Dikubur Berprotokol Kesehatan Covid-19
ODP Covid-19 asal Desa Tihingan Meninggal
Warga yang masuk ODP tersebut telah diisolasi di rumahnya dan menunggu rapid test massal.
SEMARAPURA, NusaBali
Seorang warga Banjar Mungguna, Desa Tihingan, Kecamatan Banjarangkan, Klungkung, Ni Putu S,50, yang berstatus Orang Dalam Pemantauan (ODP) Covid-19, meninggal dunia di rumahnya, Selasa (30/6) dinihari. Karena ODP maka penguburan jenazah dilakukan menggunakan protokol kesehatan Covid-19 di Setra Desa Adat Penasan, Desa Tihingan, Buda Pon Watugunung, Rabu (1/7) siang.
Diketahui Ni Putu S, berstatus ODP karena sempat kontak dengan seorang anak perempuannya yang kawin satu wilayah di Dusun Mungguna. Setelah diswab anaknya itu ternyata positir Covid-19. Dia diduga tertular dari mertuanya yang notabene seorang petugas medis.
Oleh karena itu, petugas Dinas Kesehatan Klungkung sudah menelusuri kontak erat, termasuk Ni Putu S, untuk dirapid test. Namun belum sempat dirapid test, Ni Putu S sudah meninggal dunia pada Selasa dinihari sekitar pukul 03.00 Wita. Selanjutnya jenazah dibawa ke RSUD Klungkung untuk pengambilan swab dan pemulasaran. Namun hingga kemarin, hasil swab belum keluar.
Karena ODP, jenazah Ni Putu S langsung dibawa menggunakan mobil ambulans dengan petugas menggunakan alat pelindung diri (APD) ke penguburan di Setra Desa Adat Penasan, wilayah Dusun Mungguna, Desa Tihingan, Rabu sekitar pukul 12.30 Wita.
Perbekel Desa Tihingan Wayan Sugiarta, selaku Ketua Satgas Penanggulangan Covid-19 di Desa Tihingan, mengatakan Ni Putu S, memiliki riwayat asam urat. Karena pengaruh asam urat otomatis pergerakannya kurang lincah dan yang bersangkutan sempat jatuh sekitar sebulan lalu, sehingga harus dioperasi. "Setelah pulang menjalani masa pemulihan, anaknya yang kawin satu wilayah di Dusun Mungguna pulang untuk ikut merawat dia," ujarnya.
Kemudian anaknya tersebut menjalani pemeriksaan swab karena sempat kontak dengan mertuanya yang notabena petugas medis. Sang mertua terlebih dahulu dinyatakan Covid-19. "Setelah anaknya positif, ibunya menjadi ODP dan sebenarnya masih menunggu jadwal rapid test dari Diskes, namun yang bersangkutan sudah meninggal dunia," ujar Sugiarta.
Data dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Klungkung, hingga Rabu (30/6), terdapat 14 kasus positif Covid-19 di Desa Tihingan, yang berada dalam satu gang. Kasus ini bermula dari kluster keluarga seorang petugas medis di Klungkung. Seorang petugas medis itu sudah dinyatakan Covid-19 sejak Selasa (16/6) lalu.
Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta yang juga Ketua Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Klungkung, mengatakan sebulan yang lalu yang bersangkutan operasi tulang belakang dan paha, belum bisa jalan hingga meninggal dunia. "Jadi meninggal ini bukan positif, tetapi karena kontak erat dengan anaknya yang postif akhirnya diberlakukan sesuai protokol kesehatan Covid-19," tegas Bupati Suwirta.
Dirut RSUD Klungkung dr Nyoman Kesuma mengatakan Ni Putu S meninggal di rumahnya. Warga yang masuk ODP tersebut telah diisolasi di rumahnya dan menunggu rapid test massal. Untuk swabnya sudah diambil. "Hal ini bisa kita lakukan sebelum jenazahnya kurang dari enam jam,” ujar dr Kesuma.
