Bupati Made Gianyar Mundur dari DPD PDIP
Merasa Tak Mampu Kendalikan Adiknya yang Tarung Lewat Golkar
Jika cawe-cawe membela adiknya dalam Pilkada Bangli 2020 nanti, Bupati Made Gianyar akan dipecat dari PDIP
DENPASAR, NusaBali
Bupati Bangli I Made Gianyar mundur dari kepengurusan DPD PDIP Bali. Made Gianyar pilih meletakkan jabatan Wakil Ketua Bidang Kaderisasi dan Ideologi DPD PDIP Bali dengan alasan gagal mengendalikan adik kandungnya, I Made Subrata, yang maju tarung ke Pilkada Bangli 2020 melalui Golkar. PDIP sendiri ancam pecat Made Gianyar, jika ternyata nanti cawe-cawe membela adiknya di Pilkada Bangli 2020.
Bupati Made Gianyar sudah resmi mengajukan surat pengunduran dirinya dari kepengurusan DPD PDIP Bali, Kamis (16/7). Surat pengunduran diri dikirim langsung ke Kantor Sekretariat DPD PDIP Bali, Jalan Banteng Barung Niti Mandala Denpasar, Kamis sore pukul 15.40 Wita.
Menurut Wakil Ketua Bidang Organisasi DPD PDIP Bali, I Wayan Sutena, Bupati Made Gianyar mengajukan surat pengunduran diri sebagai pengurus partai. Namun, Bupati Bangli dua kali periode (2010-2015, 2016-2021) tersebut tetap sebagai kader PDIP. “Kami segera akan laporkan kepada DPP PDIP terkait pengunduran diri Made Gianyar,” ujar Wayan Sutena dalam jumpa pers di Kantor DPD PDIP Bali, Jumat (17/7) sore.
Disebutkan, Made Gianyar putuskan mengundurkan diri dari kepengurusan DPD PDIP Bali karena merasa gagal kendalikan adik kandungnya, I Made Subrata, yang maju tarung sebagai Calon Bupati (Cabup) Bangli dari Golkar di Pilkada Bangli 2020. Made Subrata pilih berhadap-hadapan dengan PDIP di Pilkada Bangli, 9 Desember 2020 mendatang.
"Padahal, Made Subrata awalnya kan berproses di PDIP, melamar sebagai Calon Wakil Bupati Bangli (untuk mendampingi Sang Nyoman Sedana Arta, Red). Kemudian, dia beralih ke Golkar. Nah, Made Gianyar mengaku dirinya tidak bisa membina adiknya," tegas Sutena, yang dalam jumpa pers kemarinm sore didampingi Wakil Ketua Bidang Kehormatan Partai DPD PDIP Bangli I Ketut Boping Suryadi, Wakil Sekretaris Bidang Internal DPD PDIP Bali Tjokorda Gde Agung, dan Wakil Sekretaris Bidang Eksternal DPD PDIP Bali I Made Suparta.
Made Subrata yang kini menjabat Kepala Desa (Perbekel) Bunutin, Kecamatan Kintamani maju tarung ke Pilkada Bangli 2020 berpaket dengan Ngakan Made Kutha Parwata---yang menempati posisi Calon Wakil Bupati (Cawabup) Bangli. Ngakan Kutha Parwata sendiri merupaman politisi senior PDIP asal Desa Bangbang, Kecamatan Tembuku, Bangli yang sempat dipercaya partainya sebagai Ketua DPRD Bangli 2014-2019. Kutha Parwata yang notabene mantan anggota DPRD Bangli 2010-2014, sempat menduduki jabatan Ketua DPC PDIP Bangli 2010-2015.
Pasangan Made Subrata-Kutha Parwata sudah resmi mendapat rekomendasi dari DPP Golkar, 12 Juli 2020 lalu, sebagai paket Cabup-Cawabup Bangli. Pasangan Subrata-Kutha Parwata diskenariokan tarung head to head melawan Sang Nyoman Sedana Arta-I Wayan Diar, yang kemungkinan besar bakal diusung PDIP sebagai Cabup-Cawabup Bangli. Sedana Arta adalah politisi asal Desa Sulahan, Kecamatan Susut yang kini Ketua DPC PDIP Bangli dan sekaligus Wakil Bupati Bangli (pendamping Made Gianyar). Sedangkan Wayan Diar adalah politisi asal Desa Belantih, Kecamatan Kintamani yang kini menjabat Sekretaris DPC PDIP Bangli dan sekaligus Ketua DPRD Bangli 2019-2024.
