Putu Supadma Usulkan KAI Seimbangkan Angkutan Kereta
JAKARTA, NusaBali
Anggota Komisi VI DPR RI Dapil Bali Putu Supadma Rudana mengusulkan, PT KAI menyeimbangkan angkutan kereta.
Menurut Supadma, dalam sejarahnya ada tiga hal utama yang dilakukan oleh kereta api. Yakni, mengangkut penumpang pekerja, turis atau orang berlibur, dan mengangkut barang.
"Tiga posisi itu harus seimbang dan PT KAI perlu memikirkannya, karena tidak mungkin PT KAI memperoleh pendapatan seperti tahun lalu dengan aset yang dimiliki saat ini. Karena sedang pandemi Covid-19 penumpang pun terbatas," ujar Supadma, Komisi VI DPR RI rapat dengar pendapat bersama Dirut PT KAI dan PT Jasa Marga, virtual dan fisik, Selasa (30/6).
Untuk itu, kata Supadma, perlu diversifikasi strategi agar PT KAI memperoleh provit. Menurut Supadma, angkutan penumpang dan turis sangat berpotensi. Supadma juga selalu mengamati perkeretaapian luar negeri saat kunjungan kerja.
Di luar negeri punya konsep mengelola kereta api tidak hanya fokus kepada angkutan penumpang pekerja, tapi juga turis atau orang berlibur. Hal itu perlu dilakukan PT KAI, karena potensinya sangat besar. Apalagi sekarang ada gaya hidup masyarakat yang menggunakan motor atau mobil berpindah ke sepeda.
"Nah bapak bisa bawa tren itu agar masyarakat juga menyukai kereta api. Konsep penumpang pariwisata dan barang juga harus terkonseptual agar bisa bangkit lagi. Terlebih potensi market di daerah Jawa sangat besar," ujar anggota Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI dan Wakil Ketua BKSAP ini.
Supadma pun mengapresasi langkah PT KAI yang membangkitkan sejarah perkeretaapian melalui museum. Diantaranya, di Ambarawa (Jawa Tengah) dan Sawahlunto (Sumatera Barat). Cara tersebut dapat menarik masyarakat menggunakan transportasi kereta api.
Terkait kereta api penumpang, Supadma mengatakan, di Indonesia masih konsep single deck. Sedangkan di luar negeri dua deck. PT KAI perlu memikirkan hal tersebut demi meningkatkan kapasitas penumpang. *k22
"Tiga posisi itu harus seimbang dan PT KAI perlu memikirkannya, karena tidak mungkin PT KAI memperoleh pendapatan seperti tahun lalu dengan aset yang dimiliki saat ini. Karena sedang pandemi Covid-19 penumpang pun terbatas," ujar Supadma, Komisi VI DPR RI rapat dengar pendapat bersama Dirut PT KAI dan PT Jasa Marga, virtual dan fisik, Selasa (30/6).
Untuk itu, kata Supadma, perlu diversifikasi strategi agar PT KAI memperoleh provit. Menurut Supadma, angkutan penumpang dan turis sangat berpotensi. Supadma juga selalu mengamati perkeretaapian luar negeri saat kunjungan kerja.
Di luar negeri punya konsep mengelola kereta api tidak hanya fokus kepada angkutan penumpang pekerja, tapi juga turis atau orang berlibur. Hal itu perlu dilakukan PT KAI, karena potensinya sangat besar. Apalagi sekarang ada gaya hidup masyarakat yang menggunakan motor atau mobil berpindah ke sepeda.
"Nah bapak bisa bawa tren itu agar masyarakat juga menyukai kereta api. Konsep penumpang pariwisata dan barang juga harus terkonseptual agar bisa bangkit lagi. Terlebih potensi market di daerah Jawa sangat besar," ujar anggota Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI dan Wakil Ketua BKSAP ini.
Supadma pun mengapresasi langkah PT KAI yang membangkitkan sejarah perkeretaapian melalui museum. Diantaranya, di Ambarawa (Jawa Tengah) dan Sawahlunto (Sumatera Barat). Cara tersebut dapat menarik masyarakat menggunakan transportasi kereta api.
Terkait kereta api penumpang, Supadma mengatakan, di Indonesia masih konsep single deck. Sedangkan di luar negeri dua deck. PT KAI perlu memikirkan hal tersebut demi meningkatkan kapasitas penumpang. *k22
1
Komentar