Paket Surya Minta Izin Kerahkan 7.000 Massa
Sebelum menuju Kantor KPU Buleleng siang, Paket Surya akan sembahyang dulu di Pura Jagatnatha Singaraja
Kader Golkar dan Demokrat Kecewa Keputusan Partainya yang Mengekor
SINGARAJA, NusaBali
Pasangan calon dari jalur Independen, Dewa Nyoman Sukrawan-Gede Dharma Wijaya (Paket Surya), dijadwalkan mendaftar ke KPU Buleleng di hari terakhir pendaftaran, Jumat (23/9) ini. Paket Surya ajukan izin ke kepolisian untuk melibatkan 7.000 massa pendukung saat mendaftar nanti.
Dua hari sebelum Paket Surya mendaftarkan pencalonannya, pasangan incumbent Putu Agus Suradnyana-dr Nyoman Sutjidra (PAS-Sutji), yang diusung PDIP bersama Hanura-Gerindra-NasDem-PPP-PAN-PKB, telah lebih dulu mendatar ke KPU, Rabu (21/9). Sementara saat pendaftaran hari kedua, Kamis (22/9), tidak ada pasangan calon yang mendaftar ke KPU Buleleng.
Sedangkan Koalisi Bali Mandara (KBM) yang beranggotakan Golkar-Demokrat, tidak jadi usung pasangan calon ke Pilkada Buleleng 2017. Golkar-Demokrat pilih mengekor dukung Paket Surya, pasangan calon jalur Independen. Kader Golkar dan Demokrat pun disebut-sebut akan ikut dalam massa pendukung Paket Surya yang mengantarkan jagonya mendaftar ke KPU Buleleng di Singaraja, hari ini.
Informasi yang dihimpun NusaBali, Paket Surya akan mendaftar ke Kantor KPU Buleleng di Jalan Ahmad Yani Singaraja, siang ini sekitar pukul 11.00 Wita. Dalam pendaftaran ini, Paket Surya akan diiringi 7.000 massa pendukungnya. Sebelum menuju Kantor KPU Buleleng di Jalan Ahmad Yani Singaraja, massa pendukung Paket Surya akan berkumpul di Taman Kota, Jalan Ngurah Rai Singaraja. Dari Taman Kota, mereka akan bergerak menuju Kantor KPU. Namun, sebelum ke Kantor KPU, Paket Surya dan pendukungnya lebih dulu akan melaksanakan perse-mbahyangan di Pura Agung Jagatnatha, Jalan Pramuka Singaraja, yang berjarak sekitar 700 meter arah utara dari Taman Kota.
Tim Paket Surya sendiri telah melayangkan surat permakluman ke Polres Buleleng terkait agenda pendaftaran pencalonannya, siang ini. “Surat permaklumannya sudah dikirim ke Polres Buleleng. Dipermaklumkan (mohon izin) ada 7.000 massa pendukung yang akan ikut mengantar Paket Surya ke Kantor KPU Buleleng,” ungkap sumber terpercaya NusaBali di lingkaran Paket Surya, Kamis kemarin.
Dikonfirmsi NusaBali secara terpisah di Singaraja, Kamis kemarin, Kapolres Buleleng AKBP I Made Suka Wijaya membenarkan ada permohonan izin pelibatan 7.000 massa pendukung dalam pendaftaran Paket Surya hari ini. Menurut Suka Wijaya, pihaknya tetap menerapkan pola pengamanan seperti saat pendaftaran PAS-Sutji ke KPU Buleleng, Selasa lalu.
”Pengamanan tetap kita lakukan seperti pendaftaram di hari pertama. Kita bekerjasama dengan TNI dalam pengemanan itu. Nanti seluruh kekuatan akan disebar, seperti pendaftaran hari pertama,” terang Suka Wijaya.
Sementara, Dewa Nyoman Sukrawan juga memastikan Paket Surya akan mendaftarkan pencalonannya ke KPU Buleleng, Jumat ini. Namun, Dewa Sukrawan enggan berkomentar soal jumlah massa pendukung Paket Surya yang akan dilibatkan saat pendaftaran. “Tiyang (saya) akan tetap mendaftar ke KPU. Tapi, seperti apa perjalanan pendaftaran itu, masih dibahas Tim Paket Surya. Ini belum final,” ujar Dewa Sukrawan saat dikonfirmasi per telepon di Singaraja, tadi malam.