DPD PDIP Bali tidak begitu saja menelan mentah-mentah alasan di balik mujndurnya Bupati Made Gianyar dari kepengurusan partai. DPD PDIP Bali pun ancam pecat Made Gianyar, jika nanti cawe-cawe alias membela sang adik di Pilkada Bangli 2020.
"Kalau di tengah perjalanan nanti Made Gianyar cawe-cawe, pasti akan ada sanksi dari partai. Sekarang kami menunggu rekomendasi partai (DPP PDIP) untuk pasangan calon yang akan diusung di Pilkada Bangli 2020," tandas Sutena.
Politisi senior PDIP asal Desa Tegak, Kecamatan Klungkung ini menyebutkan, sebelumnya DPD PDIP Bali sudah ada komunikasi politik dengan Made Gianyar. Namun, justru Made Gianyar berinisiatif mengundurkan diri dari kepengurusan partai.
Seharusnya, kata Sutena, dengan penghargaan partai selama ini yakni dua kali periode dipercaya menjadi Wakil Bupati Bangli dan dua kali periode menjadi Bupati Bangli, Made Gianyar tidak sampai membiarkan adiknya, Made Subrata, bermanuver. “Kalau saya pribadi, jika partai sudah memberikan penghargaan dengan dua periode sebagai Wakil Bupati dan dua periode jadi Bupati, ya tahu dirilah,” sesal mantan Ketua DPRD Klungkung 1999-2004 serta anggota Fraksi PDIP DPRD Bali 2004-2009 dan 2018-2019 ini.
Sementara itu, Wakil Ketua Bidang Kehormatan Partai DPD PDIP Bali, Ketut Boping Suryadi, mengaku sudah pernah memanggil Made Gianyar ke Kantor DPD PDIP, 19 Juni 2020 lalu. "Saat itu. kami meminta Made Gianyar bersikap: mau bela adik atau menangkan partai? Jawabannya kala itu, Made Gianyar mengatakan membela dan siap memenangkan partai," kenang Boping Suryadi.
Menurut Boping Suryadi, induk partai akan melihat sepak terjang Made Gianyar di Pilkada Bangli 2020. Apalagi, Made Gianyar dalam posisinya sebagai Bupati Bangli dari PDIP. "Kalau dalam perjalanannya dia (Made Gianyar) cawe-cawe, ya kami Mahkamah Partai akan ambil tindakan," tegas mantan Ketua DPRD Tabanan 2014-2019 yang kini duduk di Fraksi PDIP DPRD Bali 2019-2024 Dapil Tabanan ini.*nat
Bupati Made Gianyar sudah resmi mengajukan surat pengunduran dirinya dari kepengurusan DPD PDIP Bali, Kamis (16/7). Surat pengunduran diri dikirim langsung ke Kantor Sekretariat DPD PDIP Bali, Jalan Banteng Barung Niti Mandala Denpasar, Kamis sore pukul 15.40 Wita.
Menurut Wakil Ketua Bidang Organisasi DPD PDIP Bali, I Wayan Sutena, Bupati Made Gianyar mengajukan surat pengunduran diri sebagai pengurus partai. Namun, Bupati Bangli dua kali periode (2010-2015, 2016-2021) tersebut tetap sebagai kader PDIP. “Kami segera akan laporkan kepada DPP PDIP terkait pengunduran diri Made Gianyar,” ujar Wayan Sutena dalam jumpa pers di Kantor DPD PDIP Bali, Jumat (17/7) sore.
Disebutkan, Made Gianyar putuskan mengundurkan diri dari kepengurusan DPD PDIP Bali karena merasa gagal kendalikan adik kandungnya, I Made Subrata, yang maju tarung sebagai Calon Bupati (Cabup) Bangli dari Golkar di Pilkada Bangli 2020. Made Subrata pilih berhadap-hadapan dengan PDIP di Pilkada Bangli, 9 Desember 2020 mendatang.
"Padahal, Made Subrata awalnya kan berproses di PDIP, melamar sebagai Calon Wakil Bupati Bangli (untuk mendampingi Sang Nyoman Sedana Arta, Red). Kemudian, dia beralih ke Golkar. Nah, Made Gianyar mengaku dirinya tidak bisa membina adiknya," tegas Sutena, yang dalam jumpa pers kemarinm sore didampingi Wakil Ketua Bidang Kehormatan Partai DPD PDIP Bangli I Ketut Boping Suryadi, Wakil Sekretaris Bidang Internal DPD PDIP Bali Tjokorda Gde Agung, dan Wakil Sekretaris Bidang Eksternal DPD PDIP Bali I Made Suparta.
