Sopir Truk Jawa-Bali Covid-19 Terjaring di Pos Sekat Labuan Lalang
Saat masuk ke Buleleng dan diperiksa petugas pos sekat, sopir truk asal Buleleng ini tidak membawa keterangan rapid test, dan saat dirapid hasilnya reaktif.
SINGARAJA, NusaBali
Satu dari tiga kasus terkonfirmasi baru yang kembali muncul di Buleleng, terjaring di Pos Sekat Labuan Lalang, Desa Sumberkelampok, Kecamatan Gerokgak, Buleleng. Pasien terkonfirmasi yang dikode PDP 142 asal Buleleng itu adalah sopir truk Jawa-Bali yang baru tiba di Buleleng pada Jumat (10/7) pekan lalu.
Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Buleleng, Gede Suyasa saat memberikan keterangan update penanganan kasus melalui video conference Kamis (16/7) mengatakan PDP 142 sudah diisolasi sejak 10 Juli lalu. Sopir truk asal Kecamatan Buleleng ini diputuskan langsung diisolasi sejak hari itu juga saat masuk ke Buleleng dan diperiksa petugas pos sekat tidak membawa keterangan rapid tes. Saat dirapid juga hasilnya reaktif.
“Yang bersangkutan memang sopir truk logistik dari Jawa dengan tujuan Buleleng. Karena berKTP Buleleng dan tidak membawa keterangan rapid test maka langsung dirapid petugas di pos dan hasilnya reaktif. Kemarin (Rabu,red) hasil swabnya baru keluar dan dinyatakan positif,” jelas Gede Suyasa yang juga Sekda Buleleng itu.
Pejabat asal Desa/Kecamatan Tejakula ini pun mengatakan dari 111 kasus terkonfirmasi Covid-19 di Buleleng dua orang diantaranya ditemukan pada sopir truk. Selain PDP 142, sebelumnya dialami oleh PDP 80 yang kemudian melakukan penularan kepada belasan orang, mulai dari anggota keluarganya hingga tenaga kesehatan. Menghindari hal tersebut kembali terulang Gugus Tugas Kabupaten mengetatkan pemeriksaan di pintu masuk Buleleng. Pos sekat yang beroperasi sejak 23 Juni lalu hingga 23 Juli mendatang disebut Suyasa juga kembali akan dievaluasi. Terutama pasca ditemukannya sopir truk Jawa-Bali asal Buleleng yang terkonfirmasi Covid-19.
Selain PDP 142, juga ada dua kasus terkonfirmasi baru yang muncul, yakni PDP 137, seorang petani asal Kecamatan Kubutambahan yang sebelumnya memang sudah masuk daftar PDP di Buleleng. Hanya saja hasil swabnya juga baru keluar Rabu (15/7) dan terkonfirmasi positif. Sebelumnya PDP 137 yang kesehariannya sebagai petani ini merupakan pasien RSUD Buleleng yang dirawat dnegan gejala pneumonia, sakit lambung dan muntah-muntah saat dirapid tes hasilnya reaktif.
Seorang lainnya yakni PDP 141, asal Kecamatan Seririt yang memiliki kontak erat dengan PDP 127 yang terkonfirmasi lebih dahulu. Penambahan tiga kasus terkonfirmasi baru di Buleleng menjadikan kasus terkonfirmasi kumulatif berjumlah 111 orang. Namun dis isi lain penambahan tiga pasien terkonfirmasi baru diimbangi dengan jumlah pasien yang sembuh sebanyak empat orang.
Mereka yakni PDP 98 asal Kecamatan Seririt salah satu buntut penularan PDP 80 sopir truk Jawa-Bali asal Seririt. PDP 98 dinyatakan sembuh setelah dirawat selama 33 hari dengan 16 kali test swab. PMI asal Busungbiu dengan dikode PDP 132 yang dinyatakan terkonfirmasi setelah menjalani swab mandiri persiapan berangkat kembali bekerja ke luar negeri. PDP 132 menjalani perawatan cukup singkat hanya 5 hari.
Dua pasien terkonfirmasi yang dinyatakan sembuh yakni tenaga kesehatan (nakes) PDP 134 asal Kecamatan Seririt dan nakes asal Busungbiu yakni PDP 135 yang dinyatakan terkonfirmasi setelah merawat PDP 127. Dua orang nakes yang bertugas di rumah sakit wilayah Seririt ini pun diperbolehkan pulang setelah mengantongi hasil swab dua kali terakhir negatif. “Keduanya hanya dirawat empat hari dengan tiga kali swab,” kata Suyasa mempertegas.
