Tenaga Kontrak Dispenda Gantung Diri
Tenaga kontrak Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Karangasem, I Kadek Supariana alias Kampek,32 ditemukan tewas gantung diri di pohon cokelat (kakao).
AMLAPURA, NusaBali
Tenaga kontrak Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Karangasem, I Kadek Supariana alias Kampek,32, asal Banjar Telaga, Desa Sibetan, Kecamatan Bebandem, Karangasem ditemukan tewas gantung diri di pohon cokelat (kakao) milik kakeknya di Banjar Abiansoan, Desa Bungaya Kangin, Kecamatan Bebandem, pukul 11.00 Wita, Senin (5/10). Belum diketahui pasti apa motif korban nekat lakukan ulah pati (bunuh diri), namun seorang anggota keluarganya sempat melihat korban bertengkar dengan seseorang sebelum kasus itu terjadi.
Informasi yang dihimpun, korban Kampek merupakan tenaga kontrak yang bertugas sebagai penjaga Portal Galian C di Pos Desa/Kecamatan Rendang. Selama ini, korban mengontrak rumah di belakang SMP Negeri 2 Amlapura. Namun sejak dua hari terakhir, dia menginap di rumah kakeknya, I Nengah Karsa, 54, di Banjar Abiansoan. Pada, Senin pagi korban sempat berbincang-bincang dengan kakeknya Karsa. Selanjutnya korban permisi untuk pergi ke kebun cokelat milik Karsa yang lokasinya sekitar 30 meter ke selatan rumah.
Ternyata kepergian korban telah berbekal selendang batik cokelat, terus menyusuri pohon cokelat yang berbuah lebat untuk memilih dahan pohon cokelat yang pas untuk gantung diri. Korban yang telah dikaruniai 3 putri ini saat ditemukan tergantung mengenakan kaos loreng hijau, topi hitam, celana hitam selutut.
Kasus itu terungkap setelah kakek Karsa mencari-cari korban hendak diajak makan siang, pukul 11.00 Wita. Ternyata Karsa menemukan korban bergelayutan, dan telah lemas. Karsa kaget, terus memberitahu istri korban I Gusti Ayu Sariani yang kemudian datang bersama kerabatnya. Salah satu keluarganya juga melapor ke Polsek Bebandem. Petugas Polsek Bebandem datang dipimpin Kapolsek AKP I Gede Juli, berkoordinasi dengan tenaga medis dari Puskesmas Bebandem, dr I Nengah Gandi.
Di lokasi istri dan bibi korban menangis histeris. Bibi korban Ni Nengah Rai, Ni Wayan Suriati, dan istri korban I Gusti Ayu Sariani,31, mengaku tidak mengetahui masalah yang menimpa korban. “Saya tidak tahu masalahnya,” ujar I Gusti Ayu Sariani berlinang air mata.
Kapolsek Bebandem, AKP I Gede Juli mengatakan, motifnya karena mengalami masalah pribadi. “Secara detail belum terungkap, yang jelas ada masalah pribadi,” ujarnya. Sedangkan tim medis Puskesmas Bebandem, dr Gandi memperkirakan korban meninggal 2-4 jam sejak ditemukan. “Badannya masih lemas, belum kaku,” kata dr Gandi. Jasad korban langsung diantar mobil ambulans Puskesmas Bebandem ke rumah duka di Banjar Telaga. Upacara penguburan akan digelar, Selasa (6/10) hari ini.
Komentar