Uji Swab, Pedagang Pasar Kidul yang Absen Dijemput Petugas
BANGLI, NusaBali
Ratusan pedagang di Pasar Kidul, Bangli telah menjalani rapid test missal pada, Kamis (9/7).
Dari rapid test tersebut hasilnya 84 orang pedagang reaktif. Kemudian pedagang tersebut menjalani uji swab pada, Jumat (10/7) pagi. Dari 84 orang rupanya ada yang tidak hadir alias absen. Menyikapi hal tersebut, petugas mendatangi pedagang tersebut.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Bangli, I Wayan Gunawan, mengatakan uji swab kedua adalah menindaklanjuti hasil rapid test yang dilakukan pada, Kamis yakni dari 575 pedagang yang mengikuti rapid test hasilnya 84 orang reaktif. Begitu hasil rapid menunjukkan reaktif, petugas langsung lakukan uji swab. "Mengacu SOP terkait penanganan Covid-19 pedagang yang reaktif kembali menjalani uji swab kedua. Hari ini (Jumat) dilaksanakan uji swab kedua,” jelasnya.
Di sisi lain, pedagang yang harusnya menjalani uji swab, namun tidak datang langsung didatangi petugas. "Setelah uji swab, 84 pedagang ini menjalani karantina mandiri sembari menunggu hasil swab turun," sebutnya. Untuk memastikan pedagang tidak berjualan, tentu ada petugas yang melakukan pemantauan.
Disinggung soal perlakuan terhadap pedagang yang belum mengikuti rapid test, kata Wayan Gunawan jika pihaknya kini sedang melakukan pendataan terhadap pedagang yang belum mengikuti rapid test. "Kami sudah memerintahkan pengelola pasar untuk mendata pedagang yang belum di-rapid test, dan kami akan kembali berkoordinasi dengan Diskes untuk pelaksanaan rapid test jilid II yang akan menyasar pedagang yang belum dirapid,” ungkapnya.
Menurutnya, di Pasar Kidul, ada sekitar 800-an pedagang. Kemudian bagi pedagang yang tidak mau dirapid tentu konsekuensinya sangat jelas, yakni dilarang untuk berjualan di Pasar Kidul.
“Sudah secara tegas bapak bupati memberikan peringatan bagi pedagang yang tidak mau dirapid test dilarang berjualan dan pemberlakuanya mulai hari ini (kemarin),” tandasnya. Di lain pihak, Humas Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Bangli, I Wayan Dirgayusa, mengatakan pelaksanaan rapid test di pasar adalah sebagai bentuk tindak lanjut dari instruksi gugus tugas provinsi. Berkaca dari kasus positif Covid-19 di beberapa kabupaten, ternyata hipotesanya ada di pasar. "Pasar menjadi salah satu klaster penyebaran covid-19. Memang kini kami fokus penanganan di Pasar. Tentu tidak hanya Pasar Kidul, tetapi juga pasar lainnya yang ada di Bangli," sebutnya. *esa
Komentar