Sementara itu, dalam proses penguburan tersebut juga turun personil Polres Klungkung bersama personil Kodim 1016/Klungkung, tim kesehatan penanganan Covid 19 dan sejumlah warga sekitar. Kapolres Klungkung AKBP Bima Aria Viyasa, melalui Kabag Ops Polres Klungkung Kompol I Gede Made Surya Atmaja, mengatakan turun langsung memimpin kegiatan penguburan ini untuk memastikan berjalan dengan baik. Karena di beberapa wilayah dan daerah terjadi penolakan dari masyarakat untuk pemakaman warga yang ODP, PDP (Pasien Dalam Pengawasan, dan positif Covid-19. "Penguburan ini sudah berjalan dengan baik," ujarnya. *wan
Seorang warga Banjar Mungguna, Desa Tihingan, Kecamatan Banjarangkan, Klungkung, Ni Putu S,50, yang berstatus Orang Dalam Pemantauan (ODP) Covid-19, meninggal dunia di rumahnya, Selasa (30/6) dinihari. Karena ODP maka penguburan jenazah dilakukan menggunakan protokol kesehatan Covid-19 di Setra Desa Adat Penasan, Desa Tihingan, Buda Pon Watugunung, Rabu (1/7) siang.
Diketahui Ni Putu S, berstatus ODP karena sempat kontak dengan seorang anak perempuannya yang kawin satu wilayah di Dusun Mungguna. Setelah diswab anaknya itu ternyata positir Covid-19. Dia diduga tertular dari mertuanya yang notabene seorang petugas medis.
Oleh karena itu, petugas Dinas Kesehatan Klungkung sudah menelusuri kontak erat, termasuk Ni Putu S, untuk dirapid test. Namun belum sempat dirapid test, Ni Putu S sudah meninggal dunia pada Selasa dinihari sekitar pukul 03.00 Wita. Selanjutnya jenazah dibawa ke RSUD Klungkung untuk pengambilan swab dan pemulasaran. Namun hingga kemarin, hasil swab belum keluar.
Karena ODP, jenazah Ni Putu S langsung dibawa menggunakan mobil ambulans dengan petugas menggunakan alat pelindung diri (APD) ke penguburan di Setra Desa Adat Penasan, wilayah Dusun Mungguna, Desa Tihingan, Rabu sekitar pukul 12.30 Wita.
Perbekel Desa Tihingan Wayan Sugiarta, selaku Ketua Satgas Penanggulangan Covid-19 di Desa Tihingan, mengatakan Ni Putu S, memiliki riwayat asam urat. Karena pengaruh asam urat otomatis pergerakannya kurang lincah dan yang bersangkutan sempat jatuh sekitar sebulan lalu, sehingga harus dioperasi. "Setelah pulang menjalani masa pemulihan, anaknya yang kawin satu wilayah di Dusun Mungguna pulang untuk ikut merawat dia," ujarnya.
Kemudian anaknya tersebut menjalani pemeriksaan swab karena sempat kontak dengan mertuanya yang notabena petugas medis. Sang mertua terlebih dahulu dinyatakan Covid-19. "Setelah anaknya positif, ibunya menjadi ODP dan sebenarnya masih menunggu jadwal rapid test dari Diskes, namun yang bersangkutan sudah meninggal dunia," ujar Sugiarta.
Data dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Klungkung, hingga Rabu (30/6), terdapat 14 kasus positif Covid-19 di Desa Tihingan, yang berada dalam satu gang. Kasus ini bermula dari kluster keluarga seorang petugas medis di Klungkung. Seorang petugas medis itu sudah dinyatakan Covid-19 sejak Selasa (16/6) lalu.
Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta yang juga Ketua Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Klungkung, mengatakan sebulan yang lalu yang bersangkutan operasi tulang belakang dan paha, belum bisa jalan hingga meninggal dunia. "Jadi meninggal ini bukan positif, tetapi karena kontak erat dengan anaknya yang postif akhirnya diberlakukan sesuai protokol kesehatan Covid-19," tegas Bupati Suwirta.
Dirut RSUD Klungkung dr Nyoman Kesuma mengatakan Ni Putu S meninggal di rumahnya. Warga yang masuk ODP tersebut telah diisolasi di rumahnya dan menunggu rapid test massal. Untuk swabnya sudah diambil. "Hal ini bisa kita lakukan sebelum jenazahnya kurang dari enam jam,” ujar dr Kesuma.
Sementara itu, dalam proses penguburan tersebut juga turun personil Polres Klungkung bersama personil Kodim 1016/Klungkung, tim kesehatan penanganan Covid 19 dan sejumlah warga sekitar. Kapolres Klungkung AKBP Bima Aria Viyasa, melalui Kabag Ops Polres Klungkung Kompol I Gede Made Surya Atmaja, mengatakan turun langsung memimpin kegiatan penguburan ini untuk memastikan berjalan dengan baik. Karena di beberapa wilayah dan daerah terjadi penolakan dari masyarakat untuk pemakaman warga yang ODP, PDP (Pasien Dalam Pengawasan, dan positif Covid-19. "Penguburan ini sudah berjalan dengan baik," ujarnya. *wan
Komentar