Pedagang Protes Di-Swab Dua Kali
Dirut Perumda Pasar: Ada Miskomunikasi
Alasan GTPP Covid-19 untuk melakukan swab test kedua kalinya dalam waktu yang begitu dekat juga dipertanyakan.
DENPASAR, NusaBali
Sebanyak 19 pedagang di Pasar Abiantimbul, Desa Pemecutan Klod, Denpasar Barat protes dengan aturan swab test dua kali, Senin (13/7). Mereka protes karena hasil swab yang baru keluar dua hari yang lalu, Sabtu (10/7) sudah dinyatakan negatif, namun didatangi pihak puskesmas kembali untuk dilakukan swab kedua. Proses tersebut juga menjadi pertanyaan dari Perumda Pasar Sewakadarma Kota Denpasar yang mengetahui proses swab sebelumnya hanya cukup sekali saja.
Dirut Perumda Pasar Sewakadarma Kota Denpasar, IB Kompyang Wiranata, saat dihubungi, Senin (13/7) mengungkapkan, para pedagang yang protes terhadap swab kedua ini terjadi karena miskomunikasi. Dimana pedagang yang sudah di-swab kembali akan dilakukan swab kedua dengan jangka waktu yang berdekatan.
Dikatakan Wiranata, kronologis sampai penolakan tersebut terjadi awalnya karena ada seorang pedagang ikan di Pasar Abiantimbul mengalami demam berdarah sejak 12 Juni 2020 dan dirawat di rumah sakit. Karena mengalami demam semakin tinggi, maka pedagang ini dilakukan swab test pada 28 Juni 2020 dan dinyatakan positif Covid-19 (virus Corona).
Dengan ditemukan satu pedagang yang positif, tim surveillance dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kota langsung melakukan tracing ke pedagang yang sudah sempat kontak langsung. "Pedagang ini sudah tidak buka sejak tanggal 12 (Juni), jadi dilakukan lah tracing. Dari hasil tracing ada 25 pedagang yang sempat kontak langsung dan dilakukan swab test tanggal 3 Juli 2020," jelasnya.
Dari hasil swab itu, ada 6 pedagang yang dinyatakan positif tanggal 10 Juli 2020. Sedangkan 19 lainnya dinyatakan negatif. Setelah itu, dilakukan lagi tracing kembali untuk radius 10 meter dan ditemukan sebanyak 16 pedagang. Sebanyak 16 pedagang ini direncanakan akan dilakukan swab test Senin (13/7) kemarin.
Namun, kata Wiranata, bukan hanya 16 pedagang yang akan di-swab, yang negatif sebelumnya sebanyak 19 pedagang juga kembali didatangi oleh pihak Puskesmas Denpasar Barat II untuk dilakukan swab test lagi, sehingga 19 pedagang ini protes. Dengan protes pedagang yang sudah dinyatakan negatif, sebanyak 16 pedagang lainnya ikut terprovokasi sehingga terjadi perselisihan.
"Yang bikin protes, mereka sudah dinyatakan negatif, tetapi ingin di-swab lagi. Apalagi mereka kan tahu juga kalau swab itu hanya sekali belum pernah tau kalau swab sampai dua kali setelah dinyatakan negatif. Mereka (GTPP) juga tidak ada koordinasi. Jadi ini yang membuat mereka bertanya-tanya," ungkap Wiranata yang akrab disapa Gus Kowi, ini.
Mantan Ketua Komisi II DPRD Kota Denpasar ini juga mempertanyakan kepada GTPP alasan untuk melakukan swab test kedua kalinya dengan waktu yang begitu dekat hanya berselang tiga hari. "Dengan kasus seperti ini hasil koordinasi kami tadi, bahwa untuk yang 19 pedagang yang sudah dinyatakan negatif diputuskan tidak lagi dilakukan swab. Sedangkan untuk 16 pedagang tetap akan dilakukan swab test besok (hari ini, red)," ungkap Gus Kowi. *mis
Dirut Perumda Pasar Sewakadarma Kota Denpasar, IB Kompyang Wiranata, saat dihubungi, Senin (13/7) mengungkapkan, para pedagang yang protes terhadap swab kedua ini terjadi karena miskomunikasi. Dimana pedagang yang sudah di-swab kembali akan dilakukan swab kedua dengan jangka waktu yang berdekatan.
Dikatakan Wiranata, kronologis sampai penolakan tersebut terjadi awalnya karena ada seorang pedagang ikan di Pasar Abiantimbul mengalami demam berdarah sejak 12 Juni 2020 dan dirawat di rumah sakit. Karena mengalami demam semakin tinggi, maka pedagang ini dilakukan swab test pada 28 Juni 2020 dan dinyatakan positif Covid-19 (virus Corona).
Dengan ditemukan satu pedagang yang positif, tim surveillance dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kota langsung melakukan tracing ke pedagang yang sudah sempat kontak langsung. "Pedagang ini sudah tidak buka sejak tanggal 12 (Juni), jadi dilakukan lah tracing. Dari hasil tracing ada 25 pedagang yang sempat kontak langsung dan dilakukan swab test tanggal 3 Juli 2020," jelasnya.
Dari hasil swab itu, ada 6 pedagang yang dinyatakan positif tanggal 10 Juli 2020. Sedangkan 19 lainnya dinyatakan negatif. Setelah itu, dilakukan lagi tracing kembali untuk radius 10 meter dan ditemukan sebanyak 16 pedagang. Sebanyak 16 pedagang ini direncanakan akan dilakukan swab test Senin (13/7) kemarin.
Namun, kata Wiranata, bukan hanya 16 pedagang yang akan di-swab, yang negatif sebelumnya sebanyak 19 pedagang juga kembali didatangi oleh pihak Puskesmas Denpasar Barat II untuk dilakukan swab test lagi, sehingga 19 pedagang ini protes. Dengan protes pedagang yang sudah dinyatakan negatif, sebanyak 16 pedagang lainnya ikut terprovokasi sehingga terjadi perselisihan.
"Yang bikin protes, mereka sudah dinyatakan negatif, tetapi ingin di-swab lagi. Apalagi mereka kan tahu juga kalau swab itu hanya sekali belum pernah tau kalau swab sampai dua kali setelah dinyatakan negatif. Mereka (GTPP) juga tidak ada koordinasi. Jadi ini yang membuat mereka bertanya-tanya," ungkap Wiranata yang akrab disapa Gus Kowi, ini.
Mantan Ketua Komisi II DPRD Kota Denpasar ini juga mempertanyakan kepada GTPP alasan untuk melakukan swab test kedua kalinya dengan waktu yang begitu dekat hanya berselang tiga hari. "Dengan kasus seperti ini hasil koordinasi kami tadi, bahwa untuk yang 19 pedagang yang sudah dinyatakan negatif diputuskan tidak lagi dilakukan swab. Sedangkan untuk 16 pedagang tetap akan dilakukan swab test besok (hari ini, red)," ungkap Gus Kowi. *mis
Komentar