Golkar Bali akan Aksi Serentak Donor Darah
DENPASAR, NusaBali
Setelah melakukan sejumlah aksi kemanusiaan membantu masyarakat melalui bantuan sembako, alat kesehatan hingga pendampingan atau advokasi hukum untuk masyarakat terdampak Pandemi Covid-19, DPD I Golkar Bali kini kembali instruksikan kadernya aksi serentak donor darah di kabupaten dan kota.
Aksi yang akan digelar pada 12 Juli mendatang ini sebagai bentuk kepedulian membantu masyarakat, karena ketersediaan/sumbangan donor darah menipis. Ketua DPD I Golkar Bali, Nyoman Sugawa Korry, di Denpasar, Rabu (1/7) siang mengungkapkan Pandemi Covid-19 adalah masalah bersama yang sangat membutuhkan soliditas dan solidaritas. Sehingga terjaga ketahanan daerah dan ketahanan nasional solid dan kuat. "Nah, kami di Partai Golkar Bali akan berusaha maksimal mewujudkan hal tersebut dengan melanjutkan aksi kemanusiaan di tengah Pandemi Covid-19 ini. Salah satunya donor darah untuk 1.000 kantong darah. Karena kami membaca di NusaBali, PMI kini kekurangan stok darah," ujar politisi senior Golkar yang juga Wakil Ketua DPRD Bali ini.
Sugawa Korry menegaskan sesuai dengan doktrin karya dan kekaryaan Partai Golkar, seluruh kader berusaha berbuat maksimal dalam aksi nyata, tidak hanya pada saat pandemi Covid-19 saja. Sugawa membeber Partai Golkar Bali sudah menggelontor 200.000 masker, 10.000 botol hand sanitizer, alat pelindung diri (APD) untuk tenaga medis serta 40.000 paket sembako.
"Kami juga membuka bantuan konsultasi dan bantuan hukum kepada masyatakat terdampak, serta mempersiapkan secara konsepsional strategi pembangunan ekonomi Bali di era new normal," beber mantan Ketua KNPI Bali ini.
Sementara khusus untuk sumbangsih pemikiran dalam menyusun strategi pembangunan ekonomi Bali di era new normal, Partai Golkar mengawali dengan FGD (focus group discussion) secara virtual yang menyimpulkan bahwa telah terjadi perubahan struktur ekonomi Bali, dari ketidak seimbangan sektor primer, sekunder dan tersier. Yang mana pada awalnya didominasi sektor primer (tidak seimbang), menuju ketidak seimbangan baru (dominasi sektor tersier).
"Kemudian dari kesimpulan FGD ditindak lanjuti dengan webinar, yang menyimpulkan bahwa dalam rangka mewujudkan keseimbangan baru terhadap struktur ekonomi, perlu segera dirumuskan strategi operasional sektor pertanian, sektor industri, UMKM dan sektor pariwisata," beber politisi asal Desa Banyuatis, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng ini.
Berdasarkan atas rumusan tersebut, maka dilaksanakan lagi dua kali webinar yang khusus membahas strategi operasional pembangunan sektor UKM dan industri, serta pembangunan sektor pertanian dan pariwisata dengan melibatkan para pakar, praktisi dan akademisi."Kami menyambut gembira hampir seluruh perguruan tinggi negeri dan swasta serta sekitar 25 guru besar dan doktor dari bidang keilmuan terkait, birokrasi/BI, praktisi/pengusaha dan pengamat terlibat aktif sebagai narasumber dan lebih dari 12.000 viewer pada setiap kegiatan webinar," ujar tokoh Koperasi Bali ini. Hasil rumusan dalam webinar segera akan disusun dalam bentuk buku. *nat
Sugawa Korry menegaskan sesuai dengan doktrin karya dan kekaryaan Partai Golkar, seluruh kader berusaha berbuat maksimal dalam aksi nyata, tidak hanya pada saat pandemi Covid-19 saja. Sugawa membeber Partai Golkar Bali sudah menggelontor 200.000 masker, 10.000 botol hand sanitizer, alat pelindung diri (APD) untuk tenaga medis serta 40.000 paket sembako.
"Kami juga membuka bantuan konsultasi dan bantuan hukum kepada masyatakat terdampak, serta mempersiapkan secara konsepsional strategi pembangunan ekonomi Bali di era new normal," beber mantan Ketua KNPI Bali ini.
Sementara khusus untuk sumbangsih pemikiran dalam menyusun strategi pembangunan ekonomi Bali di era new normal, Partai Golkar mengawali dengan FGD (focus group discussion) secara virtual yang menyimpulkan bahwa telah terjadi perubahan struktur ekonomi Bali, dari ketidak seimbangan sektor primer, sekunder dan tersier. Yang mana pada awalnya didominasi sektor primer (tidak seimbang), menuju ketidak seimbangan baru (dominasi sektor tersier).
"Kemudian dari kesimpulan FGD ditindak lanjuti dengan webinar, yang menyimpulkan bahwa dalam rangka mewujudkan keseimbangan baru terhadap struktur ekonomi, perlu segera dirumuskan strategi operasional sektor pertanian, sektor industri, UMKM dan sektor pariwisata," beber politisi asal Desa Banyuatis, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng ini.
Berdasarkan atas rumusan tersebut, maka dilaksanakan lagi dua kali webinar yang khusus membahas strategi operasional pembangunan sektor UKM dan industri, serta pembangunan sektor pertanian dan pariwisata dengan melibatkan para pakar, praktisi dan akademisi."Kami menyambut gembira hampir seluruh perguruan tinggi negeri dan swasta serta sekitar 25 guru besar dan doktor dari bidang keilmuan terkait, birokrasi/BI, praktisi/pengusaha dan pengamat terlibat aktif sebagai narasumber dan lebih dari 12.000 viewer pada setiap kegiatan webinar," ujar tokoh Koperasi Bali ini. Hasil rumusan dalam webinar segera akan disusun dalam bentuk buku. *nat
Komentar