Unud Terapkan Protokol Kesehatan
UTBK-SBMPTN 2020
Peserta yang diperbolehkan mengikuti ujian, yakni yang suhu tubuhnya di bawah 37,5 derajat celcius.
DENPASAR, NusaBali
Universitas Udayana (Unud) akan menerapkan protokol kesehatan saat Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) yang dijadwalkan dilaksanakan mulai 5 Juli 2020. Peserta atau calon mahasiswa diimbau agar melengkapi diri dengan menggunakan masker maupun face shield (pelindung wajah) saat ujian.
Tes UTBK akan dilaksanakan dalam dua tahap, yakni Tahap I, pada 5 — 14 Juli 2020; dan Tahap II, 20 — 29 Juli 2020. Pengumuman SBMPTN akan dilaksanakan pada 20 Agustus 2020.
Rektor Universitas Udayana, Prof Dr dr AA Raka Sudewi, SpS (K) menerangkan, sesuai dengan arahan dari Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) terkait pelaksanaan UTBK pada new normal, yang harus diutamakan adalah kesehatan dan keselamatan semua komponen yang terlibat yakni peserta maupun panitia. Sehingga saat pelaksanaan, protokol kesehatan diterapkan semaksimal mungkin untuk mencegah penyebaran Covid-19. "UTBK tahun 2020 ada sebutan baru yakni Hybrid and New Normal. Jadi dalam kegiatan ini sangat mengutamakan kesehatan dan keselamatan peserta maupun penyelenggara dalam mengantisipasi transmisi baru Covid-19 saat pelaksanaan kegiatan," ujar Rektor Prof Raka Sudewi didampingi Wakil Rektor I Bidang Akademik, Prof I Nyoman Gede Antara, Wakil Rektor II Bidang Umum dan Keuangan, Prof Dr I Gusti Bagus Wiksuana, SE MS, dan Direktur Rumah Sakit PTN Unud, Prof Dr dr Dewa Putu Gede Purwa Samatra saat memberikan keterangan pers di Gedung Rektorat Unud, Kampus Jimbaran, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, Selasa (30/6) siang.
Diterangkan Prof Raka Sudewi, imbauan terkait penggunaan masker maupun face shield bagi peserta saat melakukan UTBK ini sesuai dengan kebiasaan saat new normal. Bukan hanya peserta, pihak panitia juga menerapkan protokol kesehatan yang standar. Dimana, sebanyak 200 panitia yang juga terdapat dokter dari RS PTN Unud menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) mulai dari sarung tangan, masker, dan pelindung wajah. Hal ini dikarenakan bagi setiap peserta yang nantinya memasuki ruangan ujian akan melalui pemeriksaan suhu tubuh. "Mengingat peserta yang datang dari berbagai wilayah, maka kita terapkan protokol kesehatan yang baik. Mulai dari area parkir kita berlakukan drop zone, sementara di pintu masuk, ada petugas yang standby mengukur suhu tubuh para peserta," beber Rektor Prof Raka Sudewi seraya mengakui kebijakan protokol kesehatan ini sesuai arahan Dirjen Dikti Kemendikbud dan Ketua Majelis Rektor PTN Indonesia.
Terkait proses pemeriksaan para calon peserta di pintu masuk ruangan ujian, pihaknya memiliki standar kriteria yang diperbolehkan mengikuti ujian, yakni peserta yang suhu tubuhnya di bawah 37,5 derajat celcius. Sementara, bagi peserta yang ada di atas suhu itu, tidak diperkenankan untuk mengikuti kegiatan dan langsung mendapat penanganan dari panitia. Selanjutnya, kepada peserta tersebut akan dievakuasi ke RS PTN Unud, Jimbaran untuk dilakukan pemeriksaan lanjutan. Untuk menekan resiko itu, Rektor Unud Prof Raka Sudewi mengimbau agar peserta mengisolasi diri sebelum test, serta tidak diperbolehkan begadang karena bisa memicu peningkatan suhu tubuh. "Kalau ada yang di atas standar yang ditetapkan, tentu ada dokter yang standby menganalisa terkait gejala dan kondisi dari peserta itu. Makanya, dalam UTBK kali ini, kita libatkan semua unsur," ungkapnya seraya mengakui bagi calon peserta yang dirawat karena mengalami suhu di atas rata-rata akan direkap dan dilaporkan ke pusat untuk mencari alternatif terkait langkah selanjutnya.
