Rapid Test Massal di Abianbase, 3 Orang Reaktif
Rapid test di Desa Adat Abianbase diikuti 683 orang, 3 reaktif. Terhadap warga yang reaktif, pihak prajuru bersama masyarakat sepakat tidak menjauhi mereka.
MANGUPURA, NusaBali
Krama Desa Adat Abianbase, Kelurahan Abianbase, Kecamatan Mengwi, dengan kesadaran sendiri mengikuti rapid test yang diselenggarakan atas kerjasama pihak desa adat dengan Dinas Kesehatan Badung di bawah koordinasi Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Badung, Selasa (7/7). Dari rapid test yang diikuti sebanyak 683 orang, 3 di antaranya reaktif.
“Rapid test ini untuk kali kedua dilakukan. Kami menyampaikan apresiasi kepada semua masyarakat yang sangat antusias mengikuti rapid test,” ujar Bendesa Adat Abianbase I Made Sunarta.
Menurut Sunarta yang juga Wakil Ketua DPRD Badung, rapid test pertama dilaksanakan pada 28 Juni 2020 lalu. Saat itu dari 369 orang yang mengikuti rapid test, ada 3 orang reaktif. Kini pada rapid test kedua, diikuti sebanyak 683 orang dan hasilnya juga diketahui 3 orang reaktif. “Untuk hasil rapid test yang kedua ini, krama Adat Abianbase cuma 1 orang yang reaktif, krama tamiu (warga pendatang) 2 orang yang reaktif,” ungkap Sunarta.
Sunarta mengatakan, terhadap warga yang reaktif, pihak prajuru bersama masyarakat sepakat tidak menjauhi atau ‘mengucilkan’ mereka. Namun, justru secara kemanusiaan akan memberi dukungan, memfasilitasi, dan membantu agar cepat sembuh.
“Saya selaku bendesa serta Wakil DPRD Badung mengucapkan terima kasih kepada krama Adat Abianbase yang antusias dan semangat bahu membahu mencegah Covid-19. Demikian juga Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Badung yang membantu warga kami dalam pelaksanaan rapid test ini,” ujar Sunarta.
“Kita berharap penyebaran Covid-19 di Desa Adat Abianbase terus berkurang, sehingga ke depan desa adat kami tetap bisa menjalankan aktivitasnya dengan standar protokol kesehatan Covid-19,” tandas Sunarta yang juga Ketua DPC Partai Demokrat Badung.
Sementara, Koordinator Kehumasan GTPP Covid-19 Badung IGN Jaya Saputra, membenarkan pelaksanaan rapid test di Desa Abianbase, Kelurahan Abianbase, Kecamatan Mengwi. “Iya, total dirapid 683 orang dengan 3 orang reaktif. Rinciannya, pelaksanaan rapid test di pasar setempat diikuti 212 orang dengan 1 reaktif, sedangkan di wantilan 471 orang dengan 2 orang reaktif,” ujar Jaya Saputra.
Menurut Jaya Saputra, kasus positif Covid-19 di Abianbase pertama kali disebabkan oleh adanya pekerja migran Indonesia (PMI) dan cleaning service (CS) Rumah Sakit Daerah (RSD) Mangusada Badung (sering disebut RS Kapal karena berlokasi di Kelurahan Kapal, Kecamatan Mengwi, Red) yang terpapar Covid-19. “Kalau kasus di Abianbase, ada dari PMI dan CS Rumah Sakit Kapal. Namun yang bersangkutan sudah dari awal dikarantina di rumah singgah, sehingga interaksi dengan masyarakat tidak terjadi,” tandas Jaya Saputra yang juga Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Badung. *asa
Krama Desa Adat Abianbase, Kelurahan Abianbase, Kecamatan Mengwi, dengan kesadaran sendiri mengikuti rapid test yang diselenggarakan atas kerjasama pihak desa adat dengan Dinas Kesehatan Badung di bawah koordinasi Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Badung, Selasa (7/7). Dari rapid test yang diikuti sebanyak 683 orang, 3 di antaranya reaktif.
“Rapid test ini untuk kali kedua dilakukan. Kami menyampaikan apresiasi kepada semua masyarakat yang sangat antusias mengikuti rapid test,” ujar Bendesa Adat Abianbase I Made Sunarta.
Menurut Sunarta yang juga Wakil Ketua DPRD Badung, rapid test pertama dilaksanakan pada 28 Juni 2020 lalu. Saat itu dari 369 orang yang mengikuti rapid test, ada 3 orang reaktif. Kini pada rapid test kedua, diikuti sebanyak 683 orang dan hasilnya juga diketahui 3 orang reaktif. “Untuk hasil rapid test yang kedua ini, krama Adat Abianbase cuma 1 orang yang reaktif, krama tamiu (warga pendatang) 2 orang yang reaktif,” ungkap Sunarta.
Sunarta mengatakan, terhadap warga yang reaktif, pihak prajuru bersama masyarakat sepakat tidak menjauhi atau ‘mengucilkan’ mereka. Namun, justru secara kemanusiaan akan memberi dukungan, memfasilitasi, dan membantu agar cepat sembuh.
“Saya selaku bendesa serta Wakil DPRD Badung mengucapkan terima kasih kepada krama Adat Abianbase yang antusias dan semangat bahu membahu mencegah Covid-19. Demikian juga Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Badung yang membantu warga kami dalam pelaksanaan rapid test ini,” ujar Sunarta.
“Kita berharap penyebaran Covid-19 di Desa Adat Abianbase terus berkurang, sehingga ke depan desa adat kami tetap bisa menjalankan aktivitasnya dengan standar protokol kesehatan Covid-19,” tandas Sunarta yang juga Ketua DPC Partai Demokrat Badung.
Sementara, Koordinator Kehumasan GTPP Covid-19 Badung IGN Jaya Saputra, membenarkan pelaksanaan rapid test di Desa Abianbase, Kelurahan Abianbase, Kecamatan Mengwi. “Iya, total dirapid 683 orang dengan 3 orang reaktif. Rinciannya, pelaksanaan rapid test di pasar setempat diikuti 212 orang dengan 1 reaktif, sedangkan di wantilan 471 orang dengan 2 orang reaktif,” ujar Jaya Saputra.
Menurut Jaya Saputra, kasus positif Covid-19 di Abianbase pertama kali disebabkan oleh adanya pekerja migran Indonesia (PMI) dan cleaning service (CS) Rumah Sakit Daerah (RSD) Mangusada Badung (sering disebut RS Kapal karena berlokasi di Kelurahan Kapal, Kecamatan Mengwi, Red) yang terpapar Covid-19. “Kalau kasus di Abianbase, ada dari PMI dan CS Rumah Sakit Kapal. Namun yang bersangkutan sudah dari awal dikarantina di rumah singgah, sehingga interaksi dengan masyarakat tidak terjadi,” tandas Jaya Saputra yang juga Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Badung. *asa
1
Komentar