Ancam Keselamatan,Warga Dimintai Pangkas Pohon Tua
Warga diminta waspadai dan berhati-hati dengan keberadaan pohon tua, menyusul cuaca tak menentu belakangan ini.
BANGLI, NusaBali
Bila perlu dipangkas atau ditebang, jika memang keberadaan pohon tersebut benar-benar membahayakan keselamatan warga. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bangli, siap membantu menyediakan peralatan dan personel. Dengan catatan, warga bersurat ke BPBD.
Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Bangli I Ketut Agus Sutapa, mengakui ancaman pohon tumbang merupakan salah satu jenis bencana alam yang potensial terjadi di Bangli. Kondisi itu tidak lepas dari faktor geografi dan tanah di Bangli yang umumnya subur. Jenis tumbuhan apapun gampang tumbuh dan cepat besar. Namun risikonya ancaman pohon tumbang menyertainya. “Karena itulah warga harus waspada,” ujar Agus Sutapa, Selasa (27/9).
Dikatakan, tidak terlalu bermasalah dengan jenis tanaman pohon produktif yang sengaja dibudidayakan untuk diambil batangnya, seperti albesia, tajimas, dan lainnya.”Jika sudah besar dan waktunya kan dipanen pemiliknya,” ungkap Agus Sutapa. Yang jadi persoalan adalah jenis pohon liar di tempat umum, apalagi dipandang sebagai pohon keramat. Umumnya adalah jenis pohon ‘raksasa’seperti beringin, kepuh, kepah, dan lainnya. Saran Agus Sutapa, kalau memang membahayakan sebaiknya ditunas dengan atur piuning atau upacara. Dengan demikian pemotongan tidak terkesan semaunya, karena sudah lewat ritual nunas.
Dikatakan Agus Sutapa, pihak BPBD sudah pernah membantu warga untuk memotong pohon besar yang membahayakan.”Dulu di dua lokasi di antaranya di Petak (Kelurahan Bebalang),” ungkap Agus Sutapa.
Sebelumnya kalangan warga khawatir juga terkait cuaca tak menentu, hujan dan angin kencang. Kekhawatiran warga lantaran kejadian pohon tumbang sering terjadi di Bangli. Karena itu, mereka sepakat denganhimbauan BPBD untuk memangkas pohon tua, sekalipun merupakan pohon dikeramatkan. “Dimohonkan saja, untuk dipotong,” ujar seorang warga. Dia yakin, demi keselamatan, pemotongan pohon yang dikeramatkan tak masalah, sepanjang dilakukan lewat nunas atau memohon izin secara niskala ditebang. * k17
Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Bangli I Ketut Agus Sutapa, mengakui ancaman pohon tumbang merupakan salah satu jenis bencana alam yang potensial terjadi di Bangli. Kondisi itu tidak lepas dari faktor geografi dan tanah di Bangli yang umumnya subur. Jenis tumbuhan apapun gampang tumbuh dan cepat besar. Namun risikonya ancaman pohon tumbang menyertainya. “Karena itulah warga harus waspada,” ujar Agus Sutapa, Selasa (27/9).
Dikatakan, tidak terlalu bermasalah dengan jenis tanaman pohon produktif yang sengaja dibudidayakan untuk diambil batangnya, seperti albesia, tajimas, dan lainnya.”Jika sudah besar dan waktunya kan dipanen pemiliknya,” ungkap Agus Sutapa. Yang jadi persoalan adalah jenis pohon liar di tempat umum, apalagi dipandang sebagai pohon keramat. Umumnya adalah jenis pohon ‘raksasa’seperti beringin, kepuh, kepah, dan lainnya. Saran Agus Sutapa, kalau memang membahayakan sebaiknya ditunas dengan atur piuning atau upacara. Dengan demikian pemotongan tidak terkesan semaunya, karena sudah lewat ritual nunas.
Dikatakan Agus Sutapa, pihak BPBD sudah pernah membantu warga untuk memotong pohon besar yang membahayakan.”Dulu di dua lokasi di antaranya di Petak (Kelurahan Bebalang),” ungkap Agus Sutapa.
Sebelumnya kalangan warga khawatir juga terkait cuaca tak menentu, hujan dan angin kencang. Kekhawatiran warga lantaran kejadian pohon tumbang sering terjadi di Bangli. Karena itu, mereka sepakat denganhimbauan BPBD untuk memangkas pohon tua, sekalipun merupakan pohon dikeramatkan. “Dimohonkan saja, untuk dipotong,” ujar seorang warga. Dia yakin, demi keselamatan, pemotongan pohon yang dikeramatkan tak masalah, sepanjang dilakukan lewat nunas atau memohon izin secara niskala ditebang. * k17
Komentar