Di lokasi yang sama, Wakil Rektor I Bidang Akademik, Prof Dr Ir I Nyoman Gde Antara, MEng menambahkan, untuk pelaksanaan UTBK kali ini, melibatkan sebanyak 5.239 peserta. Dengan total ribuan orang di tengah wabah Corona ini, perlu disikapi dengan menerapkan langkah antisipasi termasuk penerapan protokol kesehatan. Bahkan, ada beberapa perubahan yang dilakukan saat ujian. Pada proses UTBK kali ini, hanya ada Test Potensi Skolastik (TPS) dan hanya dibuatkan 2 sesi saja dari yang dijadwalkan 4 sesi. "Langkah ini tentu untuk meningkatkan keselamatan peserta dan panitia. Pun di lapangan nantinya, tidak ada kontak fisik yang berlebihan. Ini yang terus kita pantau dan imbau kepada mahasiswa dan panitia," tutur Prof Antara
Sementara, Direktur Rumah Sakit PTN Unud, Prof Dr dr Dewa Putu Gede Purwa Samatra mengatakan, untuk keterlibatan RS PTN Unud, pihaknya sudah menyiapkan berbagai langkah antisipasi. Saat pelaksanaan, akan ada dokter khusus serta ambulance yang selalu standby. Khusus untuk di Kampus Unud Jimbaran, tentu akan dievakuasi ke RS PTN Unud kalau ada indikasi peserta suhunya lebih dari 37,5 derajat Celsius. Sebaliknya, untuk peserta yang mendapat ruangan di Kampus Unud Jalan Sudirman, Denpasar sudah dikoordinasikan dengan pihak RSUP Sanglah. "Kita tentu selalu mengantisipasi berbagai kemungkinan. Makanya kita menyiapkan ambulance serta dokter disetiap lokasi test itu," katanya. *dar
Universitas Udayana (Unud) akan menerapkan protokol kesehatan saat Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) yang dijadwalkan dilaksanakan mulai 5 Juli 2020. Peserta atau calon mahasiswa diimbau agar melengkapi diri dengan menggunakan masker maupun face shield (pelindung wajah) saat ujian.
Tes UTBK akan dilaksanakan dalam dua tahap, yakni Tahap I, pada 5 — 14 Juli 2020; dan Tahap II, 20 — 29 Juli 2020. Pengumuman SBMPTN akan dilaksanakan pada 20 Agustus 2020.
Rektor Universitas Udayana, Prof Dr dr AA Raka Sudewi, SpS (K) menerangkan, sesuai dengan arahan dari Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) terkait pelaksanaan UTBK pada new normal, yang harus diutamakan adalah kesehatan dan keselamatan semua komponen yang terlibat yakni peserta maupun panitia. Sehingga saat pelaksanaan, protokol kesehatan diterapkan semaksimal mungkin untuk mencegah penyebaran Covid-19. "UTBK tahun 2020 ada sebutan baru yakni Hybrid and New Normal. Jadi dalam kegiatan ini sangat mengutamakan kesehatan dan keselamatan peserta maupun penyelenggara dalam mengantisipasi transmisi baru Covid-19 saat pelaksanaan kegiatan," ujar Rektor Prof Raka Sudewi didampingi Wakil Rektor I Bidang Akademik, Prof I Nyoman Gede Antara, Wakil Rektor II Bidang Umum dan Keuangan, Prof Dr I Gusti Bagus Wiksuana, SE MS, dan Direktur Rumah Sakit PTN Unud, Prof Dr dr Dewa Putu Gede Purwa Samatra saat memberikan keterangan pers di Gedung Rektorat Unud, Kampus Jimbaran, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, Selasa (30/6) siang.
