Atlet Binaraga Bali 'Nempel' di Program Puslag Gianyar
GIANYAR, NusaBali
Dua atlet binaraga Bali, Erwin Adianto di kelas 85 + kg dan M Zainudin di kelas 65 kg terpaksa numpang atau nempel proses latihan di Program Pusat Latihan Atlet Gianyar (Puslag) Gianyar 2020.
Hal itu dilakukan menyusul dihentikannya uang insentif atlet bagi atlet Pelatda Bali yang diproyeksikan tampil di PON Papua XX/2021 mendatang. Latihan dengan jalan nebeng di program Puslag Gianyar, karena anggaran yang digunakan dari KONI Gianyar. Kebetulan dua atlet tersebut juga menjadi atlet andalan Gianyar di ajang Porprov dan nasional. Dengan demikian, meski uang insentif latihan dihentikan oleh KONI Bali selaku atlet Pelatda Bali, namun dua atlet binaraga asal Gianyar itu masih bisa berharap dapat uang insentif dari program Puslag Gianyar. "Kami bersyukur sekali, uang insentif di program Puslag Gianyar masih jalan terus. Programnya juga masih berjalan sesuai rencana awal. Jadi, dua atlet PON bisa nempel latiahan di program Puslag Gianyar. Karena kedua juga masuk di program Puslag Gianyar," ucap pelatih I Wayan Bun Setiady, Selasa (14/7).
Kata Wayan Bun Setiady yang juga ketua PABBSI Gianyar itu, dengan kondisi dihentikan uang insentif dari KONI Bali, dua atletnya masih tetap bisa menjalani latihan rutin sekali dalam sepekan. Sementara untuk fitnes sudah dilakukan rutin tiap hari di tempat kerjanya. Kebetulan dua atletnya bekerja di fitnes gym. "Astungkara dari sisi uang transport tidak ada masalah. Jadi, bisa nempel menggunakan uang Puslag Gianyar. Kedua atlet kami juga sekalian latihan di Puslag Gianyar yang kami geber di Massas Gym Ubud. Ini kan tidak masalah, mereka memang andalan atlet Gianyar juga. Selalu langganan dapat emas di ajang Porprov," terang Wayan Bun Setiady.
PRoses latihan biasa dihelat antara Sabtu dan Minggu. Semua itu menyesuaikan dengan jadwal libur kerja kedua atletnya. Untuk itu pihaknya merasa sangat beruntung. KONI Gianyar masih rutin memberikan suport ke atletnya. Meski masa pandemi Covid-19, uang insentif latihan tetap diberikan. "Makanya kami tidak zonk sama sekali. Masih ada untuk sedikit operasional atlet. Kami keluarkan dari uang bantuan ke cabor dari KONI Gianyar. Mereka latihan rutin kan juga untuk Gianyar nantinya," tandas Wayan Bun Setiady.
Selain dari uang insentif latihan, dua atletnya juga dapat suport dari pihak sponsor dalam hal ini suplemen yang mereka gunakan selama ini. Kebetulan atletnya juga ada kontrak dengan salah satu suplemen. Dan, itu cukup membantu dan meringankan kebutuhan atlet juga.
Dikonfirmasi terpisah Ketua Umum KONI Gianyar Pande Purwata mengakui banyak atlet Gianyar yang masuk program Puslag Gianyar juga menjadi atlet yang masuk program Pelatda KONI Bali. Itu untuk atlet Gianyar yang peraih tiket PON Papua. Diakui, program Puslag Gianyar yang dihuni 311 atlet dari 39 cabor itu digeber sejak awal tahun 2020. Dan, proses launchingnya bahkan sudah dimulai sejak akhir 2019 yang lalu. "Soal dia sekarang ada atlet kami Gianyar yang lolos PON dan menjadi atlet Bali itu sangat bagus. Dan, kami dorong berprestasi lebih di event lebih tinggi lagi. Makanya, kami tidak hanya berpikir Porprov saja. Sengaja atlet Puslag Gianyar ini untuk proyeksi bisa tembus tiket Olimpiade pada saatnya nanti," papar Pande Purwata.
Dan, soal aktif latihan karena latihan di Puslag tetap jalan terus. Bahkan uang transport memang tetap kami perhatikan," jelas eks anggota DPRD Gianyar dari fraksi PDI P itu.*dek
Kata Wayan Bun Setiady yang juga ketua PABBSI Gianyar itu, dengan kondisi dihentikan uang insentif dari KONI Bali, dua atletnya masih tetap bisa menjalani latihan rutin sekali dalam sepekan. Sementara untuk fitnes sudah dilakukan rutin tiap hari di tempat kerjanya. Kebetulan dua atletnya bekerja di fitnes gym. "Astungkara dari sisi uang transport tidak ada masalah. Jadi, bisa nempel menggunakan uang Puslag Gianyar. Kedua atlet kami juga sekalian latihan di Puslag Gianyar yang kami geber di Massas Gym Ubud. Ini kan tidak masalah, mereka memang andalan atlet Gianyar juga. Selalu langganan dapat emas di ajang Porprov," terang Wayan Bun Setiady.
PRoses latihan biasa dihelat antara Sabtu dan Minggu. Semua itu menyesuaikan dengan jadwal libur kerja kedua atletnya. Untuk itu pihaknya merasa sangat beruntung. KONI Gianyar masih rutin memberikan suport ke atletnya. Meski masa pandemi Covid-19, uang insentif latihan tetap diberikan. "Makanya kami tidak zonk sama sekali. Masih ada untuk sedikit operasional atlet. Kami keluarkan dari uang bantuan ke cabor dari KONI Gianyar. Mereka latihan rutin kan juga untuk Gianyar nantinya," tandas Wayan Bun Setiady.
Selain dari uang insentif latihan, dua atletnya juga dapat suport dari pihak sponsor dalam hal ini suplemen yang mereka gunakan selama ini. Kebetulan atletnya juga ada kontrak dengan salah satu suplemen. Dan, itu cukup membantu dan meringankan kebutuhan atlet juga.
Dikonfirmasi terpisah Ketua Umum KONI Gianyar Pande Purwata mengakui banyak atlet Gianyar yang masuk program Puslag Gianyar juga menjadi atlet yang masuk program Pelatda KONI Bali. Itu untuk atlet Gianyar yang peraih tiket PON Papua. Diakui, program Puslag Gianyar yang dihuni 311 atlet dari 39 cabor itu digeber sejak awal tahun 2020. Dan, proses launchingnya bahkan sudah dimulai sejak akhir 2019 yang lalu. "Soal dia sekarang ada atlet kami Gianyar yang lolos PON dan menjadi atlet Bali itu sangat bagus. Dan, kami dorong berprestasi lebih di event lebih tinggi lagi. Makanya, kami tidak hanya berpikir Porprov saja. Sengaja atlet Puslag Gianyar ini untuk proyeksi bisa tembus tiket Olimpiade pada saatnya nanti," papar Pande Purwata.
Dan, soal aktif latihan karena latihan di Puslag tetap jalan terus. Bahkan uang transport memang tetap kami perhatikan," jelas eks anggota DPRD Gianyar dari fraksi PDI P itu.*dek
1
Komentar