Disinggung sikap Golkar-Demokrat yang mengekor ke Paket Surya, Dewa Sukrawan juga enggan berkomentar. Alasannya, dia tidak bisa menjelaskan gabung atau tidak kedua parpol tersebut, karena bukan kewenangannya. “Kalau dibilang gabung atau tidak, saya tak bisa pastikan, biar tidak salah,” kader Banteng asal Desa Bungkulan, Kecamatan Sawan, Buleleng yang mantan Ketua DPC PDIP Buleleng 2010-2015 dan kini menjabat Bendahara DPD PDIP Bali ini.
“Biarkan mereka (pihak Golkar dan Demokrat, Red) yang mengatakan. Kalau saya tidak ada persoalan, Paket Surya akan tetap mendaftar ke KPU,” lanjut Dewa Sukrawan yang notabene mantan Ketua DPRD Buleleng 2009-2014 dan sempat diusung PDIP menjadi Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Bali pendamping AA Gede Ngurah Puspayoga di Pilgub 2013 ini.
Golkar-Demokrat sendiri awalnya berencana membangun koalisi (KBM) bersama Gerindra-PPP-PAN-PKS-PKB. Namun, dengan dalih KBM tidak jelas, Gerindra akhirna kabur ke barisan PAS-Sutji. Demikian pula parpol-parpol Islam seperti PPP, PAN, PKB ikut merapat ke PAS-Sutji.
Setelah ditinggal sejumlah parpol, Golkar-Demokrat sempat me ngeluarkan tiga opsi pasangan calon untuk diusung ke Pilkada Buleleng 2017: Ketut Rochineng-Gede Ngurah Wididana alias Pak Oles, Ketut Rochineng-I Gede Ariadi, dan I Gede Ariadi-Komang Nova Sewi Putra. Ketut Rochineng merupakan figur non kader asal Desa Patemon, Kecamatan Seririt, Buleleng yang kini menjabat Kepala Badan Kepegawaian daerah (BKD) Provinsi Bali). Sedangkan Pak Oles adalah mantan Ketua DPD Hanura Bali yang kini fungisonaris DPD Demokrat Bali. Sebelumnya, Pak Oles sempat menjadi anggota Fraksi PDIP DPRD Bali 1999-2003 dan anggota DPRD Bali 2009-2014 dari Hanura.
Sebaliknya, Gede Ariadi adalah Ketua Harian DPD II Golkar Buleleng yang mantan Cabup Bu-leleng dari Golkar di Pilkada 2012. Ariadi merupakan putra dari mantan Bupati Buleleng (2002-2007, 2007-2012) Gede Bagiada. Sementara Komang Nova Sewi Putra merupakan politisi Demokrat yang kini anggota DPRD Bali dan sebelumnya sempat menjadi Cawabup Buleleng (pendamping Ni Putu Tutik Kusuma wardhani) di Pilkada 2012.
Namun, karena Ketut Rochieng sebagai figur yang dijagokan KBM untuk diusung menjadi Cabup Bulelen tidak kunjung beri kepastian siap tarung, maka Golkar-Demokrat pun tidak usung pasangan calon. Mereka disebut-sebut pilih mengekor ke barisan Paket Surya, yang notabene pasangan caloin Independen.
Sementara itu, sebagian kader Golkar dan Demokrat di bawah (Buleleng) dikabarkan kecewa dengan keputusan induk partainya mengekor ke Paket Surya. Masalahnya, penetapan pasangan calon menuju Pilkada Buleleng 2017 yang akhirnya gagal dilakukan, lebih banyak campur tangan elite DPD I Golkar Bali dan DPD Demokrat Bali. Sedangkan aspirasi yang muncul dari DPD II Golkar Buleleng dan DPC Demokrat Buleleng, serta kader-kader di akar rumput, diabaikan.
Sumber NusaBali di lingkaran KBM menyebutkan, sejatinya kader Golkar dan Demokrat di Buleleng ingin gabung ke incumbent PAS-Sutji, setelah cukup lama tidak ada keputusan soal nama pasangan calon. “Namun, elite DPD I Golkar Bali dan DPD Demokrat Bali tetap memaksakan kehendak harus memunculkan nama calon. Nah, setelah Calon Bupati yang digadang-gadang batal nyalon, akhirnya keputusannya berlabuh ke Paket Surya,” katanya di Singaraja, Kamis kemarin. “Saya melihat ini hanya gengsi saja. Partai besar tidak punya calon, akhirnya biar ada calon, ikut ke Paket Surya. * k19
SINGARAJA, NusaBali
Pasangan calon dari jalur Independen, Dewa Nyoman Sukrawan-Gede Dharma Wijaya (Paket Surya), dijadwalkan mendaftar ke KPU Buleleng di hari terakhir pendaftaran, Jumat (23/9) ini. Paket Surya ajukan izin ke kepolisian untuk melibatkan 7.000 massa pendukung saat mendaftar nanti.
