Diduga Depresi, Pria Ditemukan Tewas Gantung Diri
TABANAN, NusaBali
Seorang pria I Gede Komang Dipta, 50, ditemukan tewas gantung diri di belakang rumahnya Jalan Gelatik Nomor 54 Banjar Pasekan, Desa Dajan Peken, Kecamatan Tabanan, Selasa (7/7) malam.
Korban diduga kuat nekat akhiri hidupnya secara tragis diduga memiliki penyakit diabetes yang tak kunjung sembuh.
Informasi yang dihimpun peristiwa ini diketahui, Selasa malam sekitar pukul 20.30 WITA. Saat itu istri korban Komang Ayu Sukanasih baru pulang dari mengasuh cucu dari anak pertamanya di Desa Bongan, Kecamatan Tabanan, tak melihat keberadaan korban.
Saat ke belakang rumahnya sontak istri dan kedua anak korban histeris karena melihat korban Komang Gede Dita sudah tergantung menggunakan tali plastik. Satu per satu warga pun berdatangan ke rumah korban. Warga pun menghubungi kakak korban yang bekerja di BRSU Tabanan.
Kapolsek Tabanan, Kompol I Nyoman Sukanada, membenarkan peristiwa tersebut. Berdasarkan keterangan anak korban, Ni Made Astidewi, 20, korban memiliki riwayat penyakit diabetes yang tak kunjung sembuh meskipun sudah dilakukan upaya pengobatan.
“Kemungkinan besar korban meninggal diduga karena depresi akibat penyakit diabetes yang diderita,” ungkap Kompol Sukanada, Rabu (8/7). Kata dia, evakuasi korban pun dilakukan menggunakan protokol Covid-19. Berdasarkan pemeriksaan luar tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan dalam tubuh korban. Korban murni meninggal karena gantung diri. “Keluarga menolak untuk diotopsi dan menerima kejadian sebagai musibah,” tandas Kompol Sukanada. *des
Informasi yang dihimpun peristiwa ini diketahui, Selasa malam sekitar pukul 20.30 WITA. Saat itu istri korban Komang Ayu Sukanasih baru pulang dari mengasuh cucu dari anak pertamanya di Desa Bongan, Kecamatan Tabanan, tak melihat keberadaan korban.
Saat ke belakang rumahnya sontak istri dan kedua anak korban histeris karena melihat korban Komang Gede Dita sudah tergantung menggunakan tali plastik. Satu per satu warga pun berdatangan ke rumah korban. Warga pun menghubungi kakak korban yang bekerja di BRSU Tabanan.
Kapolsek Tabanan, Kompol I Nyoman Sukanada, membenarkan peristiwa tersebut. Berdasarkan keterangan anak korban, Ni Made Astidewi, 20, korban memiliki riwayat penyakit diabetes yang tak kunjung sembuh meskipun sudah dilakukan upaya pengobatan.
“Kemungkinan besar korban meninggal diduga karena depresi akibat penyakit diabetes yang diderita,” ungkap Kompol Sukanada, Rabu (8/7). Kata dia, evakuasi korban pun dilakukan menggunakan protokol Covid-19. Berdasarkan pemeriksaan luar tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan dalam tubuh korban. Korban murni meninggal karena gantung diri. “Keluarga menolak untuk diotopsi dan menerima kejadian sebagai musibah,” tandas Kompol Sukanada. *des
Komentar