Eks Karo Humas Provinsi Bali Meninggal Mendadak
GIANYAR, NusaBali
Panglingsir Puri Ageng Sukawati, Desa/Kecamatan Sukawati, Gianyar, Anak Agung Gde Bagus Netra, 72, meninggal mendadak dalam perawatan di RS Bros, Niti Mandala Denpasar, Kamis (9/7) sore pukul 15.10 Wita.
Mantan Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Bali era Gubernur Dewa Made Beratha ini menghembuskan napas terakhir hanya berselang 5 jam setelah dilarikan keluarganya ke rumah sakit.
Putra bungsu almarhum, Anak Agung Gede Alit Agung, mengatakan ayahnya semula mengeluh sakit gigi. Sempat diajak ke dokter, lalu diberikan obat sakit maag. Namun, kondisinya tidak kunjung membaik.
Karena kondisinya semakin drop, almarhum Bagus Netra kemudian dilarikan ke RS Bros, Niti Mandala Denpasar, Kamis, 9 Juli 2020 pagi pukul 10.00 Wita. Namun, 5 jam setelah dirawat, Bagus Netra yang juga pernah menjabat Kepala Adat Istiadat Dinas Kebudayaan Provinsi Bali menghembuskan napas terakhir, Kamis sore pukul 15.10 Wita.
“Padahal, saat dirawat, papa (almarhum) sudah sempat bisa diajak bercanda. Tapi, beberapa saat kemudian, papa melepas senyum terakhir sebelum menutup mata dan meninggalkan kami buat selamanya. Senyum terakhir kalinya itu tidak bisa kami lupakan,” jelas Alit Agung saat ditemui NusaBali di rumah duka di Puri Ageng Sukawati, Jumat (10/7).
Menurut Alit Agung, kepergian almarhum Bagus Netra memang terasa mendadak. Padahal, lima hari sebelum meninggal, almarhum masih sempat nyetir mobil sendiri ke kampung saat Saraswati pada Samniscara Umanis Watugunung, Sabtu, 4 Juli 2020 lalu.
Alit Agung Menyebutkan, almarhum Bagus Netra juga biasa rutin olahraga keliling di seputar Monumen Perjuangan Rakyat Bali ‘Bajra Sabndhi’, Lapangan Puputan Margarana Niti Mandala Denpasar. “Sungguh, keluarga shock karena semua terjadi begitu tiba-tiba. Namun, kami berusaha ikhlas,” terang Alit Agung.
Almarhum Bagus Netra sendiri berbulang buat selamanya dengan meninggalkan istri tercinta Anak Agung Mas Istri Agung, 66, serta dua orang anak, yakni Anak Agung Istri Surya Kencana Wati dan Anak Agung Gede Alit Agung.
Hingga Jumat kemarin, jenazah almarhum masih disemayamkan di Rumah Duka RSAD Udayana Denpasar. Rencananya, upacara palebon jenazah almarhum akan dilaksanakan pada Wraspati Pon Landep, Kamis (16/7) depan. “Jenazah almarhum rencananya akan dibawa pulang ke rumah duka di Puri Ageng Sukawasti, Sabtu besok (hari ini),” papar Alit Agung.
Almarhum Anak Agung Gde Bagus Netra sendiri mengawali kariernya dengan menjadi Staff TU di SMAN 2 Denpasar. Kemudian, almarhum yang fasih berbahasa Inggris diajak Wayan Jigra pindah ke SMAN 4 Denpasar. “Papa kemudian menjabat sebagai Kepala TU SMAN 4 Denpasar,” kenang Alit Agung.
Selanjutnya, karier Bagus Netra menanjak dengan menduduki sejumlah jabatan penting. Dimulai dari Kasubag Penerangan Dinas Pendidikan Provinsi Bali, lalu Kepala Bidang Kesenian Dinas Pendidikan Provinsi Bali, Kepala Adat Istiadat Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, hingga terakhir sebagai Karo Humas Protokol Setda Provinsi Bali di era Gubernur Dewa Made Beratha. *nvi
Putra bungsu almarhum, Anak Agung Gede Alit Agung, mengatakan ayahnya semula mengeluh sakit gigi. Sempat diajak ke dokter, lalu diberikan obat sakit maag. Namun, kondisinya tidak kunjung membaik.
Karena kondisinya semakin drop, almarhum Bagus Netra kemudian dilarikan ke RS Bros, Niti Mandala Denpasar, Kamis, 9 Juli 2020 pagi pukul 10.00 Wita. Namun, 5 jam setelah dirawat, Bagus Netra yang juga pernah menjabat Kepala Adat Istiadat Dinas Kebudayaan Provinsi Bali menghembuskan napas terakhir, Kamis sore pukul 15.10 Wita.
“Padahal, saat dirawat, papa (almarhum) sudah sempat bisa diajak bercanda. Tapi, beberapa saat kemudian, papa melepas senyum terakhir sebelum menutup mata dan meninggalkan kami buat selamanya. Senyum terakhir kalinya itu tidak bisa kami lupakan,” jelas Alit Agung saat ditemui NusaBali di rumah duka di Puri Ageng Sukawati, Jumat (10/7).
Menurut Alit Agung, kepergian almarhum Bagus Netra memang terasa mendadak. Padahal, lima hari sebelum meninggal, almarhum masih sempat nyetir mobil sendiri ke kampung saat Saraswati pada Samniscara Umanis Watugunung, Sabtu, 4 Juli 2020 lalu.
Alit Agung Menyebutkan, almarhum Bagus Netra juga biasa rutin olahraga keliling di seputar Monumen Perjuangan Rakyat Bali ‘Bajra Sabndhi’, Lapangan Puputan Margarana Niti Mandala Denpasar. “Sungguh, keluarga shock karena semua terjadi begitu tiba-tiba. Namun, kami berusaha ikhlas,” terang Alit Agung.
Almarhum Bagus Netra sendiri berbulang buat selamanya dengan meninggalkan istri tercinta Anak Agung Mas Istri Agung, 66, serta dua orang anak, yakni Anak Agung Istri Surya Kencana Wati dan Anak Agung Gede Alit Agung.
Hingga Jumat kemarin, jenazah almarhum masih disemayamkan di Rumah Duka RSAD Udayana Denpasar. Rencananya, upacara palebon jenazah almarhum akan dilaksanakan pada Wraspati Pon Landep, Kamis (16/7) depan. “Jenazah almarhum rencananya akan dibawa pulang ke rumah duka di Puri Ageng Sukawasti, Sabtu besok (hari ini),” papar Alit Agung.
Almarhum Anak Agung Gde Bagus Netra sendiri mengawali kariernya dengan menjadi Staff TU di SMAN 2 Denpasar. Kemudian, almarhum yang fasih berbahasa Inggris diajak Wayan Jigra pindah ke SMAN 4 Denpasar. “Papa kemudian menjabat sebagai Kepala TU SMAN 4 Denpasar,” kenang Alit Agung.
Selanjutnya, karier Bagus Netra menanjak dengan menduduki sejumlah jabatan penting. Dimulai dari Kasubag Penerangan Dinas Pendidikan Provinsi Bali, lalu Kepala Bidang Kesenian Dinas Pendidikan Provinsi Bali, Kepala Adat Istiadat Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, hingga terakhir sebagai Karo Humas Protokol Setda Provinsi Bali di era Gubernur Dewa Made Beratha. *nvi
Komentar