Ketua Dewan Instruksikan Usut Isu Boikot
Isu ajakan boikot Sidang Paripurna DPRD Tabanan dengan agenda ‘Penyampaian Pidato Pengantar Bupati terkait Tiga Ranperda’, Senin (19/9), urung jadi kenyataan.
Karena Isu Boikot, Peserta Sidang Paripurna Tembus 97,5 Persen
TABANAN, NusaBali
Namun, gara-gara isu boikot tersebut, sidang paripurna dikawal ketat puluhan polisi. Hebatnya lagi, untuk kali pertama sidang paripurna dihadiri 39 orang dari total 40 anggota DPRD Tabanan.
Sidang paripurna yang dikawal polusan petugas kepolisian merupakan peristiwa langka dan baru pertama kali terjadi di DPRD Tabanan. Demikian pula kehadiran 39 anggota Dewan atau 97,5 persen dari 40 kursi parlemen, merupakan peristiwa langka. Satu-satunya wakil rakyat yang absen dalam sidang paripurna kemarin adalah I Gusti Komang Wastana, anggota Fraksi PDIP DPRD Tanbanan, yang tak hadir karena sakit.
Sidang paripurna DPRD Tabanan, Senin kemarin, berlangsung sedikit tegang. Begitu sidang paripurna dibuka Ketua DPRD Tabanan, I Ketut ’Boping’ Suryadi, langsung muncul interupsi dari anggota Fraksi PDIP, I Gede Purnawan. Politisi PDIP asal Desa Padangan, Kecamatan Pupuan yang dikenal sebagai vokalis Dewan ini meminta agar Ketua DPRD Tabanan mengusut anggota yang menghembuskan isu boikot sidang paripurna. Atas interupsi itu, Boping Suryadi langsung perintahkan Badan Kehormatan (BK) DPRD Tabanan untuk melakukan investigasi.
Sementara, dalam sidang paripurna dengan agenda ‘Pidato Pengantar Bupati Tabanan atas Tiga Revisi Peraturan Daerah (Perda)’, Bupati Ni Putu Eka Wiryastuti sempat menyentil isu ajakan boikot. Bupati Eka Wiryastuti sindir urusan pribadi jangan sampai dibawa ke sidang paripurna.
Bahkan, Eka Wiryastuti menyebutkan, dengan isu yang menyeruak di koran tersebut, sidang paripurna DPRD Tabanan dihadiri 97,5 persen anggotanya, sehingga layak masuk Muri (Museum Rekor Indonesia). “Ini baru pertama kali terjadi sejak saya jadi Bupati. Biasanya, yang datang hanya 22-24 anggota Dewan. Tapi, hari ini (kemarin) pesertanya sebanyak 39 anggota Dewan, hanya satu yang absen,” puji Srikandi PDIP asal Desa Angeri, Kecamatan Baturiti, Tabanan ini.
Eka Wiryastuti berharap isu boikot sidang paripurna tidak terulang lagi di masa datang. Dia meyakini boikot tersebut urung terjadi, karena anggota Fraksi PDIP DPRD Tabanan yang berjumlah 22 orang tidak sepenuhnya setuju cara-cara picik seperti itu. Pasalnya, anggota Fraksi PDIP sudah mengerti tugas pokok dan fungsi (Tupoksi) untuk membela kepentingan rakyat.
“Saya mendorong Badan Kehormatan DPRD Tabanan untuk menindaklanjuti persoalan boikot, buat diantisipasi dan tak terjadi lagi di masa datang,” tandas Eka Wiryastuti, yang dalam sidang paripurna kemarin tanpa didampingi Wakil Bupati I Komang Gede Sanjaya---yang mendapat tugas partai (PDIP) di Hotel Padma Legian, Kecamatan Kuta, Badung. Eka Wiryastuti mengingatkan, penyakitnya harus segera dideteksi, apakah bisa diobati atau harus diamputasi.
Sidang paripurna DPRD Tabanan kemarin berlangsung singkat, hanya sekitar 7 menit hingga pukul 10.07 Wita. Sidang kemarin dengan agenda ‘Pidato Pengantar Bupati Tabanan atas Tiga Revisi Perda’, masing-masing Perda tentang Pendidikan, Perda tenpang Kawasan Tanpa Rokok (KTR), dan Perda tentang Minuman Beralkohol (Mikol).
Begitu sidang paripurna bubar, Ketua Dewan Boping Suryadi kemarin langsung memanggil anggota BK DPRD Tabanan ke ruangannya. Bahkan, Bupati Eka Wiryastuti juga ikut hadir ke ruangan BK DPRD Tabanan. Saat pertemuan di raung BK berlangsung, sejumlah anggota Dewan yang ada di luar ruangan kasak-kusuk menyikapi isu boikot itu. Bahkan, di antara mereka menyebut yang melontarkan ajakan boikot justru datang paling pagi ke kantor.
Sementara itu, seorang anggota BK DPRD Tabanan dari Fraksi PDIP, Nyoman ‘Komet’ Arnawa, tidak sependapat jika BK harus menginvestigasi anggotanya hanya untuk memasalahkan isu boikot. Apalagi, isu tersebut sudah terpatahkan dengan kehadiran anggota Dewan yang hampir 100 persen. Atas masukan itu, akhirnya diputuskan masing-masing fraksi untuk mengusut secara internal.
Di sisi lain, Kapolres Tabanan AKBP Putu Putera Sadana mengatakan pihaknya mengerahkan pasukan khusus untuk mengawal rapat paripurna Dewan, sebagfaiu upoaya antisipasi segala kemungkinan. Sekecil apa pun isu yang berkembang, pihaknya memberi atensi tinggi untuk keamanan. Kapolres Putera Sedana mengaku tidak menurunkan anggota dalam jumlah besar untuk kawal sidang paripurna kemarin.
“Ini kegiatan rutin, ada patroli dan lainnya,” dalih Putera Sadana yang segera akan dimutasi menjadi Wakapolresta Bekasi, Jawa Barat ini kepada NusaBali. Ditanya soal jumlah personel yang diterjunkan mencapai puluhan orang, menurut Putera Sedana, karena mereka kebetulan bergiliran patrol. Tapi, salah seorang anggota kepolisian mengaku diperiontahkan Kapolres Tabanan untuk mengamankan sidang paripurna di Gedung Dewan. * k21
1
Komentar