SMKN 1 Seririt Digoyang Isu Pungli
Sebelumnya pungutan semacam itu terjadi juga pada PPDB tahun ajaran 2014/2015. Nilanya pungutannya sebesar Rp 350 ribu per siswa.
“Tadi katanya pungutan itu hasil kesepakatan dari orangutau siswa. Dana itu dipakai perbaikan pertamanan dan areal parkir,” ujarnya.
Sementara Kadisdik Wayan Lugrahini, usai dipanggil Wabup Sutjidra langsung memanggil pihak komite dan Kasek SMKN 1 Seririt. Informasinya yang hadir adalah Ketua Komite Putu Ariyadnya bersama Sekretaris Komite Ketut Astrawan Ariana dan Kasek SMKN 1 Seririt Nyoman Ardika.
Kadisdik Lugrahini dikonfirmasi menepis dugaan pungli tersebut. Diakui, hasil pertemuannya dengan pihak komite dan kepala sekolah terungkap, ada biaya yang dipungut pada tahun ajaran 2014/2015 sebesar Rp 350 ribu persiswa. Pungutan itu merupakan kesepakatan para orang tua siswa sebagai sumbangan komite, karena ada pengadaan 40 kursi dan 10 set meja kursi yang diperkirakan menghabiskan dana Rp 27 juta lebih. Dari sumbangan itulah dipakai untuk menutup kekurangan dana pengadaan kursi dan meja tersebut
“Jumlah siswa yang diterima diluar jalur miskin waktu itu sebanyak 47 siswa. Melalui pertemuan orangtua siswa, disepakati orang tua siswa membantu pengadaan sarana dan prasarana berupa 40 kursi dan 10 set meja kursi, sehingga disepakati sumbangan komite sebesar Rp 350 ribu,” katanya.
Sedangkan tahun ajaran 2015/2016, pungutan itu terjadi karena dana alokasi khusus (DAK) belum turun. Sehingga disepakati, sumbangan komite sebesar Rp 450 ribu persiswa. Kala itu jumlah siswa diluar jalur miskin sebanyak 60 orang, sehingga terkumpul dana sebesar Rp 27 juta.
Dana tersebut akan dikembalikan setelah DAK turun. “Saat ini dana itu baru dipakai sebagian sebagai dana pendampingan program sekolah. Dana yang sudah dipakai sebesar Rp 7 juta, untuk penataan taman dan patung Ganehsa di halaman depan sekolah, sisanya katanya masih disimpan sebesar 20 juta,” terangnya.
1
2
Komentar