Dua hari sebelum Paket Surya mendaftarkan pencalonannya, pasangan incumbent Putu Agus Suradnyana-dr Nyoman Sutjidra (PAS-Sutji), yang diusung PDIP bersama Hanura-Gerindra-NasDem-PPP-PAN-PKB, telah lebih dulu mendatar ke KPU, Rabu (21/9). Sementara saat pendaftaran hari kedua, Kamis (22/9), tidak ada pasangan calon yang mendaftar ke KPU Buleleng.
Sedangkan Koalisi Bali Mandara (KBM) yang beranggotakan Golkar-Demokrat, tidak jadi usung pasangan calon ke Pilkada Buleleng 2017. Golkar-Demokrat pilih mengekor dukung Paket Surya, pasangan calon jalur Independen. Kader Golkar dan Demokrat pun disebut-sebut akan ikut dalam massa pendukung Paket Surya yang mengantarkan jagonya mendaftar ke KPU Buleleng di Singaraja, hari ini.
Informasi yang dihimpun NusaBali, Paket Surya akan mendaftar ke Kantor KPU Buleleng di Jalan Ahmad Yani Singaraja, siang ini sekitar pukul 11.00 Wita. Dalam pendaftaran ini, Paket Surya akan diiringi 7.000 massa pendukungnya. Sebelum menuju Kantor KPU Buleleng di Jalan Ahmad Yani Singaraja, massa pendukung Paket Surya akan berkumpul di Taman Kota, Jalan Ngurah Rai Singaraja. Dari Taman Kota, mereka akan bergerak menuju Kantor KPU. Namun, sebelum ke Kantor KPU, Paket Surya dan pendukungnya lebih dulu akan melaksanakan perse-mbahyangan di Pura Agung Jagatnatha, Jalan Pramuka Singaraja, yang berjarak sekitar 700 meter arah utara dari Taman Kota.
Tim Paket Surya sendiri telah melayangkan surat permakluman ke Polres Buleleng terkait agenda pendaftaran pencalonannya, siang ini. “Surat permaklumannya sudah dikirim ke Polres Buleleng. Dipermaklumkan (mohon izin) ada 7.000 massa pendukung yang akan ikut mengantar Paket Surya ke Kantor KPU Buleleng,” ungkap sumber terpercaya NusaBali di lingkaran Paket Surya, Kamis kemarin.
Dikonfirmsi NusaBali secara terpisah di Singaraja, Kamis kemarin, Kapolres Buleleng AKBP I Made Suka Wijaya membenarkan ada permohonan izin pelibatan 7.000 massa pendukung dalam pendaftaran Paket Surya hari ini. Menurut Suka Wijaya, pihaknya tetap menerapkan pola pengamanan seperti saat pendaftaran PAS-Sutji ke KPU Buleleng, Selasa lalu.
”Pengamanan tetap kita lakukan seperti pendaftaram di hari pertama. Kita bekerjasama dengan TNI dalam pengemanan itu. Nanti seluruh kekuatan akan disebar, seperti pendaftaran hari pertama,” terang Suka Wijaya.
Sementara, Dewa Nyoman Sukrawan juga memastikan Paket Surya akan mendaftarkan pencalonannya ke KPU Buleleng, Jumat ini. Namun, Dewa Sukrawan enggan berkomentar soal jumlah massa pendukung Paket Surya yang akan dilibatkan saat pendaftaran. “Tiyang (saya) akan tetap mendaftar ke KPU. Tapi, seperti apa perjalanan pendaftaran itu, masih dibahas Tim Paket Surya. Ini belum final,” ujar Dewa Sukrawan saat dikonfirmasi per telepon di Singaraja, tadi malam.
