MPLS Online, Siswa Wajib Setor Karya Tulis
AMLAPURA, NusaBali
Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) SMA negeri dan SMA swasta di Karangasem secara online, Senin (13/7).
Hanya saja MPLS online ini kurang optimal menjangkau seluruh siswa. Khusus MPLS di SMA PGRI Amlapura, seluruh siswa wajib setor karya tulis dengan tema Belajar dan Covid-19. Karya tulis ini disetor di hari terakhir MPLS.
Kasek SMA PGRI Amlapura, I Ketut Jelantik, membuka MPLS yang ditayangkan live melalui Youtube. Selanjutnya profile sekolah dan prestasi serta profile guru ditayangkan melalui video sehingga siswa baru bisa mengenal dan memantaunya melalui aplikasi. MPLS diagendakan dari tanggal 13-15 Juli 2020. Di akhir acara seluruh siswa wajib setor karya tulis dikirim melalui aplikasi yang telah disediakan. “Saya akan pantau sejauh mana siswa berbakat bidang karya tulis untuk dibina lebih lanjut,” ungkap Ketua Panitia MPLS SMA PGRI Amlapura, I Gede Aries Pidrawan.
Selama MPLS, siswa hanya bisa menyimak tayangan dari pihak sekolah. Siswa hanya bisa memberikan komentar dan saran. Sebanyak 152 siswa baru ikut MPLS, terpantau mengikuti secara online hanya 145 orang. Sisanya masih akan dilacak keberadaannya. Terpisah, Kasek SMAN Rendang, Putu Sudibawa, mengatakan pihak sekolah mengirim tayangan lingkungan sekolah berupa video ke WA grup siswa. Selanjutnya siswa mengirim pendapatnya secara singkat. Seluruh materi MPLS dikirim melalui grup WA siswa, mulai dari tayangan video situasi sekolah, profile guru-guru pengajar SMAN Rendang, hingga materi yang mesti dikerjakan.
“Misalnya tayangan video lingkungan sekolah dan profile guru pengajar, selanjutnya siswa memberikan respons balik, ternyata yang menonton tayangan video itu sebanyak 400 orang, padahal jumlah siswa baru sebanyak 288 siswa, itu artinya MPLS telah berjalan optimal,” kata Putu Sudibawa. Sedangkan materi MPLS yang dikirim lewat WA grup, siswa wajib mengerjakan dan mengirim tugas-tugasnya melalui WA grup juga. “Hanya saja siswa tidak bisa tatap muka, tidak bisa video call,” lanjutnya.
Sedangkan Kasek SMAN 1 Amlapura, Wayan Sugiana, mengatakan sebelum digelar MPLS buat WA grup yang anggotanya siswa kelas X sebanyak 254 siswa, terbagi 8 rombongan belajar. “Video tentang sekolah dan profil guru-guru pengajar dikirim melalui WA grup. Dengan cara itu siswa mengenal lingkungan sekolah dan mengenal wajah-wajah guru pengajar di SMAN 1 Amlapura,” jelas Wayan Sugiana. Dikatakan, siswa wajib melakukan screenshot, selanjutnya mengirim screenshot ke WA grup. *k16
Kasek SMA PGRI Amlapura, I Ketut Jelantik, membuka MPLS yang ditayangkan live melalui Youtube. Selanjutnya profile sekolah dan prestasi serta profile guru ditayangkan melalui video sehingga siswa baru bisa mengenal dan memantaunya melalui aplikasi. MPLS diagendakan dari tanggal 13-15 Juli 2020. Di akhir acara seluruh siswa wajib setor karya tulis dikirim melalui aplikasi yang telah disediakan. “Saya akan pantau sejauh mana siswa berbakat bidang karya tulis untuk dibina lebih lanjut,” ungkap Ketua Panitia MPLS SMA PGRI Amlapura, I Gede Aries Pidrawan.
Selama MPLS, siswa hanya bisa menyimak tayangan dari pihak sekolah. Siswa hanya bisa memberikan komentar dan saran. Sebanyak 152 siswa baru ikut MPLS, terpantau mengikuti secara online hanya 145 orang. Sisanya masih akan dilacak keberadaannya. Terpisah, Kasek SMAN Rendang, Putu Sudibawa, mengatakan pihak sekolah mengirim tayangan lingkungan sekolah berupa video ke WA grup siswa. Selanjutnya siswa mengirim pendapatnya secara singkat. Seluruh materi MPLS dikirim melalui grup WA siswa, mulai dari tayangan video situasi sekolah, profile guru-guru pengajar SMAN Rendang, hingga materi yang mesti dikerjakan.
“Misalnya tayangan video lingkungan sekolah dan profile guru pengajar, selanjutnya siswa memberikan respons balik, ternyata yang menonton tayangan video itu sebanyak 400 orang, padahal jumlah siswa baru sebanyak 288 siswa, itu artinya MPLS telah berjalan optimal,” kata Putu Sudibawa. Sedangkan materi MPLS yang dikirim lewat WA grup, siswa wajib mengerjakan dan mengirim tugas-tugasnya melalui WA grup juga. “Hanya saja siswa tidak bisa tatap muka, tidak bisa video call,” lanjutnya.
Sedangkan Kasek SMAN 1 Amlapura, Wayan Sugiana, mengatakan sebelum digelar MPLS buat WA grup yang anggotanya siswa kelas X sebanyak 254 siswa, terbagi 8 rombongan belajar. “Video tentang sekolah dan profil guru-guru pengajar dikirim melalui WA grup. Dengan cara itu siswa mengenal lingkungan sekolah dan mengenal wajah-wajah guru pengajar di SMAN 1 Amlapura,” jelas Wayan Sugiana. Dikatakan, siswa wajib melakukan screenshot, selanjutnya mengirim screenshot ke WA grup. *k16
Komentar