Nekad Masuk Tol Gunakan Sepeda Gayung
Belasan Remaja Diamankan Petugas
MANGUPURA, NusaBali
Petugas Jasa Marga Bali Tol bersama petugas Kepolisian mengamankan 12 orang remaja laki-laki di pintu masuk Tol Bali Mandara, Benoa, Kecamatan Denpasar Selatan, Jumat (3/7) pagi.
Diamankannya belasan remaja itu dikarenakan nekat masuk ke tol menggunakan sepeda gayung. Walhasil, sepeda dan remaja itu diangkut ke pos untuk dilakukan pemeriksaan. Meski melanggar, para remaja itu hanya diberikan imbauan agar tidak mengulangi aksinya.
Humas Jasa Marga Bali Tol, I Putu Gandi Ginantra saat dikonfirmasi, Jumat (3/7) mengatakan, ihwal adanya pesepeda yang masuk ke jalur tol itu terjadi pada Jumat pagi sekitar pukul 08.00 Wita. Saat itu, sebanyak 12 orang remaja itu masuk melalui jalur sepeda motor arah Benoa menuju pintu tiket tol. Nah, setibanya di pintu itu, petugas yang mengetahui keberadaan mereka langsung menahan para remaja itu.
"Memang benar tadi pagi itu ada remaja yang usianya kisaran 15 sampai 18 tahun itu mau masuk ke tol. Mereka semua menggunakan sepeda dan tiba di pos tiket Benoa. Untungnya petugas piket dan Kepolisian yang melihat langsung menahan mereka," beber Putu Gandi.
Setelah ditahan petugas, para remaja itu langsung diamankan untuk dievakuasi ke luar dari jalan tol. Bahkan, sepeda yang digunakan ikut diangkut oleh mobil petugas agar tidak mengganggu pengguna jasa jalan tol. Mereka kemudian dimintai keterangannya di kantor Jasa Marga Bali Tol terkait kejadian itu. Meski sempat diintrogasi, mereka kemudian dilepas dan mengaku tidak akan mengulangi perbuatannya. "Jadi tujuan untuk diangkut ke kantor itu untuk diberikan imbauan. Kita berikan pemahaman kepada mereka terkait pelanggaran mereka serta dampak yang ditimbulkan kalau pesepeda masuk ke jalur tol," beber Putu Gandi.
Terkait kejadian pesepeda yang nekat masuk ke jalur tol, Putu Gandi mengaku kejadian ini sudah pernah terjadi Mei 2020 lalu. Saat itu, pesepeda masuk dari jalur bundaran bandara, Jalan Bypass Ngurah Rai. Mirisnya, pesepeda itu masuk melalui jalur keluarnya mobil. Ulah pesepeda yang nekat masuk ke jalur tol itu sangat berbahaya baik bagi pesepeda itu sendiri maupun bagi pengguna jasa jalan tol. "Ini kejadian kedua kali. Kalau dua bulan lalu itu sempat ada yang masuk dari pintu tol bandara. Saat itu petugas kami berusaha untuk mengejar menggunakan mobil PJR. Akhirnya mereka kabur," ungkapnya seraya mengakui kalau aksi para pesepeda itu terekam kamera pengawas.
Menurut Putu Gede Gandi, di tengah tingginya antusiasme masyarakat yang bersepeda, dia berharap agar tidak ada lagi kejadian yang masuk ke jalur tol. Pasalnya, jalan tol hanya diperuntukkan bagi kendaraan bermotor seperti sepeda motor dan mobil. "Harapan kita masyarakat harus paham kondisi jalan tol itu. Karena sangat berbahaya kalau ada pesepeda yang masuk," ujarnya. *dar
Komentar