Feng Shui Apartemen (Bagian 1)
Apabila ada pertanyaan; Samakah penerapan Feng Shui di apartemen dengan Feng Shui di rumah. Maka, jawaban yang paling tepat adalah; tidak jauh beda.
Paling-paling perbedaannya hanyalah tidak adanya lahan terbuka pada apartemen seperti halnya taman dalam sebuah rumah. Tapi, itu bukan masalah. Memang, ada sedikit kesulitan dalam menentukan arah hadap sebuah apartemen. Sebab, pada sebuah rumah, arah pintu utama dijadikan sebagai arah hadap. Sedangkan pada apartemen, ornamen yang langsung menghadap ke areal terbuka adalah jendela kaca. Sedangkan pintu masuk utama sebuah apartemen langsung menghadap ke lorong penghubung antar-ruang yang kerap terkesan temaram.
Lalu, manakah yang disebut sebagai sebuah arah hadap apartemen Anda? Jawabnya, tetaplah berpegang pada pintu utama sebagai arah hadap dan mulut energi apartemen Anda. Memang, dengan teori demikian, Anda dihadapkan pada hawa energi ‘Yin’ yang kuat pada suasana temaram lorong penghubung. Untuk mensiasatinya, cobalah Anda minta izin pada pihak manajemen apartemen untuk mengizinkan Anda menempatkan sebatang tanaman atau cahaya tambahan.
Yang pasti, Feng Shui sebuah apartemen sama halnya dengan Feng Shui rumah. Yakni perlu keseimbangan antara energi ‘Yin’ dengan ‘Yang’. Dan, tentu saja hal itu bisa Anda hadirkan dengan penataan interior, warna, atau dengan memilih apartemen lantai ke berapa yang akan Anda tempati. Lebih tinggi letaknya, tentunya akan lebih baik. Karena, pemandangan dan pencahayaan yang Anda dapatkan akan jauh lebih baik daripada lantai yang lebih rendah. Mungkin, ini juga menyebabkan pihak manajemen apartemen biasanya memasang harga lebih tinggi untuk lantai atas. Selain itu, bisa juga dengan memilih angka lantai sesuai dengan angka ‘Kua’ Anda. Dan, hal yang harus dihindari adalah jangan memilih lantai apartemen yang dekat dengan garasi, atau lantai parkir sebagai lalu lalang kendaraan. Atau, jangan pula memilih lantai yang dekat dengan tempat pembuangan sampah atau limbah apartemen.
Mendesain Ulang Apartemen
Anda pasti mengetahui apartemen jenis One Room Living. Sesuai dengan namanya, apartemen jenis ini hanya memiliki sebuah ruang sempit tanpa penyekat. Dari sisi desain, jenis ini memang kurang menyenangkan. Bahkan terkadang dapat menimbulkan klaustrofobia (rasa takut pada ruang sempit yang tertutup) pada sang penghuni atau siapa pun yang melihatnya. Namun, bukan berarti jenis one room living ini tidak bisa menyenangkan. Jika jenis ini menjadi pilihan Anda, ada dua pilihan. Pilihan pertama, Anda dapat membiarkan ruangannya tetap terbuka tanpa penyekat. Atau, pilihan kedua Anda bisa membagi ruang sempit itu menjadi beberapa bagian untuk aktivitas Anda. Anda bisa memanfaatkan screen atau meletakkan sebuah furniture sederhana yang dapat berfungsi sebagai pembatas antar-ruang. Batasi penggunaan warna yang mencolok dan berlebihan. Warna yang paling cocok untuk apartemen sempit adalah yang sedikit pucat atau cool.
Kemudian, isilah ruang apartemen Anda dengan furniture sederhana yang tidak memakan tempat. Sebuah lekukan pada dinding bisa Anda manfaatkan sebagai pengganti rak koleksi buku Anda. Sebuah sofa yang juga berfungsi sebagai tempat tidur mungkin akan menjadi sebuah pilihan yang terbaik. Hindari bentuk-bentuk rumit yang mengganggu pandangan seperti tirai, taplak meja atau bed cover. Dan yang pasti, hindari kesemrawutan yang bisa membawa kekusutan dalam pikiran Anda.
Ruangan yang Terkesan Gelap
Warna cerah sepertinya cocok untuk apartemen Anda yang cenderung suram. Suasana segar dapat Anda hadirkan dengan tirai sederhana yang rapi, dan ditambah dengan beberapa tanaman hidup dalam pot kecil. Kehadiran cermin bisa membantu pantulan cahaya yang datang dari kaca jendela kaca sehingga mampu membatasi kehadiran bayangan di sudut ruang yang gelap. Gunakan kap lampu tembus pandang yang tidak menimbulkan efek bayangan. *
Komentar