I Nyoman Bhaskara Rintis Agro Learning Center (ALC)
DENPASAR, NusaBali
Salah satu isu yang kini tengah dihadapi Bali, yakni soal ketahanan pangan. Berangkat dari keinginan untuk memperkuat ketahanan pangan di Bali, I Nyoman Bhaskara, menggagas sebuah tempat yang selain untuk menanam demi kebutuhan pangan, namun juga memberi edukasi pertanian kepada masyarakat dengan nama Agro Learning Center.
“Dunia saat ini, tentu termasuk Indonesia, dihadapkan dengan sebuah problematika yaitu ketahanan pangan. Bagi Indonesia, tak terkecuali Bali, ketahanan pangan adalah satu isu strategis yang harus dijawab. Isu kedua yang berhubungan, makin turunnya animo masyarakat termasuk anak muda untuk menerjuni sektor pertanian,” ujar I Nyoman Bhaskara, Rabu (24/6) saat ditemui di lokasi rintisan Agro Learning Center yang berlokasi di Jalan Cekomaria, Peguyangan Kangin, Denpasar Utara.
Kini di kawasan tersebut, tampak lahan seluas 32 are yang tengah digarap, dengan 2 are lahan yang dikhususkan untuk bangunan dan fasilitas dasar. Sementara itu, 30 are lahannya kini tengah ditanami berbagai jenis tanaman, seperti pepaya, pisang, tabulampot, dan tanaman hias. Beberapa sistem pengairan yang mengaliri lahan ini dan di saluran air di sekitarnya juga direncanakan untuk menjadi tempat pengembangbiakan ikan, sehingga selain untuk kebutuhan pangan, masyarakat juga tergerak untuk menjaga kebersihan lingkungan air tersebut.
“Nanti saya siapkan lahannya tujuh setengah are, lalu pepayanya sudah mulai ditanam, itu saya siapkan juga tujuh setengah are, berarti sudah ada lima belas. Lalu saya akan blok, tanaman-tanaman tabulampot. Kemudian di ujung sana, khusus ada dua are, khusus saya siapkan space untuk tanaman hias. Karena juga nilai ekonominya tinggi, dan memang diperlukan,” beber Ketua Komunitas Inovasi Teknologi Agro (KITA) Indonesia ini.
Diperkirakan, Agro Learning Center ini akan siap beroperasi enam hingga tujuh bulan dari sekarang. Nantinya, tempat ini akan menjadi tempat edukasi berbagai lapisan masyarakat, mulai dari anak-anak tingkat PAUD seperti pada PAUD Kiddy Educare yang juga dirintis oleh I Nyoman Bhaskara, tingkat universitas, dan masyarakat umum.
Lebih jauh lagi, tak hanya bertujuan untuk mengenalkan dunia pertanian, nantinya ALC juga akan menjadi sarana edukasi masyarakat perihal pasca panen, seperti akses pasar dan permodalan. Sehingga diharapkan banyak masyarakat, utamanya kawula muda yang melihat peluang dalam dunia pertanian.
Dalam merintis gagasan Agro Learning Center ini I Nyoman Bhaskara mendapatkan respon positif dari berbagai pihak, seperti salah seorang guru besar di Universitas Udayana, yakni Prof Ir I Made Supartha Utama MS PhD. Juga, dari sektor pemerintah, I Nyoman Bhaskara mengajak serta pemerintah Kota Denpasar melalui Dinas Pertanian Tanaman Pangan Dan Hortikultura Kota Denpasar, serta Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan yang juga merespon positif gerakan ini. “Begitu dengar saya bikin sesuatu di sini, secara spontan mereka (Dinas Pertanian) datang tiga kali. Dan kemarin juga datang saat penanaman perdana,” lanjut Nyoman Bhaskara.
Respon positif juga didapat dari warga sekitar gang Raya Jalan Cekomaria tempat ALC ini dirintis. Di sepanjang pinggiran lahan yang juga berseberangan dengan rumah masyarakat sekitar, kini terdapat petak-petak tanaman dalam polybag yang dirawat oleh masyarakat hunian daerah tersebut. “Ini positif sekali untuk masyarakat apalagi di tengah bencana ini. Ada kegiatanlah, minimal,” ujar Nyoman Ratayasa, salah satu warga di lingkungan perumahan tersebut.*cr74
Komentar