Women Centre, Rangkul Perempuan Bermasalah
GIANYAR, NusaBali
Yayasan Kasih Inspirasi Mandiri di Banjar Selasih, Desa Puhu, Kecamatan Payangan, Gianyar, menampung ibu-ibu tertimpa masalah dan anak yang berkebutuhan khusus.
Bermasalah dimaksud antara lain para perempuan menjanda, mengalami KDRT (kekerasan dalam rumah tangga), hamil di luar nikah, termasuk perempuan yang sulit mendapat keturunan. Hal itu diungkapkan penggagas yayasan, Ni Komang Sariadi,37, Jumat (3/7).
Dia memaparkan dirinya rela menghabiskan hari-harinya berkumpul dengan para ibu yang rata-rata memiliki permasalahan. Salah satunya, ibu-ibu yang telah bercerai atau janda, dan anak-anak yang memiliki keterbelakangan mental. ‘’Awalnya saya mengajar di sekolah formal sebagai guru Bahasa Indonesia. Waktu itu ada tawaran mengajar di yayasan yang notabena peserta didiknya keterbelakangan mental. Saya coba, sempat bingung, hingga akhirnya bisa menyatu dengan mereka,” jelasnya.
Sarjana Bahasa Indonesia Universitas Dwijendra ini menyampaikan melihat banyak perempuan tertimpa permasalahan di setiap keluarga hingga bercerai. Akhirnya dia membuat sebuah yayasan untuk menampung para ibu – ibu tersebut. Dia sendiri mengaku menjadi janda merupakan pengalamannya sehingga sepemikiran hingga membuat sebuah women centre. “Awalnya memang ada dua yayasan yaitu Yayasan Sari Hati untuk anak-anak yang berkebutuhan khusus, dan Yayasan Pusat Kegiatan Perempuan bagi para ibu-ibu yang psikologinya tidak bagus. Sehingga sekarang dijadikan satu dengan diberi nama Kasih Inspirasi Mandiri. Sesuai namanya dengan welas asih semoga bisa membantu orang lain untuk mandiri,” paparnya.
Perempuan yang akrab dipanggil Ibu Sari itu juga mengatakan Women Centre berdiri tahun 2013, telah meluluskan sekitar 600 ibu-ibu yang memiliki masalah di keluarga. Kini mereka sudah ada yang mandiri, bekerja sesuai potensi, dan ada beberapa yang tetap bergabung di Women Centre. Selain dilatih secara psikologis, mereka juga dilatih bidang keahlian. “Selama di sini mereka dilatih ada yang menjadi penjahit, berkebun, hingga belajar catering. Produknya juga kami pasarkan, dari sana mereka mendapat penghasilan sehingga bisa mandiri. Begitu juga di bidang catering, mereka sudah sempat melayani beberapa acara hampir di seluruh Bali,” imbuhnya.
Kini ibu ibu yang tergabung dalam Women Centre 30 orang. Selain para janda dan anak berkebutuhan khusus, siapa pun bisa masuk di yayasan ini. “Siapa saja boleh bergabung ke sini untuk belajar,” tandasnya.
Women Centre berada di halaman belakang rumah kakek Ibu Sari sendiri, luas lahan 1 hektare. Selain terdapat beberapa tempat untuk mengasah keterampilan dan potensi diri, juga tempat pembuatan sepeda bambu hingga tempat yoga.
Pemilik lahan, Ketut Karda,73, rela meminjamkan lahannya untuk kegiatan Women Centre untuk berbagi. “Karena saya ingin mereka (ibu-ibu, Red) maju dengan mengembangkan dirinya. Mumpung kesempatan dan kemauan mereka ada,” imbuhnya. *nvi
Komentar