Disinggung sikap Golkar-Demokrat yang mengekor ke Paket Surya, Dewa Sukrawan juga enggan berkomentar. Alasannya, dia tidak bisa menjelaskan gabung atau tidak kedua parpol tersebut, karena bukan kewenangannya. “Kalau dibilang gabung atau tidak, saya tak bisa pastikan, biar tidak salah,” kader Banteng asal Desa Bungkulan, Kecamatan Sawan, Buleleng yang mantan Ketua DPC PDIP Buleleng 2010-2015 dan kini menjabat Bendahara DPD PDIP Bali ini.
“Biarkan mereka (pihak Golkar dan Demokrat, Red) yang mengatakan. Kalau saya tidak ada persoalan, Paket Surya akan tetap mendaftar ke KPU,” lanjut Dewa Sukrawan yang notabene mantan Ketua DPRD Buleleng 2009-2014 dan sempat diusung PDIP menjadi Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Bali pendamping AA Gede Ngurah Puspayoga di Pilgub 2013 ini.
Golkar-Demokrat sendiri awalnya berencana membangun koalisi (KBM) bersama Gerindra-PPP-PAN-PKS-PKB. Namun, dengan dalih KBM tidak jelas, Gerindra akhirna kabur ke barisan PAS-Sutji. Demikian pula parpol-parpol Islam seperti PPP, PAN, PKB ikut merapat ke PAS-Sutji.
Setelah ditinggal sejumlah parpol, Golkar-Demokrat sempat me ngeluarkan tiga opsi pasangan calon untuk diusung ke Pilkada Buleleng 2017: Ketut Rochineng-Gede Ngurah Wididana alias Pak Oles, Ketut Rochineng-I Gede Ariadi, dan I Gede Ariadi-Komang Nova Sewi Putra. Ketut Rochineng merupakan figur non kader asal Desa Patemon, Kecamatan Seririt, Buleleng yang kini menjabat Kepala Badan Kepegawaian daerah (BKD) Provinsi Bali). Sedangkan Pak Oles adalah mantan Ketua DPD Hanura Bali yang kini fungisonaris DPD Demokrat Bali. Sebelumnya, Pak Oles sempat menjadi anggota Fraksi PDIP DPRD Bali 1999-2003 dan anggota DPRD Bali 2009-2014 dari Hanura.
Sebaliknya, Gede Ariadi adalah Ketua Harian DPD II Golkar Buleleng yang mantan Cabup Bu-leleng dari Golkar di Pilkada 2012. Ariadi merupakan putra dari mantan Bupati Buleleng (2002-2007, 2007-2012) Gede Bagiada. Sementara Komang Nova Sewi Putra merupakan politisi Demokrat yang kini anggota DPRD Bali dan sebelumnya sempat menjadi Cawabup Buleleng (pendamping Ni Putu Tutik Kusuma wardhani) di Pilkada 2012.
Namun, karena Ketut Rochieng sebagai figur yang dijagokan KBM untuk diusung menjadi Cabup Bulelen tidak kunjung beri kepastian siap tarung, maka Golkar-Demokrat pun tidak usung pasangan calon. Mereka disebut-sebut pilih mengekor ke barisan Paket Surya, yang notabene pasangan caloin Independen.
Sementara itu, sebagian kader Golkar dan Demokrat di bawah (Buleleng) dikabarkan kecewa dengan keputusan induk partainya mengekor ke Paket Surya. Masalahnya, penetapan pasangan calon menuju Pilkada Buleleng 2017 yang akhirnya gagal dilakukan, lebih banyak campur tangan elite DPD I Golkar Bali dan DPD Demokrat Bali. Sedangkan aspirasi yang muncul dari DPD II Golkar Buleleng dan DPC Demokrat Buleleng, serta kader-kader di akar rumput, diabaikan.
Sumber NusaBali di lingkaran KBM menyebutkan, sejatinya kader Golkar dan Demokrat di Buleleng ingin gabung ke incumbent PAS-Sutji, setelah cukup lama tidak ada keputusan soal nama pasangan calon. “Namun, elite DPD I Golkar Bali dan DPD Demokrat Bali tetap memaksakan kehendak harus memunculkan nama calon. Nah, setelah Calon Bupati yang digadang-gadang batal nyalon, akhirnya keputusannya berlabuh ke Paket Surya,” katanya di Singaraja, Kamis kemarin. “Saya melihat ini hanya gengsi saja. Partai besar tidak punya calon, akhirnya biar ada calon, ikut ke Paket Surya. * k19
1
Komentar