Tengkorak dan Tulang Ditemukan Dekat Pura
Areal sekitar Pura Bias Saud, Banjar Batu Belig, Kelurahan Kerobokan Kelod, Kuta Utara, merupakan tempat penguburan orang-orang yang sakit lepra.
MANGUPURA, NusaBali
Pamedek yang datang bersembahyang pada Hari Raya Saraswati ke Pura Bias Saud, Banjar Batu Belig, Kelurahan Kerobokan Kelod, Kecamatan Kuta Utara, Badung pada Saniscara Umanis Watugunung, Sabtu (4/7), dikejutkan oleh temuan tengkorak dan tulang belulang manusia. Tengkorak tersebut ditemukan di luar tembok panyengker pura tersebut oleh seorang anak dari krama yang bersembahyang.
Kasubbag Humas Polres Badung Iptu I Ketut Gede Oka Bawa dikonfirmasi, Minggu (5/7), mengungkapkan tengkorak dan tulang belulang itu ditemukan sekitar pukul 17.00 Wita. Tengkorak itu secara tidak sengaja ditemukan oleh seorang anak yang sedang bermain pasir di luar tembok panyengker pura.
“Temuan itu dilaporkan kepada Kepala Lingkungan Batu Belig, Made Alit Juni Setiawan, 38. Selanjutnya dilaporkan ke Polsek Kuta Utara melalui telepon. Menerima laporan itu, anggota Polsek Kuta Utara langsung mendatangi lokasi untuk melakukan penyelidikan,” tutur Iptu Oka Bawa.
Menurut keterangan saksi-saksi di lokasi, ungkap Iptu Oka Bawa, bahwa sejak zaman dulu di sana sering ditemukan tulang belulang manusia. Di sekitar areal pura tersebut dulunya merupakan tempat menguburkan orang-orang yang sakit lepra.
Pada 2012 di tempat itu sudah digelar upacara Atma Kertih. Upacara tersebut untuk orang-orang yang sudah meninggal dan dikubur di areal pura. Bila ditemukan tulang belulang manusia di area tersebut langsung dihanyutkan ke pantai di depan area Pura Bias Saud.
“Sesuai dengan keterangan di lapangan dan kesepakatan Adat Banjar Batu Belig, tengkorak dan tulang belulang itu langsung dilarungkan pada Sabtu pukul 22.30 Wita. Meski demikian polisi tetap melakukan pendalaman terkait kejadian itu,” tutur Iptu Oka Bawa.
Sementara Camat Kuta Utara I Putu Eka Permana saat dikonfirmasi, Minggu (5/7), membenarkan ada penemuan kerangka manusia di areal Pura Bias Saud, Banjar Batu Belig, Kelurahan Kerobokan Kelod, Kecamatan Kuta Utara. Namun kerangka manusia itu sudah dilarung ke laut.
“Aparat kepolisian dan desa adat juga sudah ke TKP. Dari keterangan Kelian Banjar Adat Baru Belig, area TKP tersebut dari zaman dulu memang sering ditemukan tulang belulang manusia dikarenakan areal tersebut merupakan tempat penguburan orang-orang yang sakit lepra. Makanya, temuan itu tidak diusut lebih lanjut, sehingga langsung dilarung ke laut sekitar pukul 22.30 Wita,” ujar Eka Permana.
“Tapi lebih jelasnya bisa langsung ke pihak Desa Adat Kerobokan, karena Banjar Baru Belig itu masuk Desa Adat Kerobokan,” tandas Eka Permana.
Dikonfirmasi terpisah, Bendesa Adat Kerobokan AA Putu Sutarja, juga membenarkan ada temuan kerangka manusia di areal Pura Bias Saud, Banjar Batu Belig. “Iya, penemuannya sekitar pukul 17.00 Wita, namun sudah dilarung ke laut sekitar pukul 22.30 Wita,” katanya.
Menurut AA Sutarja, sudah sejak lama kerap ditemukan tulang belulang manusia di kawasan tersebut. Hal ini karena areal tersebut yakni di kawasan Pura Bias Saud merupakan tempat penguburan orang-orang yang sakit lepra, termasuk menjadi lokasi penguburan korban G30S/PKI.
Disinggung tahun penguburan orang-orang yang sakit lepra dilakukan, AA Sutarja mengaku tak mengetahui secara pasti. “Yang jelas sudah lama, kalau tidak salah tahun 70-an,” ucapnya.
“Namun, Desa Adat Kerobokan pada tahun 2012 sudah melaksanakan upacara Atma Kertih. Upacara tersebut diperuntukkan bagi orang-orang yang sudah meninggal dan dikubur di area tersebut,” ujar AA Sutarja.
