STAHN Mpu Kuturan Gelar Wisuda Virtual
Wisuda virtual digelar untuk menghindari potensi transmisi atau penularan Covid-19.
SINGARAJA, NusaBali
Sebanyak 153 orang mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri (STAHN) Mpu Kuturan Singaraja diwisuda. Namun dari gelaran kelulusan itu hanya enam orang perwakilan yang dihadirkan untuk diwisuda langsung, selebihnya mengikuti wisuda secara virtual, Jumat (10/7) pagi.
Ketua STAHN Mpu Kuturan, Prof Dr Drs I Made Suweta MSi, menjelaskan wisuda virtual ini terpaksa dilakukan karena masa pandemi Covid-19. Wisuda virtual yang digelar pun disebut Prof Suweta untuk menghindari potensi transmisi atau penularan. “Namun, di sisi lain wisuda harus dilakukan sebagai penanda mahasiswa telah selesai proses studinya,” ujar dia.
Ratusan wisudawan ini terinci di antaranya dari program studi PGSD sebanyak 96 orang, PGPAUD sebanyak 16 orang, Pendidikan Agama Hindu sebanyak 27 orang, Sastra Agama Pendidikan Bahasa Bali sebanyak 4 orang, Prodi Penerangan Agama Hindu sebanyak 4 orang, dan Program Pasca Sarjana Pendidikan Agama Hindu sebanyak 6 orang.
Sebagai perguruan tinggi bernuansa Hindu ini, STAHN Mpu Kuturan juga menyediakan sejumlah beasiswa. Hal itu untuk memberikan kesempatan pemuda Hindu mengenyam pendidikan yang lebih tinggi. Hingga kini STAHN Mpu Kuturan memiliki 1.235 orang mahasiswa yang hampir seluruhnya mendapatkan beasiswa, baik Bidikmisi, PPA maupun BBM.
“Kami tidak hanya berpikir meningkatan kecerdasan, tapi banyak umat Hindu masih miskin, tidak mampu kuliah. Tetapi dengan adanya STAHN Mpu Kuturan ini bisa bermanfaat untuk umat Hindu. Kami fasilitasi di sini dengan beasiswa,” imbuh Prof Suweta.
Kesiapan STAHN Mpu Kuturan mencetak lulusan yang berkualitas saat ini juga dipenuhi dengan kampus baru di Pulau Menjangan kawasan Kelurahan Banyuning megah di lahan seluas satu hektare. Menurutnya umat Hindu seluruh Nusantara tidak usah bingung jika ingin kuliah. STAHN Mpu Kuturan menyatakan diri siap dengan fasilitas pendukung termasuk SDM dosen-dosen muda yang inovatif dan energik. Setelah menuntaskan kuliah di STAHN Mpu Kuturan, seluruh lulusannya diharapkan dapat menerapkan ilmu yang didapat di bangku kuliah. “Kami bertekad membentuk lulusan yang cerdas terampil dan berkarakter Tri Kaya Parisudha, Tetapi tetap berbakti kepada agama dan negara,” tegasnya.
Sementara itu, salah seorang wisudawan, Putu Erta Pujiani mengaku akan siap mengamalkan ilmu yang diperolehnya di bangku kuliah di masyarakat. ia pun mengajak generasi muda Hindu untuk tak bingung memilih perguruan tinggi setelah lulus SMA/SMK. “Biaya kuliah murah, berkualitas dan sangat representatif. Setelah tamat saya juga sudah diterima untuk mengajar di salah satu SD di Busungbiu,” akunya.*k23
Sebanyak 153 orang mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri (STAHN) Mpu Kuturan Singaraja diwisuda. Namun dari gelaran kelulusan itu hanya enam orang perwakilan yang dihadirkan untuk diwisuda langsung, selebihnya mengikuti wisuda secara virtual, Jumat (10/7) pagi.
Ketua STAHN Mpu Kuturan, Prof Dr Drs I Made Suweta MSi, menjelaskan wisuda virtual ini terpaksa dilakukan karena masa pandemi Covid-19. Wisuda virtual yang digelar pun disebut Prof Suweta untuk menghindari potensi transmisi atau penularan. “Namun, di sisi lain wisuda harus dilakukan sebagai penanda mahasiswa telah selesai proses studinya,” ujar dia.
Ratusan wisudawan ini terinci di antaranya dari program studi PGSD sebanyak 96 orang, PGPAUD sebanyak 16 orang, Pendidikan Agama Hindu sebanyak 27 orang, Sastra Agama Pendidikan Bahasa Bali sebanyak 4 orang, Prodi Penerangan Agama Hindu sebanyak 4 orang, dan Program Pasca Sarjana Pendidikan Agama Hindu sebanyak 6 orang.
Sebagai perguruan tinggi bernuansa Hindu ini, STAHN Mpu Kuturan juga menyediakan sejumlah beasiswa. Hal itu untuk memberikan kesempatan pemuda Hindu mengenyam pendidikan yang lebih tinggi. Hingga kini STAHN Mpu Kuturan memiliki 1.235 orang mahasiswa yang hampir seluruhnya mendapatkan beasiswa, baik Bidikmisi, PPA maupun BBM.
“Kami tidak hanya berpikir meningkatan kecerdasan, tapi banyak umat Hindu masih miskin, tidak mampu kuliah. Tetapi dengan adanya STAHN Mpu Kuturan ini bisa bermanfaat untuk umat Hindu. Kami fasilitasi di sini dengan beasiswa,” imbuh Prof Suweta.
Kesiapan STAHN Mpu Kuturan mencetak lulusan yang berkualitas saat ini juga dipenuhi dengan kampus baru di Pulau Menjangan kawasan Kelurahan Banyuning megah di lahan seluas satu hektare. Menurutnya umat Hindu seluruh Nusantara tidak usah bingung jika ingin kuliah. STAHN Mpu Kuturan menyatakan diri siap dengan fasilitas pendukung termasuk SDM dosen-dosen muda yang inovatif dan energik. Setelah menuntaskan kuliah di STAHN Mpu Kuturan, seluruh lulusannya diharapkan dapat menerapkan ilmu yang didapat di bangku kuliah. “Kami bertekad membentuk lulusan yang cerdas terampil dan berkarakter Tri Kaya Parisudha, Tetapi tetap berbakti kepada agama dan negara,” tegasnya.
Sementara itu, salah seorang wisudawan, Putu Erta Pujiani mengaku akan siap mengamalkan ilmu yang diperolehnya di bangku kuliah di masyarakat. ia pun mengajak generasi muda Hindu untuk tak bingung memilih perguruan tinggi setelah lulus SMA/SMK. “Biaya kuliah murah, berkualitas dan sangat representatif. Setelah tamat saya juga sudah diterima untuk mengajar di salah satu SD di Busungbiu,” akunya.*k23
Komentar