Pura Jagatnatha Eka Kayangan Odalan Pertama
JAKARTA, NusaBali
Pura Jagatnatha Eka Kayangan di desa Dumoga Dua, kecamatan Dumoga Timur, kabupaten Bolaang Mongondow, provinsi Sulawesi Utara akan merayakan odalan pertama pada 5 Juli 2020.
Perayaan odalan pertama itu dilakukan secara sederhana tanpa pertunjukan seni dan budaya mengingat saat ini masih pandemi Covid-19.
"Kami tidak mengundang seluruh umat. Yang hadir nanti terbatas, umat terdekat dan pengurus," ucap Ketua PHDI Bolaang Mongondow I Wayan Sukra kepada NusaBali, Jumat (26/6).
Menjelang hari H, mereka melakukan bersih-bersih Pura. Tiga hari mendekati odalan, mereka memasang penjor. Saat odalan mereka menerapkan protokol kesehatan. Umat dibatasi 10-20 orang. Mereka wajib mengenakan masker, membawa pembersih tangan dan di cek suhu tubuh sebelum masuk Pura. Ketika berada di Pura mereka menjaga jarak.
Sukra menjelaskan, Pura merayakan odalan pertama karena baru saja berpindah tangan pengelolaan ke PHDI kabupaten Bolaang Mongondow.
Sebelumnya Pura dipegang oleh umat Hindu di desa Dumoga Dua. Berhubung disana hanya ada 11 Kepala Keluarga (KK) atau berkisar 40 orang, mereka tidak mampu mengelola karena keterbatasan dana.
Pura pun dialihkan ke PHDI kabupaten berdasarkan Lokasabha ke tujuh pada 27 Oktober 2019. Odalan mereka lakukan setiap satu tahun sekali, karena menggunakan perhitungan sasih. Odalan Pura Jagatnatha Kayangan jatuh setiap sasih kedasa. Saat odalan nanti, mereka akan berdoa agar pandemi Covid-19 segera berakhir.
Sukra juga berharap, di masa prihatin ini umat Hindu di kabupaten Bolaang Mongondow tetap melaksanakan ajaran agama Hindu dengan baik dan rutin meski tidak ramai-ramai ke Pura.
Sejak Pura beralih pengelolaan ke PHDI kabupaten Bolaang Mongondow, jelas Sukra, nama awal Pura Eka Kayangan berubah menjadi Pura Jagatnatha Eka Kayangan. Penambahan Jagatnatha agar seluruh umat Hindu dari daerah lain dapat beribadah di sana. Daya tampung Pura bisa mencapai 15 ribu orang.
Pasalnya posisi Pura sangat strategis, berada di tengah-tengah kantong umat Hindu kabupaten Bolaang Mongondow. *k22
"Kami tidak mengundang seluruh umat. Yang hadir nanti terbatas, umat terdekat dan pengurus," ucap Ketua PHDI Bolaang Mongondow I Wayan Sukra kepada NusaBali, Jumat (26/6).
Menjelang hari H, mereka melakukan bersih-bersih Pura. Tiga hari mendekati odalan, mereka memasang penjor. Saat odalan mereka menerapkan protokol kesehatan. Umat dibatasi 10-20 orang. Mereka wajib mengenakan masker, membawa pembersih tangan dan di cek suhu tubuh sebelum masuk Pura. Ketika berada di Pura mereka menjaga jarak.
Sukra menjelaskan, Pura merayakan odalan pertama karena baru saja berpindah tangan pengelolaan ke PHDI kabupaten Bolaang Mongondow.
Sebelumnya Pura dipegang oleh umat Hindu di desa Dumoga Dua. Berhubung disana hanya ada 11 Kepala Keluarga (KK) atau berkisar 40 orang, mereka tidak mampu mengelola karena keterbatasan dana.
Pura pun dialihkan ke PHDI kabupaten berdasarkan Lokasabha ke tujuh pada 27 Oktober 2019. Odalan mereka lakukan setiap satu tahun sekali, karena menggunakan perhitungan sasih. Odalan Pura Jagatnatha Kayangan jatuh setiap sasih kedasa. Saat odalan nanti, mereka akan berdoa agar pandemi Covid-19 segera berakhir.
Sukra juga berharap, di masa prihatin ini umat Hindu di kabupaten Bolaang Mongondow tetap melaksanakan ajaran agama Hindu dengan baik dan rutin meski tidak ramai-ramai ke Pura.
Sejak Pura beralih pengelolaan ke PHDI kabupaten Bolaang Mongondow, jelas Sukra, nama awal Pura Eka Kayangan berubah menjadi Pura Jagatnatha Eka Kayangan. Penambahan Jagatnatha agar seluruh umat Hindu dari daerah lain dapat beribadah di sana. Daya tampung Pura bisa mencapai 15 ribu orang.
Pasalnya posisi Pura sangat strategis, berada di tengah-tengah kantong umat Hindu kabupaten Bolaang Mongondow. *k22
Komentar