“Makanya bila kemudian hari kembali ditemukan tulang belulang manusia di area tersebut, langsung dilarung ke pantai,” tandasnya. *pol, asa
Pamedek yang datang bersembahyang pada Hari Raya Saraswati ke Pura Bias Saud, Banjar Batu Belig, Kelurahan Kerobokan Kelod, Kecamatan Kuta Utara, Badung pada Saniscara Umanis Watugunung, Sabtu (4/7), dikejutkan oleh temuan tengkorak dan tulang belulang manusia. Tengkorak tersebut ditemukan di luar tembok panyengker pura tersebut oleh seorang anak dari krama yang bersembahyang.
Kasubbag Humas Polres Badung Iptu I Ketut Gede Oka Bawa dikonfirmasi, Minggu (5/7), mengungkapkan tengkorak dan tulang belulang itu ditemukan sekitar pukul 17.00 Wita. Tengkorak itu secara tidak sengaja ditemukan oleh seorang anak yang sedang bermain pasir di luar tembok panyengker pura.
“Temuan itu dilaporkan kepada Kepala Lingkungan Batu Belig, Made Alit Juni Setiawan, 38. Selanjutnya dilaporkan ke Polsek Kuta Utara melalui telepon. Menerima laporan itu, anggota Polsek Kuta Utara langsung mendatangi lokasi untuk melakukan penyelidikan,” tutur Iptu Oka Bawa.
Menurut keterangan saksi-saksi di lokasi, ungkap Iptu Oka Bawa, bahwa sejak zaman dulu di sana sering ditemukan tulang belulang manusia. Di sekitar areal pura tersebut dulunya merupakan tempat menguburkan orang-orang yang sakit lepra.
Pada 2012 di tempat itu sudah digelar upacara Atma Kertih. Upacara tersebut untuk orang-orang yang sudah meninggal dan dikubur di areal pura. Bila ditemukan tulang belulang manusia di area tersebut langsung dihanyutkan ke pantai di depan area Pura Bias Saud.
“Sesuai dengan keterangan di lapangan dan kesepakatan Adat Banjar Batu Belig, tengkorak dan tulang belulang itu langsung dilarungkan pada Sabtu pukul 22.30 Wita. Meski demikian polisi tetap melakukan pendalaman terkait kejadian itu,” tutur Iptu Oka Bawa.
Sementara Camat Kuta Utara I Putu Eka Permana saat dikonfirmasi, Minggu (5/7), membenarkan ada penemuan kerangka manusia di areal Pura Bias Saud, Banjar Batu Belig, Kelurahan Kerobokan Kelod, Kecamatan Kuta Utara. Namun kerangka manusia itu sudah dilarung ke laut.
“Aparat kepolisian dan desa adat juga sudah ke TKP. Dari keterangan Kelian Banjar Adat Baru Belig, area TKP tersebut dari zaman dulu memang sering ditemukan tulang belulang manusia dikarenakan areal tersebut merupakan tempat penguburan orang-orang yang sakit lepra. Makanya, temuan itu tidak diusut lebih lanjut, sehingga langsung dilarung ke laut sekitar pukul 22.30 Wita,” ujar Eka Permana.
“Tapi lebih jelasnya bisa langsung ke pihak Desa Adat Kerobokan, karena Banjar Baru Belig itu masuk Desa Adat Kerobokan,” tandas Eka Permana.
Dikonfirmasi terpisah, Bendesa Adat Kerobokan AA Putu Sutarja, juga membenarkan ada temuan kerangka manusia di areal Pura Bias Saud, Banjar Batu Belig. “Iya, penemuannya sekitar pukul 17.00 Wita, namun sudah dilarung ke laut sekitar pukul 22.30 Wita,” katanya.
Menurut AA Sutarja, sudah sejak lama kerap ditemukan tulang belulang manusia di kawasan tersebut. Hal ini karena areal tersebut yakni di kawasan Pura Bias Saud merupakan tempat penguburan orang-orang yang sakit lepra, termasuk menjadi lokasi penguburan korban G30S/PKI.
Disinggung tahun penguburan orang-orang yang sakit lepra dilakukan, AA Sutarja mengaku tak mengetahui secara pasti. “Yang jelas sudah lama, kalau tidak salah tahun 70-an,” ucapnya.
“Namun, Desa Adat Kerobokan pada tahun 2012 sudah melaksanakan upacara Atma Kertih. Upacara tersebut diperuntukkan bagi orang-orang yang sudah meninggal dan dikubur di area tersebut,” ujar AA Sutarja.
“Makanya bila kemudian hari kembali ditemukan tulang belulang manusia di area tersebut, langsung dilarung ke pantai,” tandasnya. *pol, asa
1
Komentar