1.735 Pedagang Pasar Galiran Di-Rapid Test, 149 Reaktif
Tidak Tunjukkan Surat Rapid Test, Pedagang Dilarang Jualan
SEMARAPURA, NusaBali
Dinas Kesehatan (Diskes) Klungkung sudah melakukan rapid test terhadap 1.735 pedagang di Pasar Umum Galiran dalam kurun tiga hari terakhir.
Hasilnya, 149 orang pedagang dinyatakan reaktif, hingga harus dilanjut dengan uji swab dan karantina mandiri. Pada hari ketiga, Rabu (24/6) pagi, ada 614 pedagang Pasar Galiran yang hadir men-jalani rapid test di Terminal Galiran, Kelurahan Semarapura Kelod, Kecamatan Klungkung. Sebetulnya, pedagang Pasar Galiran yang dipanggil untuk rapid test ke-marin pagi berjumlah 1.100 orang, namun 486 orang di antaranya tidak hadir.
Dari 614 pedagang yang hadir rapid test kemarin pagi, 45 orang di antaranya dengan hasil reaktif. Mereka langsung dilanjut dengan pemeriksaan swab dan isolasi mandiri. Maka, secara keseluruhan ada 149 pedagang dari total 1.735 orang termasuk tukang suwun (buruh angkut barang) di Pasar Galiran yang dinyatakan reaktif dalam 3 hari pelaksanaan rapid test, 22-24 Juni 2020.
Informasi yang dihimpun NusaBali, dari 45 pedagang Pasar Galiran yang dinyatakan reaktif berdasar rapid test di hari terakhir, Rabu kemarin, 15 orang di antaranya asal Karangasem. Sedangkan saat rapid test hari pertama, Senin (22/6), dari 74 pedagang yang hasilnya reaktif, 22 orang asal Karangasem. Sementara saat rapid test hari kedua, Selasa (23/6), ada 2 pedagang asal Karangasem yang hasilnya reaktif.
Sebetulnya, seluruh pedagang di Pasar Galiran diminta jalani rapid test, namun ternyata banyak yang mangkir. Pedagang Pasar Galiran yang tidak hadir mengikuti rapid test, sebagian besar dengan alasan karena khawatir hasilnya reaktif sehingga distigma tertular Covid-19 oleh lingkungannya. Padahal, reaktif berdasar rapid test belum tentu positif Covid-19.
Rapid test massal seluruh pegadang itu sendiri digelar, sebagai langkah untuk memu-tus penyebaran Covid-19 di Pasar Galiran. Masalahnya, sudah ada 10 orang di Pasar Galiran yang terpapar Covid-19. Kemudian, 10 orang ini menyebabkan adanya OTG (Orang Tanpa Gejala) sebanyak 304 orang. Dari hasil uji swab, 22 dari 304 orang itu dinyatakan positif Corona. Karena itu, Pasar Galiran ditutup selama tiga hari, 22-24 Juni 2020.
Untuk mengantisipasi kecolongan adanya pedagang yang belum rapid test, namun nekat berjualan, maka mereka tidak akan diizinkan masuk ke Pasar Galiran. Renca-nanya, Pasar Galiran akan beroperasi kembali, Kamis (25/6) ini, setelah sempat 3 hari ditutup untuk sterilisasi karena terjadi kasus transmisi lokal penyebaran Covid-19. Jam operasional Pasar Galiran per hari dilonggarkan selama 12 jam, sejak pagi pukul 06.00 Wita hingga petang pukul 18.00 Wita.
Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta, menegaskan syarat utama pagi pedagang bisa berjualan kembali di Pasar Galiran adalah wajib menunjukkan surat hasil pemeriksaan rapid test. Tanpa surat keterangan rapid test, mereka dilarang masuk untuk jualan di Pasar Galiran.
"Kami berharap semua pedagang yang ingin melakukan transaksi jual-beli barang maupun jasa saat Pasar Umum Galiran dibuka kembali, agar sudah melengkapi diri dengan hasil rapid test negatif," ujar Bupati Suwirta yang sekaligus Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Klungkung.
Kendati demikian, kata Bupati Suwirta, pedagang Pasar Galiran yang mangkir itu masih diberikan kesempatan untuk mengikuti rapid test susulan. Karena banyak pedagang yang tidak datang saat rapid test 22-24 Juni, maka rencananya akan kem-bali digelar rapid test susulan di GOR Swecapura, Desa Gelgel, Kecamatan Klungkung setelah Pasar Galiran dibuka kembali.
“Pedagang yang tidak hadir sebelumnya agar mengikuti rapid test susulan di GOR Swecapura. Karena hasil rapid test merupakan syarat utama bagi pedagang bisa ber-jualan di Pasar Galiran,” tegas Bupati asal kawasan seberang Banjar Ceningan, Desa Lembongan, Kecamatan Nusa Penida, Klungkung ini.
Bupati Suwirta menyebutkan, untuk pedagang yang hasil rapid test-nya reaktif, sudah langsung dilakukan pemeriksaan swab dan isolasi mandiri. "Rapid test massal ini kami lakukan untuk memutus penyebaran Covid-19. Mari bersama-sama bergotong royong mendukung program pemerintah dalam upaya menghentikan penyebaran Covid-19 di Kabupaten Klungkung,” harapnya.
Sementara, selama 3 hari pasar ditutup, 22-24 Juni, dilakukan sterilisasi dengan pe-nyemprotan disinfektan di seluruh area Pasar Galiran. Menurut Bupati Suwirta, me-lihat semua areal Pasar Galiran kini sudah mulai bersih dan dilengkapi dengan jalur sirkulasi pembeli.
Termasuk juga dilakukan penertiban barang dagangan, yang ditata rapi sedemikian rupa sehingga tidak mempersempit lorong yang menyebabkan terjadi desak-desakan di dalam pasar. "Ini sebagi persiapan awal kita saat dibukanya kembali Pasar Galiran besok pagi (hari ini),” tandas Suwirta.
Nantinya, para pedagang Pasar Galiran tidak lagi meletakkan barang dagangannya di sepanjang lorong, sehingga pasar terlihat lebih lebar dan bersih. "Mudah-mudahan niat baik kita ini disambut oleh pedagang, sehingga lebih cepat bisa memutus penyebaran Covid-19," jelas Bupati yang dikenal sebagai pakar koperasi ini. *wan
Komentar