Sementara itu hingga Kamis (16/7) kemarin data kasus Covid-19 di Buleleng masih berimbang. Sisa pasien yang masih dirawat hingga saat ini masih 10 orang, sembilan dirawat di RS Pratama Giri Emas dan satu lainnya dirawat di RSUP Sanglah usai dirujuk.*k23
Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Buleleng, Gede Suyasa saat memberikan keterangan update penanganan kasus melalui video conference Kamis (16/7) mengatakan PDP 142 sudah diisolasi sejak 10 Juli lalu. Sopir truk asal Kecamatan Buleleng ini diputuskan langsung diisolasi sejak hari itu juga saat masuk ke Buleleng dan diperiksa petugas pos sekat tidak membawa keterangan rapid tes. Saat dirapid juga hasilnya reaktif.
“Yang bersangkutan memang sopir truk logistik dari Jawa dengan tujuan Buleleng. Karena berKTP Buleleng dan tidak membawa keterangan rapid test maka langsung dirapid petugas di pos dan hasilnya reaktif. Kemarin (Rabu,red) hasil swabnya baru keluar dan dinyatakan positif,” jelas Gede Suyasa yang juga Sekda Buleleng itu.
Pejabat asal Desa/Kecamatan Tejakula ini pun mengatakan dari 111 kasus terkonfirmasi Covid-19 di Buleleng dua orang diantaranya ditemukan pada sopir truk. Selain PDP 142, sebelumnya dialami oleh PDP 80 yang kemudian melakukan penularan kepada belasan orang, mulai dari anggota keluarganya hingga tenaga kesehatan. Menghindari hal tersebut kembali terulang Gugus Tugas Kabupaten mengetatkan pemeriksaan di pintu masuk Buleleng. Pos sekat yang beroperasi sejak 23 Juni lalu hingga 23 Juli mendatang disebut Suyasa juga kembali akan dievaluasi. Terutama pasca ditemukannya sopir truk Jawa-Bali asal Buleleng yang terkonfirmasi Covid-19.
Selain PDP 142, juga ada dua kasus terkonfirmasi baru yang muncul, yakni PDP 137, seorang petani asal Kecamatan Kubutambahan yang sebelumnya memang sudah masuk daftar PDP di Buleleng. Hanya saja hasil swabnya juga baru keluar Rabu (15/7) dan terkonfirmasi positif. Sebelumnya PDP 137 yang kesehariannya sebagai petani ini merupakan pasien RSUD Buleleng yang dirawat dnegan gejala pneumonia, sakit lambung dan muntah-muntah saat dirapid tes hasilnya reaktif.
Seorang lainnya yakni PDP 141, asal Kecamatan Seririt yang memiliki kontak erat dengan PDP 127 yang terkonfirmasi lebih dahulu. Penambahan tiga kasus terkonfirmasi baru di Buleleng menjadikan kasus terkonfirmasi kumulatif berjumlah 111 orang. Namun dis isi lain penambahan tiga pasien terkonfirmasi baru diimbangi dengan jumlah pasien yang sembuh sebanyak empat orang.
Mereka yakni PDP 98 asal Kecamatan Seririt salah satu buntut penularan PDP 80 sopir truk Jawa-Bali asal Seririt. PDP 98 dinyatakan sembuh setelah dirawat selama 33 hari dengan 16 kali test swab. PMI asal Busungbiu dengan dikode PDP 132 yang dinyatakan terkonfirmasi setelah menjalani swab mandiri persiapan berangkat kembali bekerja ke luar negeri. PDP 132 menjalani perawatan cukup singkat hanya 5 hari.
Dua pasien terkonfirmasi yang dinyatakan sembuh yakni tenaga kesehatan (nakes) PDP 134 asal Kecamatan Seririt dan nakes asal Busungbiu yakni PDP 135 yang dinyatakan terkonfirmasi setelah merawat PDP 127. Dua orang nakes yang bertugas di rumah sakit wilayah Seririt ini pun diperbolehkan pulang setelah mengantongi hasil swab dua kali terakhir negatif. “Keduanya hanya dirawat empat hari dengan tiga kali swab,” kata Suyasa mempertegas.
Sementara itu hingga Kamis (16/7) kemarin data kasus Covid-19 di Buleleng masih berimbang. Sisa pasien yang masih dirawat hingga saat ini masih 10 orang, sembilan dirawat di RS Pratama Giri Emas dan satu lainnya dirawat di RSUP Sanglah usai dirujuk.*k23
1
Komentar