Bupati Mas Sumatri Panen Bawang di Lahan Gersang
AMLAPURA, NusaBali
Bupati Karangasem, I Gusti Ayu Mas Sumatri, panen bawang merah di lahan gersang Banjar Darma Winangun, Desa Tianyar, Kecamatan Kubu, Karangasem, Senin (6/7). Ini merupakan panen ke-6 sejak tahun 2019.
Panen kemarin di lahan milik I Ketut Mari seluas 50 are. Anggota Fraksi Golkar DPRD Karangasem, Jro Mangku Nyoman Musna Antara, turut mendampinngi bupati panen bawang bersama petani.
Pertanian bawang ini mengandalkan air dari Perumda Tirta Tohlangkir. Harapannya, masyarakat sekitar termotivasi menanam hortikultura. Selain menanam bawang, juga tanam terong, tomat, dan kol. Bupati Mas Sumatri telah meresmikan pemakaian air baku dari sungai Telaga Waja di Banjar Taman Sari, Desa Tianyar Tengah, Kecamatan Kubu, Minggu (5/7). Sehingga masalah air bisa diupayakan seoptimal mungkin. Bupati Mas Sumatri langsung memanen bawang merah juga mencoba langsung buah tomat yang telah matang.
Selanjutnya menggali aspirasi, persoalan dihadapi masyarakat bagi yang berminat mengembangkan tanaman hortikultura. “Ternyata setelah mendapatkan air yang cukup, lahan di wilayah Kecamatan Kubu jadi subur. Nanti saya alihkan sebagian air baku dari Sungai Telaga Waja, kalau air dari Perumda Tirta Tohlangkir itu kan untuk air minum,” kata Bupati Mas Sumatri. Hadir mendampingi Bupati Mas Sumatri yakni Kadis Pertanian I Wayan Supandi, Kadis Lingkungan Hidup I Gede Ngurah Yudiantara, Kadis Kependudukan dan Pencatatan Sipil Ni Ketut Puspa Kumari, Kadis Perindustrian dan Perdagangan I Wayan Sutrisna, Camat Kubu Nyoman Suratika, Kabag Tata Pemerintahan I Made Suartana, Kabag Ekonomi I Made Hadi Susila, dan Kabag Humas dan Protokol Edy Setyadi Dwijantoro. “Ternyata rasa tomat di sini jauh lebih manis karena lahannya gersang,” kata Bupati Mas Sumatri.
Bupati Mas Sumatri menginstruksikan Kadis Perindag I Wayan Sutrisn agar menjembatani pemasaran hasil produksi petani di Banjar Darma Winangun. Petani I Ketut Mari mengatakan, selama ada air ke Kecamatan Kubu, lahan pertanian akan subur. Hanya mengolah lahan 50 are dengan menghabiskan 300 kilogram bibit bawang merah menghasilkan 1.500 kilogram. Bibit yang dibeli Rp 35.000 per kilogram nilai jual panen Rp 25.000 per kilogram. "Hanya saja, hasil panen di musim hujan mengalami penurunan karena kelebihan air," kata Ketut Mari. Sekali panen menghabiskan air senilai Rp 3 juta. Berharap air baku Sungai Telaga Waja hingga ke Banjar Darma Winangun. *k16
Pertanian bawang ini mengandalkan air dari Perumda Tirta Tohlangkir. Harapannya, masyarakat sekitar termotivasi menanam hortikultura. Selain menanam bawang, juga tanam terong, tomat, dan kol. Bupati Mas Sumatri telah meresmikan pemakaian air baku dari sungai Telaga Waja di Banjar Taman Sari, Desa Tianyar Tengah, Kecamatan Kubu, Minggu (5/7). Sehingga masalah air bisa diupayakan seoptimal mungkin. Bupati Mas Sumatri langsung memanen bawang merah juga mencoba langsung buah tomat yang telah matang.
Selanjutnya menggali aspirasi, persoalan dihadapi masyarakat bagi yang berminat mengembangkan tanaman hortikultura. “Ternyata setelah mendapatkan air yang cukup, lahan di wilayah Kecamatan Kubu jadi subur. Nanti saya alihkan sebagian air baku dari Sungai Telaga Waja, kalau air dari Perumda Tirta Tohlangkir itu kan untuk air minum,” kata Bupati Mas Sumatri. Hadir mendampingi Bupati Mas Sumatri yakni Kadis Pertanian I Wayan Supandi, Kadis Lingkungan Hidup I Gede Ngurah Yudiantara, Kadis Kependudukan dan Pencatatan Sipil Ni Ketut Puspa Kumari, Kadis Perindustrian dan Perdagangan I Wayan Sutrisna, Camat Kubu Nyoman Suratika, Kabag Tata Pemerintahan I Made Suartana, Kabag Ekonomi I Made Hadi Susila, dan Kabag Humas dan Protokol Edy Setyadi Dwijantoro. “Ternyata rasa tomat di sini jauh lebih manis karena lahannya gersang,” kata Bupati Mas Sumatri.
Bupati Mas Sumatri menginstruksikan Kadis Perindag I Wayan Sutrisn agar menjembatani pemasaran hasil produksi petani di Banjar Darma Winangun. Petani I Ketut Mari mengatakan, selama ada air ke Kecamatan Kubu, lahan pertanian akan subur. Hanya mengolah lahan 50 are dengan menghabiskan 300 kilogram bibit bawang merah menghasilkan 1.500 kilogram. Bibit yang dibeli Rp 35.000 per kilogram nilai jual panen Rp 25.000 per kilogram. "Hanya saja, hasil panen di musim hujan mengalami penurunan karena kelebihan air," kata Ketut Mari. Sekali panen menghabiskan air senilai Rp 3 juta. Berharap air baku Sungai Telaga Waja hingga ke Banjar Darma Winangun. *k16
1
Komentar