Dauh Tukad, Selasa kemarin.
Menurut Sutama, hewan peliharaan yang telah divaksin akan diberi tanda berupa kalung. Pemilik juga diberi kartu vaksinasi. Di samping untuk mengetahui riwayat kesehatan hewannya, kartu vaksinasi itu juga bisa digunakan jika membutuhkan konsultasi kesehatan hewan atau pengobatan hewan di Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) terdekat. “Di masing-masing kecamatan juga sudah ada Tim Medik Veteriner yang bisa membantu konsultasi dan melayani vaksin,” ujarnya.
Sementara Bupati Artha mengatakan, populasi anjing yang cukup tinggi di Jembrana hendaknya diimbangi dengan memperhatikan betul faktor kesehatan. Karena itu, para pemilik anjing, di samping memelihara dengan baik, juga wajib merawat anjing peliharaannya. Salah satunya disiplin melakukan vaksinasi. Layanan vaksinasi itu disediakan gratis oleh pemerintah. “Jika dilihat angka kasus secara kumulatif, setiap tahun selalu terjadi kasus anjing rabies. Bahkan tahun 2020 ini, sudah ada sebanyak 4 kasus anjing rabies (2 di Desa Mendoyo Dauh Tukad, 1 di Desa Tuwed, dan 1 di Kelurahan Sangkaragung),” ujar Bupati Artha.
“Kalau dilihat dari data yang disampaikan Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana, tingkat populasi anjing yang belum tervaksinasi masih tersisa sekitar 10,38 persen. Untuk itu, waspadai populasi anjing liar di wilayah masing-masing. Lakukan langkah cepat dan tanggap sehingga anjing liar itu tidak membahayakan warga,” ujar Bupati Artha, yang juga mengingatkan warga untuk selalu menaati protokol kesehatan pada masa pandemi Covid-19.
Sesuai data di Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana, jumlah kasus gigitan anjing tahun 2018 sebanyak 2.841 kasus gigitan. Pada 2019 menjadi 3.730 kasus. Sedangkan untuk kasus anjing rabies, pada 2016 ditemukan sebanyak 24 kasus, 2017 sebanyak 14 kasus, 2018 sebanyak 12 kasus, 2019 sebanyak 10 kasus, dan sementara dari Januari hingga pertengahan Juni 2020 ditemukan 4 kasus. *ode
1
Komentar