Evakuasi Kendaraan, Penyelam Kerja 11 Jam
AMLAPURA, NusaBali
Evakuasi kendaraan dari yang terperangkap di KMP Dharma Rucitra 3, Dermaga II Pelabuhaan Padangbai, Banjar Melanting, Desa Padangbai, Kecamatan Manggis, Karangasem melibatkan 20 penyelam.
Evakuasi dilakukan sejak Senin (22/6), rata-rata para penyelam menyelam selama 11 jam. Bahkan penyelam bisa melebihi jam kerja normal. Sesekali di malam hari juga melakukan evakuasi, tergantung cuaca di laut.
Owner PT Three D Diving, Abdul Holik, mengatakan, para penyelam terbiasa menyelam berjam-jam. Sebanyak 20 penyelam berbagi tugas, ada yang mengikatkan tali kapal pada kendaraan yang masih terjebak di dalam dek KMP Dharma Rucitra 3, ada yang tugasnya menarik kendaraan yang telah diikat menggunakan rubber boat, ada juga mengisi pelampung kendaraan agar tidak tenggelam di laut. “Mereka telah terbiasa menyelam dari pagi hingga sore, bahkan malam harinya juga kerja Mereka menyelam sambil kerja, beda dengan menyelam untuk rekreasi,” kata Abdul Holik, Rabu (1/7).
Priadi mengaku bekerja sebagai penyelam sejak tahun 2013. Selama bekerja mengevakuasi kendaraan sambil menyelam, hambatannya jika ada gelombang dan ombak pantai. “Saya sudah terbiasa menyelam, walau terasa dingin, tahan-tahan saja,” kata Priadi. Penyelam lainnya, Ismail, dari Jakarta, mengaku bekerja sebagai penyelaman sejak 5 tahun lalu. Ismail telah mengantongi sertifikat sebagai penyelam bernaung di bawah PT Three D Diving Jakarta.
Terpisah, Kepala Kantor Kesyahbandaraan Otoritas Pelabuhan Kelas IV Padangbai, Ni Luh Putu Eka Suyasmin, mengakui setelah mengecek administrasi PT Three D Diving Jakarta, telah melengkapi izin mengevakuasi kapal dan para penyelam juga telah bersertifikat. Mengevakuasi kendaraan dan KMP Dharma Rucitra 3 yang kandas Jumat (12/6) pukul 21.50 Wita di Dermaga II Pelabuhan Padangbai perlu izin dari Kementerian Perhubungan Laut, mesti terlebih dahulu melakukan survei dan dievakuasi lembaga yang berizin pula. “Secara administrasi evakuasi tidak ada kendala. Evakuasi terus dipantau petugas KSOP, PTA SDP Indonesia Feri Padangbai, bersinergi dengan petugas Polsek Kawasan Pelabuhan Padangbai, dan Koramil Manggis,” katanya. *k16
Owner PT Three D Diving, Abdul Holik, mengatakan, para penyelam terbiasa menyelam berjam-jam. Sebanyak 20 penyelam berbagi tugas, ada yang mengikatkan tali kapal pada kendaraan yang masih terjebak di dalam dek KMP Dharma Rucitra 3, ada yang tugasnya menarik kendaraan yang telah diikat menggunakan rubber boat, ada juga mengisi pelampung kendaraan agar tidak tenggelam di laut. “Mereka telah terbiasa menyelam dari pagi hingga sore, bahkan malam harinya juga kerja Mereka menyelam sambil kerja, beda dengan menyelam untuk rekreasi,” kata Abdul Holik, Rabu (1/7).
Priadi mengaku bekerja sebagai penyelam sejak tahun 2013. Selama bekerja mengevakuasi kendaraan sambil menyelam, hambatannya jika ada gelombang dan ombak pantai. “Saya sudah terbiasa menyelam, walau terasa dingin, tahan-tahan saja,” kata Priadi. Penyelam lainnya, Ismail, dari Jakarta, mengaku bekerja sebagai penyelaman sejak 5 tahun lalu. Ismail telah mengantongi sertifikat sebagai penyelam bernaung di bawah PT Three D Diving Jakarta.
Terpisah, Kepala Kantor Kesyahbandaraan Otoritas Pelabuhan Kelas IV Padangbai, Ni Luh Putu Eka Suyasmin, mengakui setelah mengecek administrasi PT Three D Diving Jakarta, telah melengkapi izin mengevakuasi kapal dan para penyelam juga telah bersertifikat. Mengevakuasi kendaraan dan KMP Dharma Rucitra 3 yang kandas Jumat (12/6) pukul 21.50 Wita di Dermaga II Pelabuhan Padangbai perlu izin dari Kementerian Perhubungan Laut, mesti terlebih dahulu melakukan survei dan dievakuasi lembaga yang berizin pula. “Secara administrasi evakuasi tidak ada kendala. Evakuasi terus dipantau petugas KSOP, PTA SDP Indonesia Feri Padangbai, bersinergi dengan petugas Polsek Kawasan Pelabuhan Padangbai, dan Koramil Manggis,” katanya. *k16
1
Komentar