Ketua Arya Gajah Para Kecamatan Manggis Tutup Usia
AMLAPURA, NusaBali
Ketua Warga Sira Arya Gajah Para Bretara Sirya Arya Getas Kecamatan Manggis, Karangasem, I Wayan Pageh Sudana, 85, tutup usia bertepatan hari Saraswati, Saniscara Umanis Watugunung, Sabtu (4/7).
Rencananya digelar upacara makingsan ring gni di Setra Desa Adat Angantelu, Desa Antiga, Kecamatan Manggis pada Wraspati Umanis Sinta, Kamis (9/7) nanti.
Almarhum meninggalkan seorang istri atas nama Ni Nengah Coblong, 4 anak atas nama I Wayan Sudana, Ni Komang Ayu Arini dan I Ketut Suardana Artawan, dan 9 cucu. Wayan Pageh meninggal di rumahnya, setelah cukup lama menderita sakit prostat. Ketua Warga Sira Arya Gajah Para Para Bretara Sira Arya Getas Pusat, I Ketut Suadnyana, ditemui di rumah duka, Banjar Kaler, Desa Antiga, Kecamatan Manggis, Karangasem, Minggu (5/7) mengatakan almarhum sejak tahun 1995 pimpin pasemetonan di Kecamatan Manggis.
Selama memimpin semeton katanya, suntuk ngayah, baik ngayah membangun pura, maupun memberikan pencerahan kepada umat sedharma, semangatnya menjadi teladan generasi muda. Juga konsisten memberikan pencerahan kepada generasi muda mengenai sejarah keberadaan Sira Arya Gajah Para Para Bretara Sira Arya Getas terjadi di abad XIV saka 1265 dan tahun masehi 1343.
"Kami merasa kehilangan seorang tokoh yang selama ini jadi panutan pasemetonan Sira Arya Gajah Para Para Bretara Sira Arya Getas," jelas I Ketut Suadnyana. Banyak pemikiran cerdas almarhum diimplementasikan dalam program membina umat sedharma dan membangun tempat persembahyangan.
"Beliau (I Wayan Pageh Sudana), selalu bertanggungjawab terhadap tugas-tugas diembannya selama ini, tidak pernah mengeluh dan selalu bersahaja," katanya. Sebelum memimpin pasemetonan di Kecamatan Manggis, sempat jadi Ketua I Warga Sira Arya Gajah Para Bretara Sirya Arya Getas Kecamatan Manggis I, semasih I Ketut Suadnyana jadi Ketua Kecamatan Manggis. Istri almarhum, Ni Nengah Nyoblong, mengatakan, almarhum menderita sakit prostat sejak 6 bulan lalu. Telah pula bolak-balik berobat. "Sejak sakit, tidak lagi mampu kerja sebagai tukang bangunan," kata Ni Nengah Coblong. *k16
Almarhum meninggalkan seorang istri atas nama Ni Nengah Coblong, 4 anak atas nama I Wayan Sudana, Ni Komang Ayu Arini dan I Ketut Suardana Artawan, dan 9 cucu. Wayan Pageh meninggal di rumahnya, setelah cukup lama menderita sakit prostat. Ketua Warga Sira Arya Gajah Para Para Bretara Sira Arya Getas Pusat, I Ketut Suadnyana, ditemui di rumah duka, Banjar Kaler, Desa Antiga, Kecamatan Manggis, Karangasem, Minggu (5/7) mengatakan almarhum sejak tahun 1995 pimpin pasemetonan di Kecamatan Manggis.
Selama memimpin semeton katanya, suntuk ngayah, baik ngayah membangun pura, maupun memberikan pencerahan kepada umat sedharma, semangatnya menjadi teladan generasi muda. Juga konsisten memberikan pencerahan kepada generasi muda mengenai sejarah keberadaan Sira Arya Gajah Para Para Bretara Sira Arya Getas terjadi di abad XIV saka 1265 dan tahun masehi 1343.
"Kami merasa kehilangan seorang tokoh yang selama ini jadi panutan pasemetonan Sira Arya Gajah Para Para Bretara Sira Arya Getas," jelas I Ketut Suadnyana. Banyak pemikiran cerdas almarhum diimplementasikan dalam program membina umat sedharma dan membangun tempat persembahyangan.
"Beliau (I Wayan Pageh Sudana), selalu bertanggungjawab terhadap tugas-tugas diembannya selama ini, tidak pernah mengeluh dan selalu bersahaja," katanya. Sebelum memimpin pasemetonan di Kecamatan Manggis, sempat jadi Ketua I Warga Sira Arya Gajah Para Bretara Sirya Arya Getas Kecamatan Manggis I, semasih I Ketut Suadnyana jadi Ketua Kecamatan Manggis. Istri almarhum, Ni Nengah Nyoblong, mengatakan, almarhum menderita sakit prostat sejak 6 bulan lalu. Telah pula bolak-balik berobat. "Sejak sakit, tidak lagi mampu kerja sebagai tukang bangunan," kata Ni Nengah Coblong. *k16
1
Komentar