Pemkot Keluarkan Rp 745 Juta Untuk Pengadaan Alat Rapid Test
DENPASAR, NusaBali
Pemkot Denpasar sudah mengeluarkan anggaran sebesar Rp 745 juta untuk pengadaan sebanyak 2.000 alat rapid test selama berlangsung pemeriksaan kepada masyarakat yang dianggap beresiko terpapar Covid-19 (virus Corona).
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kota Denpasar, I Dewa Gede Rai, Rabu (24/6) mengungkapkan, rapid test di Kota Denpasar sudah dilakukan terhadap 11.572 orang. Sebanyak itu juga alat yang sudah dipakai untuk mendeteksi Covid-19 di tubuh warga Denpasar. Namun ribuan paket alat rapid tersebut bukan hanya pengadaan dari Pemkot Denpasar, melainkan dari Pemprov Bali, dan pemerintah pusat yang digelontor ke Kota Denpasar membantu memutus penyebaran Covid-19.
Diungkapkan Dewa Rai, alat rapid test yang terpakai di Kota Denpasar baru sebanyak 1.000 alat dari pengadaan 2.000 alat yang ada. "Jumlah 11.572 alat itu dihitung dari jumlah masyarakat yang sudah di rapid test di Kota Denpasar. Sisanya dari Provinsi Bali dan pusat," jelasnya.
Dari sekitar 2.000 alat rapid test tersebut, Pemkot menggelontorkan anggaran sebesar Rp 745 juta. Seluruh anggaran tersebut dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Denpasar yang selama ini berasal dari refocusing anggaran program 2020. "Ini dari anggaran APBD, jadi kami baru bisa anggarkan segitu. Kedepannya jika memang terus terjadi peningkatan Orang Tanpa Gejala (OTG) kami akan kembali melakukan pengadaan," katanya.
Selain itu, Dewa Rai mengatakan, selain rapid test, juga ada 1.547 orang yang sudah dilakukan swab test. Namun, alat swab ini seluruhnya berasal dari pusat yang digelontor ke provinsi dan dikirim ke Kota Denpasar. “Jadi yang dikeluarkan oleh Pemkot Denpasar hanya anggaran untuk rapid test karena pemeriksaan rapid menjadi test awal untuk mengetahui warga reaktif atau non reaktif,”jelas Dewa Rai.
Menurut dia, Pemkot Denpasar hanya perlu menganggarkan alat rapid test. Sehingga, dia berharap dengan adanya rapid tes terus menerus ini mata rantai penyebaran Covid-19 dapat berkurang. "Dengan rapid test terus menerus ini kami harap semua warga yang pernah kontak langsung dengan pasien bisa tertangani dengan cepat," imbuhnya.*mis
Komentar