Made Subrata yang kini menjabat Kepala Desa (Perbekel) Bunutin, Kecamatan Kintamani maju tarung ke Pilkada Bangli 2020 berpaket dengan Ngakan Made Kutha Parwata---yang menempati posisi Calon Wakil Bupati (Cawabup) Bangli. Ngakan Kutha Parwata sendiri merupaman politisi senior PDIP asal Desa Bangbang, Kecamatan Tembuku, Bangli yang sempat dipercaya partainya sebagai Ketua DPRD Bangli 2014-2019. Kutha Parwata yang notabene mantan anggota DPRD Bangli 2010-2014, sempat menduduki jabatan Ketua DPC PDIP Bangli 2010-2015.
Pasangan Made Subrata-Kutha Parwata sudah resmi mendapat rekomendasi dari DPP Golkar, 12 Juli 2020 lalu, sebagai paket Cabup-Cawabup Bangli. Pasangan Subrata-Kutha Parwata diskenariokan tarung head to head melawan Sang Nyoman Sedana Arta-I Wayan Diar, yang kemungkinan besar bakal diusung PDIP sebagai Cabup-Cawabup Bangli. Sedana Arta adalah politisi asal Desa Sulahan, Kecamatan Susut yang kini Ketua DPC PDIP Bangli dan sekaligus Wakil Bupati Bangli (pendamping Made Gianyar). Sedangkan Wayan Diar adalah politisi asal Desa Belantih, Kecamatan Kintamani yang kini menjabat Sekretaris DPC PDIP Bangli dan sekaligus Ketua DPRD Bangli 2019-2024.
DPD PDIP Bali tidak begitu saja menelan mentah-mentah alasan di balik mujndurnya Bupati Made Gianyar dari kepengurusan partai. DPD PDIP Bali pun ancam pecat Made Gianyar, jika nanti cawe-cawe alias membela sang adik di Pilkada Bangli 2020.
"Kalau di tengah perjalanan nanti Made Gianyar cawe-cawe, pasti akan ada sanksi dari partai. Sekarang kami menunggu rekomendasi partai (DPP PDIP) untuk pasangan calon yang akan diusung di Pilkada Bangli 2020," tandas Sutena.
Politisi senior PDIP asal Desa Tegak, Kecamatan Klungkung ini menyebutkan, sebelumnya DPD PDIP Bali sudah ada komunikasi politik dengan Made Gianyar. Namun, justru Made Gianyar berinisiatif mengundurkan diri dari kepengurusan partai.
Seharusnya, kata Sutena, dengan penghargaan partai selama ini yakni dua kali periode dipercaya menjadi Wakil Bupati Bangli dan dua kali periode menjadi Bupati Bangli, Made Gianyar tidak sampai membiarkan adiknya, Made Subrata, bermanuver. “Kalau saya pribadi, jika partai sudah memberikan penghargaan dengan dua periode sebagai Wakil Bupati dan dua periode jadi Bupati, ya tahu dirilah,” sesal mantan Ketua DPRD Klungkung 1999-2004 serta anggota Fraksi PDIP DPRD Bali 2004-2009 dan 2018-2019 ini.
Sementara itu, Wakil Ketua Bidang Kehormatan Partai DPD PDIP Bali, Ketut Boping Suryadi, mengaku sudah pernah memanggil Made Gianyar ke Kantor DPD PDIP, 19 Juni 2020 lalu. "Saat itu. kami meminta Made Gianyar bersikap: mau bela adik atau menangkan partai? Jawabannya kala itu, Made Gianyar mengatakan membela dan siap memenangkan partai," kenang Boping Suryadi.
Menurut Boping Suryadi, induk partai akan melihat sepak terjang Made Gianyar di Pilkada Bangli 2020. Apalagi, Made Gianyar dalam posisinya sebagai Bupati Bangli dari PDIP. "Kalau dalam perjalanannya dia (Made Gianyar) cawe-cawe, ya kami Mahkamah Partai akan ambil tindakan," tegas mantan Ketua DPRD Tabanan 2014-2019 yang kini duduk di Fraksi PDIP DPRD Bali 2019-2024 Dapil Tabanan ini.*nat
Komentar