Selonding Klasik Semarakkan Mahabandana Prasada
Penampilan Sekaa Selonding Dharma Suci asal Banjar Minggir, Kelurahan Padangsambian, Kecamatan Denpasar Barat semarakkan pelaksanaan Mahabandana Prasada di depan Museum Bali, Rabu (21/9).
DENPASAR, NusaBali
Anggota Sekaa Selonding Dharma Suci nampak begitu lihai memainkan gamelan tua di hadapan pengunjung.
Dalam pementasannya, Sekaa Selonding Dharma Suci menampilkan sejumlah garapan seperti Tetabuhan Sekar Gadung dan Rejang Dauh Tukad. Irama unik yang dihasilkan gamelan selonding seakan turut menegaskan keberadaan instrumen musik klasik ini tak lekang digerus perubahan zaman. Koordinator Sekaa Selonding Dharma Suci, Made Oka Dwiantara menuturkan gamelan selonding di Kota Denpasar masih bertahan dengan baik. Menurutnya, minat anak-anak muda mempelajari selonding dari tahun ke tahun semakin meningkat. Terbukti dengan makin meningkatnya jumlah sanggar-sanggar serta sekaa Selonding yang tersebar di seluruh kecamatan di Kota Denpasar.
Dwi Antara menambahkan asal usul gamelan ini berasal dari Tenganan Karangasem yang mulanya hanya diperuntukkan untuk kegiatan adat seperti Upacara Geret Pandan yang rutin diadakan di daerah Tenganan. Dari segi teknik memainkannya, selonding lebih rumit dan unik bila dibandingkan dengan instrumen Bali pada umumnya, terutama dari segi teknik memainkannya yang biasa disebut keklenyongan. Maka dari itu, dibutuhkan ketelatenan ekstra di dalam mempelajari instrumen musik ini. Melihat fakta semakin antusiasnya generasi muda mempelajari gamelan selonding, diharapkan mampu membentuk mental generasi muda yang berbudaya dan menjadikan mereka generasi yang tangguh dalam menghadapi persaingan di era globalisasi. * nvi
Dalam pementasannya, Sekaa Selonding Dharma Suci menampilkan sejumlah garapan seperti Tetabuhan Sekar Gadung dan Rejang Dauh Tukad. Irama unik yang dihasilkan gamelan selonding seakan turut menegaskan keberadaan instrumen musik klasik ini tak lekang digerus perubahan zaman. Koordinator Sekaa Selonding Dharma Suci, Made Oka Dwiantara menuturkan gamelan selonding di Kota Denpasar masih bertahan dengan baik. Menurutnya, minat anak-anak muda mempelajari selonding dari tahun ke tahun semakin meningkat. Terbukti dengan makin meningkatnya jumlah sanggar-sanggar serta sekaa Selonding yang tersebar di seluruh kecamatan di Kota Denpasar.
Dwi Antara menambahkan asal usul gamelan ini berasal dari Tenganan Karangasem yang mulanya hanya diperuntukkan untuk kegiatan adat seperti Upacara Geret Pandan yang rutin diadakan di daerah Tenganan. Dari segi teknik memainkannya, selonding lebih rumit dan unik bila dibandingkan dengan instrumen Bali pada umumnya, terutama dari segi teknik memainkannya yang biasa disebut keklenyongan. Maka dari itu, dibutuhkan ketelatenan ekstra di dalam mempelajari instrumen musik ini. Melihat fakta semakin antusiasnya generasi muda mempelajari gamelan selonding, diharapkan mampu membentuk mental generasi muda yang berbudaya dan menjadikan mereka generasi yang tangguh dalam menghadapi persaingan di era globalisasi. * nvi
Komentar