Diterangkan Prof Raka Sudewi, imbauan terkait penggunaan masker maupun face shield bagi peserta saat melakukan UTBK ini sesuai dengan kebiasaan saat new normal. Bukan hanya peserta, pihak panitia juga menerapkan protokol kesehatan yang standar. Dimana, sebanyak 200 panitia yang juga terdapat dokter dari RS PTN Unud menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) mulai dari sarung tangan, masker, dan pelindung wajah. Hal ini dikarenakan bagi setiap peserta yang nantinya memasuki ruangan ujian akan melalui pemeriksaan suhu tubuh. "Mengingat peserta yang datang dari berbagai wilayah, maka kita terapkan protokol kesehatan yang baik. Mulai dari area parkir kita berlakukan drop zone, sementara di pintu masuk, ada petugas yang standby mengukur suhu tubuh para peserta," beber Rektor Prof Raka Sudewi seraya mengakui kebijakan protokol kesehatan ini sesuai arahan Dirjen Dikti Kemendikbud dan Ketua Majelis Rektor PTN Indonesia.
Terkait proses pemeriksaan para calon peserta di pintu masuk ruangan ujian, pihaknya memiliki standar kriteria yang diperbolehkan mengikuti ujian, yakni peserta yang suhu tubuhnya di bawah 37,5 derajat celcius. Sementara, bagi peserta yang ada di atas suhu itu, tidak diperkenankan untuk mengikuti kegiatan dan langsung mendapat penanganan dari panitia. Selanjutnya, kepada peserta tersebut akan dievakuasi ke RS PTN Unud, Jimbaran untuk dilakukan pemeriksaan lanjutan. Untuk menekan resiko itu, Rektor Unud Prof Raka Sudewi mengimbau agar peserta mengisolasi diri sebelum test, serta tidak diperbolehkan begadang karena bisa memicu peningkatan suhu tubuh. "Kalau ada yang di atas standar yang ditetapkan, tentu ada dokter yang standby menganalisa terkait gejala dan kondisi dari peserta itu. Makanya, dalam UTBK kali ini, kita libatkan semua unsur," ungkapnya seraya mengakui bagi calon peserta yang dirawat karena mengalami suhu di atas rata-rata akan direkap dan dilaporkan ke pusat untuk mencari alternatif terkait langkah selanjutnya.
Di lokasi yang sama, Wakil Rektor I Bidang Akademik, Prof Dr Ir I Nyoman Gde Antara, MEng menambahkan, untuk pelaksanaan UTBK kali ini, melibatkan sebanyak 5.239 peserta. Dengan total ribuan orang di tengah wabah Corona ini, perlu disikapi dengan menerapkan langkah antisipasi termasuk penerapan protokol kesehatan. Bahkan, ada beberapa perubahan yang dilakukan saat ujian. Pada proses UTBK kali ini, hanya ada Test Potensi Skolastik (TPS) dan hanya dibuatkan 2 sesi saja dari yang dijadwalkan 4 sesi. "Langkah ini tentu untuk meningkatkan keselamatan peserta dan panitia. Pun di lapangan nantinya, tidak ada kontak fisik yang berlebihan. Ini yang terus kita pantau dan imbau kepada mahasiswa dan panitia," tutur Prof Antara
Sementara, Direktur Rumah Sakit PTN Unud, Prof Dr dr Dewa Putu Gede Purwa Samatra mengatakan, untuk keterlibatan RS PTN Unud, pihaknya sudah menyiapkan berbagai langkah antisipasi. Saat pelaksanaan, akan ada dokter khusus serta ambulance yang selalu standby. Khusus untuk di Kampus Unud Jimbaran, tentu akan dievakuasi ke RS PTN Unud kalau ada indikasi peserta suhunya lebih dari 37,5 derajat Celsius. Sebaliknya, untuk peserta yang mendapat ruangan di Kampus Unud Jalan Sudirman, Denpasar sudah dikoordinasikan dengan pihak RSUP Sanglah. "Kita tentu selalu mengantisipasi berbagai kemungkinan. Makanya kita menyiapkan ambulance serta dokter disetiap lokasi test itu," katanya. *dar
1
Komentar