Pasangan Pengantin Baru Bunuh Bocah 5 Tahun
Ingin Kuasai Perhiasan
PASURUAN, NusaBali
Aura kebahagiaan semestinya menyelimuti pasangan MT (27) dan IM (19) yang baru menikah 2 minggu.
Namun kenyataannya, MT dan IM malah melakukan aksi biadab terhadap R, bocah 5 tahun yang tak lain adalah tetangganya sendiri. Demi ingin menguasai perhiasan R, MT dan IM tak cukup menghabisi nyawanya dengan sadis, tapi MT bahkan sempat menyetubuhi korban.
Kedua terduga pelaku yang ternyata masih tetangga korban diamankan setelah polisi melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi. Saat ini terduga pelaku masih menjalani pemeriksaan intensif.
R, ditemukan tewas di saluran irigasi di Desa Tanggulangin, Kejayan, Kabupaten Pasuruan. Perhiasan kalung, gelang dan anting milik bocah tersebut hilang.
Korban awalnya bermain bersama teman-temannya di dekat rumah tersangka. MT kemudian membujuk korban dengan mengiming-imingi akan dibelikan es krim. R ternyata diajak ke rumah MT. Di rumah itulah korban disetubuhi sebanyak 2 kali. MT kemudian memanggil istrinya IM.
"MT ini menyuruh istrinya mengambil 4 gelang krompyong, 1 gelang besar dan 1 kalung yang dipakai korban. Perhiasan itu kemudian diserahkan ke T dan disimpan di lemari. Kita berhasil amankan perhiasan itu dari rumah tersangka," kata Kapolres Pasuruan AKBP Rofiq Rifto Himawan, Rabu (8/7).
Setelah itu, MT menyeret korban ke saluran irigasi dan menyuruh istrinya mengambil kayu balok. MT kemudian memukul kepala bagian belakang dan bahu korban hingga korban tersungkur ke irigasi. Usai korban terjatuh, kepalanya ditenggelamkan ke parit sebanyak dua kali. Begitu memastikan Ri tak bernyawa, M. Tohir kemudian meninggalkan korban.
"Korban akhirnya meninggal karena gagal bernafas," terang Rofiq. Sekdes Tanggulangin, Abdul Karim, mengatakan saat mendatangi lokasi ia melihat tubuh korban sudah kaku di atas air. Namun ia menyakini korban belum lama tewas.
"Begitu ada warga yang lapor, saya langsung datang ke sini. Sudah di dalam sungai. Dari telinganya ada gelembung, seperti barusan mati. Saya angkat, sudah kaku," terangnya.
Putri pasangan Sucipto dan Satuha itu ditemukan pertama kali ditemukan warga yang menyambangi sawahnya sekitar pukul 17.00 WIB. Saat ditemukan, tubuhnya terendam air. Yang tampak dipermukaan hanya kepala, sebagian perut dan kaki. Baju bocah malang itu hampir terlepas dari badan. Sementara celananya masih terpakai.
Polisi yang menerima laporan mendatangi lokasi dan melakukan identifikasi. Setelah dilakukan identifikasi, mayat korban langsung dibawa ke RS Bhayangkara, Watukosek, Gempol, untuk diotopsi.
Pasutri TH dan IM, diamankan setelah polisi memeriksa sejumlah saksi. IM diamankan lebih dulu, kemudian dari hasil pengembangan polisi mengamankan suaminya, TH. "Mereka baru menikah dua minggu," terang Adrian. *
Kedua terduga pelaku yang ternyata masih tetangga korban diamankan setelah polisi melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi. Saat ini terduga pelaku masih menjalani pemeriksaan intensif.
R, ditemukan tewas di saluran irigasi di Desa Tanggulangin, Kejayan, Kabupaten Pasuruan. Perhiasan kalung, gelang dan anting milik bocah tersebut hilang.
Korban awalnya bermain bersama teman-temannya di dekat rumah tersangka. MT kemudian membujuk korban dengan mengiming-imingi akan dibelikan es krim. R ternyata diajak ke rumah MT. Di rumah itulah korban disetubuhi sebanyak 2 kali. MT kemudian memanggil istrinya IM.
"MT ini menyuruh istrinya mengambil 4 gelang krompyong, 1 gelang besar dan 1 kalung yang dipakai korban. Perhiasan itu kemudian diserahkan ke T dan disimpan di lemari. Kita berhasil amankan perhiasan itu dari rumah tersangka," kata Kapolres Pasuruan AKBP Rofiq Rifto Himawan, Rabu (8/7).
Setelah itu, MT menyeret korban ke saluran irigasi dan menyuruh istrinya mengambil kayu balok. MT kemudian memukul kepala bagian belakang dan bahu korban hingga korban tersungkur ke irigasi. Usai korban terjatuh, kepalanya ditenggelamkan ke parit sebanyak dua kali. Begitu memastikan Ri tak bernyawa, M. Tohir kemudian meninggalkan korban.
"Korban akhirnya meninggal karena gagal bernafas," terang Rofiq. Sekdes Tanggulangin, Abdul Karim, mengatakan saat mendatangi lokasi ia melihat tubuh korban sudah kaku di atas air. Namun ia menyakini korban belum lama tewas.
"Begitu ada warga yang lapor, saya langsung datang ke sini. Sudah di dalam sungai. Dari telinganya ada gelembung, seperti barusan mati. Saya angkat, sudah kaku," terangnya.
Putri pasangan Sucipto dan Satuha itu ditemukan pertama kali ditemukan warga yang menyambangi sawahnya sekitar pukul 17.00 WIB. Saat ditemukan, tubuhnya terendam air. Yang tampak dipermukaan hanya kepala, sebagian perut dan kaki. Baju bocah malang itu hampir terlepas dari badan. Sementara celananya masih terpakai.
Polisi yang menerima laporan mendatangi lokasi dan melakukan identifikasi. Setelah dilakukan identifikasi, mayat korban langsung dibawa ke RS Bhayangkara, Watukosek, Gempol, untuk diotopsi.
Pasutri TH dan IM, diamankan setelah polisi memeriksa sejumlah saksi. IM diamankan lebih dulu, kemudian dari hasil pengembangan polisi mengamankan suaminya, TH. "Mereka baru menikah dua minggu," terang Adrian. *
1
Komentar