City Nodai Pesta Liverpool
Bukan Efek dari The Reds Sudah Juara
Jujur, ini tidak ada hubungannya dengan kepastian kami juara pada minggu lalu. Kekalahan ini tentu menyakitkan seperti kekalahan-kekalahan lainnya.
MANCHESTER, NusaBali
Pujian dan penghormatan terkadang dapat mematikan. Ya, membuat terlena dan jemawa. Mungkin itulah yang dilakukan Manchester City pada Liverpool pada pekan ke-32 Premier League, di Etihad Stadium, Jumat (3/7) dinihari Wita. Sebelum kick off, The Citizen memberi penghormatan khusus atau guard of honour kepada The Reds.
Para pemain Liverpool mendapat penghormatan setelah jadi juara Liga Inggris musim 2019/2020. Ironisnya, usai pemain Liverpool melambung karena penghormatan, ManCity pun menjatuhkan dan mengalahkan mereka 4-0.
Di babak pertama, gawang Alisson Becker bergetar tiga kali oleh penalti Kevin de Bruyne, Raheem Sterling dan Phil Foden. Di babak kedua, satu gol lagi bersarang ke gawang Liverpool akibat bunuh diri Oxlade-Chamberlain.
Namun kekalahan telak itu tak membuat posisi Liverpool berubah. Mohamed Salah dkk masih di peringkat pertama dengan 86 poin, dan Ciy di posisi dua dengan 66 poin. Liverpool tetap juara, dan City jadi runner up.
Pelatih Liverpool Juergen Klopp menilai kekalahan dari ManCity bukan efek dari Liverpool sudah juara Liga Inggris. Klopp mengakui timnya tampil tak cukup baik di laga tersebut. Kekalahan itu dijadikan Klopp untuk memotivasi timnya segera memperbaiki diri.
"Jujur, ini tidak ada hubungannya dengan kepastian kami juara di minggu lalu. Kekalahan ini tentu menyakitkan seperti kekalahan-kekalahan lainnya," ujar Klopp, dikutip dari Sportskeeda.
Klopp menjelaskan, kekalahan telak itu terjadi karena Liverpool terlalu banyak memberikan ruang untuk City melakukan serangan balik. Padahal secara permainan kedua tim nyaris seimbang.
Namun Klopp sempat terlihat kesal dengan pertanyaan dari jurnalis yang mewawancarainya usai kekalahan telak atas City. Wawancara oleh Geoff Shreeves dari Sky Sports. Klopp tak menyembunyikan rasa kesalnya atas sejumlah pertanyaan Shreeves.
Pada laga itu, Liverpool unggul secara penguasaan bola dari pasukan Pep Guardiola. Begitu pula dengan jumlah tembakan, kedua tim tak jauh berbeda dengan Si Merah melakukan 11 tembakan, sedangkan City membuat 14 percobaan.
Sedangkan Pep Guardiola mengaku gembira atas kemenangan besar tersebut. DIa memberi ucapan selamat kepada tim yang mampu mengalahkan tim juara dengan berkualitas.
"Saat guard of honour, saya melihat betapa fokusnya mereka, bagaimana mereka berteriak. Saya melihat air wajah mereka, itu mengapa mereka juaranya," kata Pep Guardiola.
"Dengan kesempatan yang kami ciptakan dan bisa menang 4-0, itu sangat penting untuk bersiap menghadapi Arsenal di semifinal Piala FA dan Real Madrid di Liga Champions,"kata Gurdiola. *
Para pemain Liverpool mendapat penghormatan setelah jadi juara Liga Inggris musim 2019/2020. Ironisnya, usai pemain Liverpool melambung karena penghormatan, ManCity pun menjatuhkan dan mengalahkan mereka 4-0.
Di babak pertama, gawang Alisson Becker bergetar tiga kali oleh penalti Kevin de Bruyne, Raheem Sterling dan Phil Foden. Di babak kedua, satu gol lagi bersarang ke gawang Liverpool akibat bunuh diri Oxlade-Chamberlain.
Namun kekalahan telak itu tak membuat posisi Liverpool berubah. Mohamed Salah dkk masih di peringkat pertama dengan 86 poin, dan Ciy di posisi dua dengan 66 poin. Liverpool tetap juara, dan City jadi runner up.
Pelatih Liverpool Juergen Klopp menilai kekalahan dari ManCity bukan efek dari Liverpool sudah juara Liga Inggris. Klopp mengakui timnya tampil tak cukup baik di laga tersebut. Kekalahan itu dijadikan Klopp untuk memotivasi timnya segera memperbaiki diri.
"Jujur, ini tidak ada hubungannya dengan kepastian kami juara di minggu lalu. Kekalahan ini tentu menyakitkan seperti kekalahan-kekalahan lainnya," ujar Klopp, dikutip dari Sportskeeda.
Klopp menjelaskan, kekalahan telak itu terjadi karena Liverpool terlalu banyak memberikan ruang untuk City melakukan serangan balik. Padahal secara permainan kedua tim nyaris seimbang.
Namun Klopp sempat terlihat kesal dengan pertanyaan dari jurnalis yang mewawancarainya usai kekalahan telak atas City. Wawancara oleh Geoff Shreeves dari Sky Sports. Klopp tak menyembunyikan rasa kesalnya atas sejumlah pertanyaan Shreeves.
Pada laga itu, Liverpool unggul secara penguasaan bola dari pasukan Pep Guardiola. Begitu pula dengan jumlah tembakan, kedua tim tak jauh berbeda dengan Si Merah melakukan 11 tembakan, sedangkan City membuat 14 percobaan.
Sedangkan Pep Guardiola mengaku gembira atas kemenangan besar tersebut. DIa memberi ucapan selamat kepada tim yang mampu mengalahkan tim juara dengan berkualitas.
"Saat guard of honour, saya melihat betapa fokusnya mereka, bagaimana mereka berteriak. Saya melihat air wajah mereka, itu mengapa mereka juaranya," kata Pep Guardiola.
"Dengan kesempatan yang kami ciptakan dan bisa menang 4-0, itu sangat penting untuk bersiap menghadapi Arsenal di semifinal Piala FA dan Real Madrid di Liga Champions,"kata Gurdiola. *
Komentar