Evaluasi Atlet Lewat Tes Fisik
FORKI Bali Dukung Langkah KONI Bali
Kami mengapresiasi, dan program seperti ini harus didukung. Kami mendukung rencana KONI Bali terkait pelaksanaan tes fisik menjadi bagian dari evaluasi pada atlet PON XX Papua.
DENPASAR, NusaBali
Pengprov FORKI Bali mendukung penuh rencana KONI Bali akan melakukan tes fisik tahap kedua, setelah kondisinya normal usai situasi pandemi Covid-19 sudah. Bagi cabang olahraga karate, tes fisik menjadi bagian proses evaluasi Pelatda KONI Bali yang dijalankan sejak awal 2020.
Dengan demikian, atlet harus menjalani tes fisik saat situasi normal. Hal itu untuk mengetahui proses dan hasil latihan selama. Apalagi para atlet hanya latihan di rumah.
"Pertama kami mengapresiasi, dan program seperti ini harus didukung. Jelas kami mendukung atas rencana KONI Bali terkait pelaksanaan tes fisik menjadi bagian dari evaluasi pada atlet PON XX Papua," ucap Sekum Pengprov FORKI Bali, Ardy Ganggas, Senin (29/6).
Menurut Ardy Ganggas, selama ini Pelatda Bali Mandiri tetap dijalankan 38 cabor bagi atlet yang meraih tiket PON Papua. Namun Ardy Ganggas berharap, tes fisik tetap mengacu panduan dan protokol kesehatan yang dikeluarkan KONI Pusat dan KONI Bali.
Menurutnya, tes fisik itu sangat penting agar ada kesinambungan erat atas kesiapan atlet menghadapi tataran kehidupan New Normal. Tes fisik juga dapat meningkatkan imun tubuh atlet itu sendiri. Ardy Ganggas mengingatkan, saat tes fisik tetap jaga jarak antara peserta satu dengan yang lainnya.
Sementara itu Binpres KONI Bali Nyoman Yamadhiputra mengaku baru sebatas mewacanakan gelaran tes fisik tersebut. Sebab, situasi saat ini masih Pandemi Covid-19. Apalagi, jumlah positif Virus Corona juga semakin meningkat di Bali, terlebih di Kota Denpasar.
Hanya saja, kata Yanadhiputra, pihak KONI Bali telah menseragamkan program dengan para pelatih PON Bali. Terutama membuat program ulang dan menyesuaikan jadwal PON Papua pada 2021. Menurutnya, baru dalam keadaan normal menggelar tes fisik tahap dua.
"Tes fisik memang penting untuk memulai program dan evaluasi Pelatda Bali saat atlet latihan mandiri di rumah,”kata Yamadhiputra.
Jadi dalam kondisi apapun, katanya, harus siap berjuang maksimal. Termasuk menjaga fisik agar selalu prima. Dan, kondisi sekarang ini harus dimanfaatkan.
“Di tengah atlet daerah lain lengah, saya ingin atlet harus melakukan persiapan lebih maksimal dari calon lawan. Sehingga nanti bisa memenangkan pertandingan di PON Papua," papar Yamadhiputra. Sementara itu, rencana tes fisik yang akan digeber KONI Bali mendapat respon positif dari atlet. Atlet dari berbagai cabor menyatakan kesiapannya menjalani tes fisik.
"Saya memang cedera saat tes fisik pertama. Cedera kambuhan dan penyembuhannya memang agak lama. Waktu itu hasilnya memang belum memuaskan karena masih tahap proses penyembuhan cedera," tutur atlet Muaythai Bali Luh Mas Sri Dianawati.
Harapan Luh Mas tes fisik kedua dilakukan secara maksimal. Dan, sudah pihaknya sudah melakukan latihan fisik sejak beberapa waktu yang lalu. Sehingga akan lebih siap begitu ada tes fisik dilakukan.*dek
Pengprov FORKI Bali mendukung penuh rencana KONI Bali akan melakukan tes fisik tahap kedua, setelah kondisinya normal usai situasi pandemi Covid-19 sudah. Bagi cabang olahraga karate, tes fisik menjadi bagian proses evaluasi Pelatda KONI Bali yang dijalankan sejak awal 2020.
Dengan demikian, atlet harus menjalani tes fisik saat situasi normal. Hal itu untuk mengetahui proses dan hasil latihan selama. Apalagi para atlet hanya latihan di rumah.
"Pertama kami mengapresiasi, dan program seperti ini harus didukung. Jelas kami mendukung atas rencana KONI Bali terkait pelaksanaan tes fisik menjadi bagian dari evaluasi pada atlet PON XX Papua," ucap Sekum Pengprov FORKI Bali, Ardy Ganggas, Senin (29/6).
Menurut Ardy Ganggas, selama ini Pelatda Bali Mandiri tetap dijalankan 38 cabor bagi atlet yang meraih tiket PON Papua. Namun Ardy Ganggas berharap, tes fisik tetap mengacu panduan dan protokol kesehatan yang dikeluarkan KONI Pusat dan KONI Bali.
Menurutnya, tes fisik itu sangat penting agar ada kesinambungan erat atas kesiapan atlet menghadapi tataran kehidupan New Normal. Tes fisik juga dapat meningkatkan imun tubuh atlet itu sendiri. Ardy Ganggas mengingatkan, saat tes fisik tetap jaga jarak antara peserta satu dengan yang lainnya.
Sementara itu Binpres KONI Bali Nyoman Yamadhiputra mengaku baru sebatas mewacanakan gelaran tes fisik tersebut. Sebab, situasi saat ini masih Pandemi Covid-19. Apalagi, jumlah positif Virus Corona juga semakin meningkat di Bali, terlebih di Kota Denpasar.
Hanya saja, kata Yanadhiputra, pihak KONI Bali telah menseragamkan program dengan para pelatih PON Bali. Terutama membuat program ulang dan menyesuaikan jadwal PON Papua pada 2021. Menurutnya, baru dalam keadaan normal menggelar tes fisik tahap dua.
"Tes fisik memang penting untuk memulai program dan evaluasi Pelatda Bali saat atlet latihan mandiri di rumah,”kata Yamadhiputra.
Jadi dalam kondisi apapun, katanya, harus siap berjuang maksimal. Termasuk menjaga fisik agar selalu prima. Dan, kondisi sekarang ini harus dimanfaatkan.
“Di tengah atlet daerah lain lengah, saya ingin atlet harus melakukan persiapan lebih maksimal dari calon lawan. Sehingga nanti bisa memenangkan pertandingan di PON Papua," papar Yamadhiputra. Sementara itu, rencana tes fisik yang akan digeber KONI Bali mendapat respon positif dari atlet. Atlet dari berbagai cabor menyatakan kesiapannya menjalani tes fisik.
"Saya memang cedera saat tes fisik pertama. Cedera kambuhan dan penyembuhannya memang agak lama. Waktu itu hasilnya memang belum memuaskan karena masih tahap proses penyembuhan cedera," tutur atlet Muaythai Bali Luh Mas Sri Dianawati.
Harapan Luh Mas tes fisik kedua dilakukan secara maksimal. Dan, sudah pihaknya sudah melakukan latihan fisik sejak beberapa waktu yang lalu. Sehingga akan lebih siap begitu ada tes fisik dilakukan.*dek
1
Komentar