Diskes Badung Terima Permohonan Rapid Test dari 40 Perusahaan
MANGUPURA, NusaBali
Dinas Kesehatan (Diskes) Kabupaten Badung menerima permohonan rapid tes dari 40 perusahaan yang bergerak di sektor pariwisata.
Sesuai janji Pemkab Badung siap memfasilitas pekerja sektor pariwisata untuk mendapatkan rapid test gratis sebelum bisa kembali bekerja. Untuk tahap awal, masing-masing perusahaan mendapatkan jatah 10 orang.
Kadis Kesehatan Badung, dr Nyoman Gunarta mengakui sudah ada sebanyak 40 perusahaan yang mengajukan rapid test. “Iya, sampai saat ini sudah ada 40 perusahaan yang mengajukan. Kami akan fasilitasi seperti yang sudah kami lakukan selama ini,” ujar dr Gunarta, Jumat (17/7).
Menurut dr Gunarta, pelaksanaan rapid test dilaksanakan di Wantilan DPRD Badung dan wantilan Pura Lingga Buawana, Puspem Badung. “Target kami hari ini ada 100 orang yang mengikuti. Namun, yang datang baru 71 orang,” ungkap birokrat asal Desa Sibang Gede, Kecamatan Abiansemal ini.
“Jadi, secara keseluruhan pekerja sektor pariwisata yang sudah menjalani rapid tes sebanyak 106 orang, 71 mengikuti rapid tes hari ini (kemarin), sedangkan 35 orang mengikuti rapid test sehari sebelumnya,” imbuh dr Gunarta.
Mengenai jumlah pekerja yang mengikuti rapid test, lanjutnya, sepenuhnya tergantung pada permohonan dari masing-masing perusahaan. Kalau per perusahaan maksimal 10 orang, maka seharusnya yang mengikuti rapid tes kurang lebih 400 orang. “Tapi kami tidak tahu kenapa baru 106 orang yang datang. Kami hanya memfasilitasi. Barangkali masih berproses,” aku dr Gunarta yang notabene mantan Dirut RSD Mangusada itu.
Pada bagian lain, Ketua DPRD Kabupaten Badung I Putu Parwata, mengatakan untuk menyambut tatanan kehidupan era baru, mengingatkan supaya pelaku pariwisata mengikuti protokol kesehatan. “Untuk membuktikan pelaku pariwisata dan karyawannya bersih dari Covid-19, memang harus dilakukan rapid test, kami sangat mendukung untuk itu,” katanya.
Politisi PDI Perjuangan itu pun berharap pelaku pariwisata bisa meyakinkan wisatawan domestik maupun mancanegara untuk kembali datang ke Bali khususnya Badung. Dengan begitu, kata dia, sektor pariwisata bisa kembali bangkit.
Lanjut Parwata, pemerintah juga harus mengambil peran. Pemerintah harus bersinergi dengan stakeholder terkait guna meyakinkan wisawatan jika objek wisata di Badung siap dibuka kembali. “Makanya pemerintah harus mengontrol supaya objek wisata benar-benar bisa menerapkan protokol kesehatan dengan sangat ketat. Ini demi meyakinkan wisatawan,” tandasnya. *asa
1
Komentar