Pandemi Covid-19, Stok Darah di Buleleng Menipis
Idealnya kebutuhan darah di Buleleng mencapai 30 kantong per hari. Namun saat ini PMI Kabupaten Buleleng hanya mempunyai stok darah sebanyak 120 kantong.
SINGARAJA, NusaBali
Stok darah di Unit Donor Darah (UDD) Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Buleleng semakin menipis selama pandemi Covid-19. Kepala Unit Tranfusi Darah PMI Kabupaten Buleleng, dr Rizani menyampaikan hal ini disebabkan karena berkurangnya jumlah pendonor darah. "Berkurang sekali," singkatnya, Kamis (25/6) di sela-sela kegiatan donor darah yang digelar Polres Buleleng.
Ia mengungkapkan, sebelum pandemi Covid-19 kegiatan donor keliling dalam satu bulan bisa hingga 20 kali. "Sekarang jarang, paling-paling di momen ulang tahun instansi tertentu," sambungnya lagi. Bahkan hingga akhir Juni ini kegiatan donor darah massal baru berlangsung 6 kali. Kegiatan donor yang biasa digelar instansi, perusahaan, atau kampus tersebut banyak menyuplai stok darah PMI Kabupaten Buleleng
Dr Rizani menuturkan idealnya kebutuhan darah di Buleleng mencapai 30 kantong per hari. Namun saat ini PMI Kabupaten Buleleng hanya mempunyai stok darah sebanyak 120 kantong. Pasokan darah, kata dia, mulai terasa berkurang sejak Maret lalu, setelah Presiden Joko Widodo mengumumkan kasus Covid-19 pertama kali.
Sejak dinyatakan sebagai pandemi, dr Rizani menyatakan, banyak orang membatalkan kegiatan donor darah. "Pendonor rutin cukup banyak yang tertunda jadwalnya. Padahal setiap bulan kami punya jadwal. Karena pandemi ini jadwalnya mesti diundur. Sehingga tentunya stok darah ke depan terancam berkurang," katanya. Meski demikian, diungkapkannya sejak pandemi ini kebutuhan akan kantong darah juga berkurang.
Untuk menyiasatinya, PMI Buleleng meminta donor pengganti setiap darah yang dirilis. "Sehingga orang yang membutuhkan darah sering kami mintakan dengan donor pengganti. Kami usahakan dulu dengan menghubungi daftar pendonor. Mereka di setiap saat kalau dibutuhkan dimohon datang untuk mendonorkan darah. Biasanya sih mau saja," ucapnya.
Ia menambahkan, donor pengganti juga dilakukan untuk memastikan stok aman. "Misal kalau ada stok yang langka seperti AB kami dengan terpaksa minta," tuturnya. Dikatakannya, golongan darah AB memang cukup langka. "Dan permintaannya memang jarang. Kami juga tidak berani menyetok banyak. Khawatirnya setelah tiga minggu rusak," tuturnya.
Di sisi lain, pihaknya meminta masyarakat agar tidak perlu takut untuk mendonorkan darahnya di tengah pandemi saat ini. Pasalnya protokol ketat sudah dipersiapkan agar proses dari mulai administrasi, pemeriksaan sampai pengambilan darah, aman. "PMI juga punya protokol khusus di dalam bagaimana melakukan donor," pungkas dia.*cr75
Ia mengungkapkan, sebelum pandemi Covid-19 kegiatan donor keliling dalam satu bulan bisa hingga 20 kali. "Sekarang jarang, paling-paling di momen ulang tahun instansi tertentu," sambungnya lagi. Bahkan hingga akhir Juni ini kegiatan donor darah massal baru berlangsung 6 kali. Kegiatan donor yang biasa digelar instansi, perusahaan, atau kampus tersebut banyak menyuplai stok darah PMI Kabupaten Buleleng
Dr Rizani menuturkan idealnya kebutuhan darah di Buleleng mencapai 30 kantong per hari. Namun saat ini PMI Kabupaten Buleleng hanya mempunyai stok darah sebanyak 120 kantong. Pasokan darah, kata dia, mulai terasa berkurang sejak Maret lalu, setelah Presiden Joko Widodo mengumumkan kasus Covid-19 pertama kali.
Sejak dinyatakan sebagai pandemi, dr Rizani menyatakan, banyak orang membatalkan kegiatan donor darah. "Pendonor rutin cukup banyak yang tertunda jadwalnya. Padahal setiap bulan kami punya jadwal. Karena pandemi ini jadwalnya mesti diundur. Sehingga tentunya stok darah ke depan terancam berkurang," katanya. Meski demikian, diungkapkannya sejak pandemi ini kebutuhan akan kantong darah juga berkurang.
Untuk menyiasatinya, PMI Buleleng meminta donor pengganti setiap darah yang dirilis. "Sehingga orang yang membutuhkan darah sering kami mintakan dengan donor pengganti. Kami usahakan dulu dengan menghubungi daftar pendonor. Mereka di setiap saat kalau dibutuhkan dimohon datang untuk mendonorkan darah. Biasanya sih mau saja," ucapnya.
Ia menambahkan, donor pengganti juga dilakukan untuk memastikan stok aman. "Misal kalau ada stok yang langka seperti AB kami dengan terpaksa minta," tuturnya. Dikatakannya, golongan darah AB memang cukup langka. "Dan permintaannya memang jarang. Kami juga tidak berani menyetok banyak. Khawatirnya setelah tiga minggu rusak," tuturnya.
Di sisi lain, pihaknya meminta masyarakat agar tidak perlu takut untuk mendonorkan darahnya di tengah pandemi saat ini. Pasalnya protokol ketat sudah dipersiapkan agar proses dari mulai administrasi, pemeriksaan sampai pengambilan darah, aman. "PMI juga punya protokol khusus di dalam bagaimana melakukan donor," pungkas dia.*cr75
1
Komentar